Drs. I Made Dangin, Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya, lahir dalam keluarga petani sederhana namun memiliki semangat dan kecintaan yang tinggi terhadap pendidikan. Meskipun demikian, ia berhasil mencatatkan prestasi sebagai juara pertama secara konsisten saat masih bersekolah di tingkat dasar. Namun, di tengah prestasinya, ia tetap merasa khawatir akan berhenti sekolah karena kendala biaya. I Made Dangin mencari solusi dengan tekad dan determinasi yang kuat. Ia memulai perjalanan dengan menjadi parekan dan kemudian bekerja sebagai kuli panggul. Semua usaha tersebut dilakukannya untuk mengumpulkan biaya dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru. Tak sampai di situ, prestasi yang diraih I Made Dangin di bidang pendidikan membawa nama baiknya dan membuktikan kemampuannya. Hal ini membuatnya dipercaya untuk mengelola Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya. Kepercayaan yang diberikan padanya sebagai Ketua KUD Panca Satya adalah pengakuan atas dedikasinya, yang diproyeksikan masyarakat mampu dalam memajukan koperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Dari menjadi parekan atau abdi di salah satu Puri di Klungkung, ia dapat bekerja sambil tetap melanjutkan pendidikan. Ini adalah langkah yang diambilnya untuk membiayai sekolah dan menjaga terus perkembangan prestasinya. Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikannya, I Made Dangin semakin gigih dalam upayanya untuk membiayai pendidikannya. Ia tidak pernah mengenal kata menyerah dan terus bekerja keras untuk mewujudkan impian tersebut. Setelah pengalaman menjadi parekan, I Made Dangin pernah bekerja sebagai kuli panggul di sebuah toko demi mendapatkan penghasilan tambahan. Dalam perjalanan hidupnya, ia juga menghadapi tantangan sosial yang tidak mudah. Ia pernah tinggal di rumah teman meskipun merasa terasing dan tidak nyaman, namun ia tetap bertahan dan melawan perasaan negatif tersebut. I Made Dangin tidak membiarkan rintangan dan kesulitan menghalangi langkahnya menuju cita-citanya.
Dengan tekad yang kuat dan ketekunan yang luar biasa, I Made Dangin akhirnya berhasil mewujudkan impian menjadi seorang guru SD. Prestasinya tidak berhenti di situ, pada tahun 1990, ia bahkan mendapatkan peringkat III sebagai Guru Teladan Nasional di Jakarta. Melalui perjalanan hidup yang penuh tantangan dan berbagai jenis pekerjaan yang telah dilalui, I Made Dangin berhasil mencapai tujuan yang diimpikannya. Ia menyadari betapa pentingnya pendidikan dan memiliki keinginan yang tulus untuk berkontribusi dalam mencerdaskan generasi muda di sekitarnya. Dengan menjadi seorang guru SD, I Made Dangin memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruh positif pada kehidupan anak-anak, membimbing mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Baca Juga : “Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia” Belajar Dari Sebuah Seni Untuk Menjalani Hidup Multidisiplin
Berkat prestasinya sebagai guru teladan, I Made Dangin mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi Jepang pada tahun 1991. Meskipun diberikan uang saku sebesar 75 ribu yen, ia dengan bijak memutuskan untuk tidak menggunakannya selama 21 hari di Jepang. Sebagai gantinya, ia memilih untuk menggunakan uang tersebut sebagai modal untuk membangun rumah setelah kembali ke Bali. Setelah pulang dari Jepang, karir I Made Dangin sebagai seorang guru baik mengajar di SD maupun SMP swasta terus berkembang. Ia juga dipercaya dalam berbagai posisi, termasuk menjadi kepala sekolah yang mengemban tanggung jawab besar dalam memimpin sebuah sekolah dan Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung. Meskipun agak melenceng dari bidang pendidikan, I Made Dangin juga memperoleh kepercayaan sebagai pengurus koperasi, menunjukkan kemampuannya dalam mengelola organisasi dengan keahlian dan kebijaksanaan.
