I Ketut Widastra & Yuda Adiputera – UD. Bahagia
I Ketut Widastra sejak tahun 2000 sudah mulai menggeluti dunia usaha, selain berprofesi sebagai POLRI yang sebelumnya ditugaskan di Kupang selama 10 tahun. Ia kemudian memutuskan kembali ke kampung halaman, untuk mengambil langkah selanjutnya dengan mencoba berwirausaha. Meski saat itu di lingkungan tempat tinggal masih jarang yang melakukan kegiatan ini, terutama usaha di bidang material bangunan.
Ketut Widastra dibesarkan dari keluarga petani yang sukses membawanya berkarir sebagai POLRI. Tak hanya dengan menggarap lahan milik pribadi yang telah diwariskan turun temurun, orangtuanya juga tak habis upaya dengan tidak hanya mengandalkan sebagai petani saja, tapi juga menjahit, berkebun, Ketut Widastra pun turut membantu, dari ikut pergi ke sawah, sedari ia kecil hingga memasuki usia remaja.
Banyak kenangan dan pelajaran yang didapat Ketut Widastra bersama tujuh orang saudaranya, terutama sikap orangtua dalam saling berbagi kepada sesama, meski hidup sederhana. Beliau selalu memberikan semampu yang mereka miliki, bahkan terkadang tak memikirkan kepentingan mereka sendiri.
Kebaikan dari orangtua ini yang mungkin menjadi doa daripada orang – orang yang telah menerima pertolongan beliau, sehingga rezeki selalu ada untuk Ketut Widastra melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya. Setelah tamat SMP, ia melanjutkan ke SMAN 2 Tabanan, sekaligus sebagai angkatan pertama yang mendapat perhatian penuh dari kepala sekolah. Di mana memiliki ambisi agar saat itu, agar menghasilkan kualitas yang benar-benar baik, dengan menerapkan kedisiplinan yang ketat, jadi tidak ada yang namanya bolos sekolah dan pelanggaran penggunaan seragam. Kondisi ini pun, berdampak positif pada Ketut Widastra, kehadirannya di dalam kelas, bisa dihitung dengan jari, hanya dua kali izin tidak masuk karena alasan mendesak. Kerap terbiasa dengan kedisplinan yang diterima di sekolah, Ketut Widastra didukung oleh pihak sekolah dan keluarga, memberinya dukungan dan merasa tertantang untuk melanjutkan ke pendidikan kepolisian pada tahun 1992.
Baca Juga : Sikapi Ketidakberuntungan Masa Kecil dengan Kesuksesan di Hari Tua
Setelah 10 tahun ditugaskan di Kupang, Ketut Widastra mulai memikirkan langkah selanjutnya untuk berwirausaha. Pilihan tersebut kemudian jatuh pada memasarkan kebutuhan bahan bangunan, setidaknya diungkapkan olehnya, ia mengetahui basic daripada apa yang akan ia usahakan. Selebihnya bidang ini ia pilih, karena masih minim dijumpai di desanya dan harus pergi ke pusat kota Tabanan untuk menemukan toko bahan bangunan.
Sejak tahun 1998, Ketut Widastra sudah mempersiapkan ancang-ancang untuk membangun usahanya, karena mengingat anak – anak yang masih kecil, pasti akan butuh persiapan dana yang tidak sedikit. Ia berangkat ke kota untuk mulai mendapatkan material berupa semen 5 sak, paku 5 kg, pipa. Seiring berjalannya waktu, material yang terus bertambah, dua tahun kemudian ia mantap membangun usaha yang diberi nama “UD. Bahagia” yang beralamat di Jl. Tunjuk, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan.
Permintaan pasar untuk kebutuhan material bangunan mulai menghampiri usaha Ketut Widastra. Tantangan saat menemui berbagai tipe pengunjung yang datang, ia pun semakin mengenal karakter mereka, diikuti oleh pola instingnya yang matang, seiring dengan pengalaman sebagai penjual. Misalnya ada yang meminta untuk barang diantar ke rumah, demi menarik pelanggan, ia pun berupaya memenuhi permintaan tersebut, dengan menambah armada pengangkut, yang awalnya ia sewa. Kemudian setelah memiliki modal yang cukup mumpuni, ia membeli kendaraan bekas untuk mengisi kebutuhan toko.
Ketut Widastra bersama istri membagi waktunya sebaik mungkin agar mampu bekerjasama mengelola toko. Terlebih ia yang masih memiliki tanggung jawab sebagai POLRI, harus tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Manajemen waktu inilah menjadi tantangan baginya, agar tetap seimbang menjalankan keduanya. Namun karena keputusan untuk berwirausaha telah diambil, tentu ia harus siap dengan segala resiko yang ada di dalamnya.
UD. Bahagia terus fokus meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Seiring matangnya usaha, ia juga melimpahkan dua orang putranya untuk berkreasi pada usaha yang ia dirikan selanjutnya yaitu sasana olahraga berupa gym, rent car dan “UD. Bahagia Family Car Wash”. Di masing-masing usaha tersebut, diharapkan Ketut Widastra tak hanya menjadi berkah bagi keluarganya saja, setiap ada kesempatan untuk berbagi dalam kegiatan sosial, ia ikut aktif memberi dukungan materiil seperti pada sekaa teruna teruni dan klub olahraga yang ada di lingkungan tempat tinggal, terlebih profesinya yang juga sebagai POLRI, yang melekat dengan sebutan sebagai pelayan yang berdedikasi tinggi kepada masyarakat dari berbagai latar belakang.
9 thoughts on “Berdedikasi sebagai Pelayanan Masyarakat maupun Berwirausaha”