Sebagian orang pada umumnya, sebelum menemukan posisi suksesnya, khusus yang memilih jalan sebagai wirausaha akan memperdalam ilmu dan pengalaman mereka dengan menjelajahi perusahaan satu ke perusahaan lain. Alib Rabasitah pun masuk dalam kategori tersebut di masa pencahariaannya pekerjaan bidang yang berbeda – beda, sebelum akhirnya menemukan bisnis yang ia geluti saat ini yakni di bidang properti.
Di awal memasuki dunia kerja, Alib Rabasitah sempat bekerja di salah satu dealer ternama di Bali selama enam bulan, kemudian pindah ke bidang finance selama satu tahun. Peluang kembali ia temukan, kali ini pada distro atau distribution outlet yang menjadi trend di kalangan anak muda saat itu. Namun tak berlangsung lama, lagi – lagi gagal, kalah bersaing dengan bisnis serupa.
Langkah selanjutnya, Alib Rabasitah nekad ke bidang properti, tanpa memiliki basic sama sekali. Hanya berbekal pengalaman dan sharing ilmu dari rekan – rekan agen yang lebih senior di dunia tersebut. Ternyata baru tiga bulan terjun, ia sudah mampu melakukan teknik closing penjualan pada sebuah bangunan kontrakan berlokasi di Denpasar. Dua bulan kemudian ia kembali berhasil melakukan closing yang kebanyakan tipe rumah tinggal, masih di daerah yang sama.

Baca Juga : Terapi Perawatan Tulang dan Otot Paling Diminati di Bali
Dengan mengedepankan kepercayaan melalui kualitas komunikasi kepada para klien, pria asal Tabanan ini, semakin mengembangkan kemampuannya dengan merambah ke penjualan properti vila di kawasan Kuta dan kavling tanah. Lebih detailnya, dalam berinteraksi langsung, ia memberi informasi properti sesuai dengan kondisi di lapangan. Andai kata terjadi masalah tak terduga di luar perkiraan, sebagai agen seoptimal mungkin, mampu mencari jalan keluar, demi menunjukkan rasa tanggung jawab kepada calon pembeli.
Komitmen Alib Rabasitah untuk memilih properti sebagai bisnisnya pun mendapat dukungan dari keluarga, khsusnya Istri. Ia mendirikan Baron Bali Properti yang beralamat di Br. Dinas Kekeran, Penatahan, Penebel, Kabupaten Tabanan. Dari nasib keluarga yang kurang berada, ia berhasil menemukan passion-nya, sekaligus kesuksesannya menciptakan finansial secara mandiri.

Seperti anak muda pada umumnya, Alib Rabasitah tak lepas dari kenakalan yang meresahkan orangtua. Pada usia 23 tahun, mulailah ia sadar harus segera memikirkan ke mana arah nasib masa depannya dengan mencari – cari pekerjaan yang cocok. Setelah lepas SMA Pariwisata, berpindah – pindah pekerjaan ia lakukan dan hanya bertahan dalam rentang bulanan, karena memang tak betah terikat dengan aturan-aturan perusahaan. Sampai akhirnya berkecimpung di bidang properti.
Baca Juga : Terus Berinovasi dan Meningkatkan Potensi Diri
Orangtua dari Alib Rabasitah sempat mengomentari apa yang bisa diharapkan dari pekerjaan yang disangka tak memiliki perbedaan dengan makelar tersebut. Ia berusaha meyakinkan mereka, tak hanya dengan kata – kata, tapi juga kerja keras. Karena satu – satunya upaya yang bisa dilakukan mematahkan anggapan tersebut adalah dengan bukti nyata pencapaiannya di Baron Bali Properti dan mampu mempertahankan eksistensi sampai saat ini.

Tak mau hanya dianggap sebagai makelar, Alib Rabasitah kembangkan perusahaan juga sebagai pemilik tanah kavling yang siap digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti membangun bangunan dan infrastruktur. Penawaran ini baru mampu dijumpai di daerah Tabanan, semoga strategi kedepannya bisa ke daerah lain yang mampu menarik perhatian para investor.
Berbagai langkah strategi dan trik dibutuhkan untuk mencapai kesukesan di bidang properti. Tak hanya membutuhkan modal yang cukup besar, tapi juga persiapan matang lainnya meliputi mental dan sikap yang tepat dalam menghadapi persaingan ketat dengan pemilik usaha serupa lainnya. Selanjutnya untuk kavling tanah, memilih tanah yang berlokasi strategis dilakukan Alib Rabasitah, seperti pesisir di daerah Tabanan yang menjadi tujuan pariwisata.

Menjual tanah kavling memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sepengalaman Alib Rabasitah, harga tanah kavling akan meningkat setiap tahunnya, bahkan cenderung stabil meski dalam kondisi krisis seperti sekarang ini. Keuntungan lainnya, biaya perawatan yang dibutuhkan minim dibandingkan properti dan cocok sebagai aset jangka panjang. Untuk kelemahannya, diantaranya butuh waktu lama untuk menjual tanah kavling, kemudian rawan disalahgunakan orang lain untuk kepentingan pribadi selama masih dalam proses penawaran. Setiap pekerjaan memiliki konsekuensinya masing – masing, Alib Rabasitah sadar akan hal tersebut dan berupaya meminimalisir dengan mempersiapkan solusi terbaik. Agar kepercayaan klien tetap terjaga dan setia menggunakan jasa perusahaannya.

One thought on “Berani Memulai Meski Awam Dengan Bisnis Properti”