Memimpin KUD Panca Satya Sekaligus Sebagai Kelian Pura
Sembari menjalani karir di bidang pendidikan, I Made Dangin telah bergabung dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya sejak tahun 1994. Setelah memasuki masa pensiun pada tahun 2000, ia dapat berpartisipasi secara aktif sepenuhnya pada tahun 2005. Pada saat yang sama, I Made Dangin juga mengambil tanggung jawab sebagai pengganti ketua sebelumnya yang telah berpulang pada tahun yang sama dan mendapatkan dukungan penuh dari tim koperasi, termasuk dukungan dari keluarganya.
Meskipun telah pensiun dari dunia pendidikan, I Made Dangin tidak berhenti berkontribusi dan mencari peluang untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. I Made Dangin ingin tetap aktif dalam mencari peluang di luar pendidikan, dengan berperan dalam lembaga ekonomi seperti koperasi. Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam memberikan manfaat kepada masyarakat secara holistik, baik melalui pendidikan maupun lembaga ekonomi.
Jiwa sosial I Made Dangin tidak hanya tercermin ketika ia membiayai pendidikan keponakan-keponakannya, semasa berkecimpung di pendidikan. Di KUD Panca Satya, ia berusaha berbagi dalam hal dana punia koperasi maupun secara pribadi. Meskipun secara materi ia bukanlah orang yang memiliki kekayaan berlimpah, namun hal tersebut bukanlah prioritas utamanya. I Made Dangin lebih fokus pada semangat memberikan kontribusi terhadap sesama dan menyebarkan energi positif ini di KUD Panca Satya. Baginya, berbagi dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk sumber daya finansial maupun pengabdian pribadi adalah cara untuk mewujudkan kepedulian sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kepercayaan mereka kepada lembaga ini.
Baca Juga : Anak Desa yang Menuntaskan Dharma Kepada Ayahnya Tercinta Untuk Menjadi Seorang Dokter
Tugas dan tanggung jawab di KUD saja tidaklah mudah, meliputi pengelolaan berbagai aspek operasional koperasi, seperti pengelolaan keuangan, pengadaan barang, pemasaran dan koordinasi dengan anggota koperasi. Selain itu, ia juga berperan ganda sebagai Pemangku serta Kelian Pura, I Made Dangin memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga dan mengelola tiga pura. Tugas ini meliputi perencanaan dan pelaksanaan upacara adat, pemeliharaan pura, serta koordinasi dengan masyarakat terkait kegiatan keagamaan dan budaya. Tugas-tugas tersebut menuntut I Made Dangin untuk memiliki kemampuan manajerial yang baik, keterampilan dalam mengelola sumber daya, serta kepekaan terhadap kebutuhan dan harapan anggota koperasi dan masyarakat di sekitar. Ia harus mampu mengatasi berbagai tantangan dan mengambil keputusan yang tepat demi keberlanjutan dan kemajuan koperasi serta menjaga kesakralan dan kelestarian pura.
Diakui I Made Dangin apa yang diembannya tidaklah mudah dan segelintir orang yang mau ada diposisi tersebut. Namun ia berupaya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi dan semangat. Ia membangun hubungan yang baik dengan anggota koperasi dan masyarakat, mendengarkan dan merespons kebutuhan mereka, serta berupaya menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan dan perkembangan ekonomi lokal. Kisah perjalanan I Made Dangin dari sebagai guru, kemudian membukakan jalannya sebagai Ketua KUD dan Kelian Pura adalah cerminan dari komitmen, integritas dan kepemimpinan yang kuat. Dengan keterampilan dan pengetahuannya dalam mengelola koperasi dan menghormati tradisi lokal, Made Dangin menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat sekitar khususnya, untuk mengabdi pada desa, menjaga budaya dan memperjuangkan kemajuan ekonomi bersama.