Dalam perspektif sosiologis, manusia tidak akan mungkin dapat hidup sendirian, terisolir satu dengan lainnya atau hidup hanya dalam satu golongan saja, sebab pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial berkelompok, ia membutuhkan teman, relasi juga komunikasi untuk hidup berdampingan dan saling membantu menjalankan kehidupan.
Prespektif itu jugalah yang menuntun hadirnya koperasi bernama ‘KSU Wira Darma’ yang mencondongkan arah kebijakannya dengan asas kekeluargaan dan saling mendukung untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Sehingga dengan hadirnya lembaga seperti KSU Wira Darma di tengah masyarakat, terbukti dapat membantu pemerintah dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dalam kemasan lembaga ekonomi rakyat yang berwatak sosial, tolong menolong dan mandiri.
Baca Juga : Udiyananda Medical Clinic Sebuah Dedikasi Layanan Kesehatan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Seutuhnya
Proses pengelolaan dan perkembangan KSU Wira Darma juga tak lepas dari kesigapan sosok putra daerah bernama I Ketut Rasna yang mendapatkan amanah dari masyarakat untuk memimpin lembaga koperasi ini sejak awal dibentuk pada tahun 2003, hingga sekarang.
Sebagai sarana untuk mencapai pemerataan ekonomi masyarakat dan pembangunan yang adil dan makmur. Maka koperasi juga tidak lepas dari landasan – landasan hukum, landasan mental, dan landasan struktural dalam menggalakan program – program yang dijalankan.
Namun jika berbicara koperasi yang bertahan hampir 2 dekade lamanya dan masih terus bergerak dinamis dari waktu ke waktu, maka tentulah KSU Wira Darma termasuk salah satu lembaga yang terus berprogres demi menggeliatkan perkonomian masyarakat dan UMKM daerah.
Lewat tangan dingin I Ketut Rasna, KSU Wira Darma dapat terus menjalin kerjasama yang bermuara ke arah persatuan dan dapat bersinergi membangun kekuatan ekonomi mandiri untuk seluruh lapisan masyarakat disekitarnya.
Alhasil, dengan sumber daya manusia yang berkualitas, ditambah dengan pelayanan yang baik dan regulatif, menjadikan animo masyarakat untuk turut serta tergabung dalam koperasi kini semakin tinggi.
Menurut I Ketut Rasna kinerja koperasi haruslah mempunyai prinsip kehati – hatian dan juga sehat. Karena koperasi merupakan lembaga yang dilandasi amanah dari masyarakat, maka dari itu diperlukan adanya kepastian terhadap standar dan tata cara yang dapat digunakan sebagai instrumen dalam memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Maka dengan semua sumber daya yang ada, harapannya program-program yang dijalankan juga dapat menambah interelasi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi lembaga yang substansial dan mengena untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Ditanya kunci suksesnya dalam membangun lembaga kemasyarakatan ini, I Ketut Rasna meyakini bahwa pondasi utama dalam membangun koperasi adalah adanya keterbukaan yang dilandasi kejujuran. Kejujuran memang terdengar sangat ringan, namun jika ditela’ah lebih lanjut, dalam hal ini kejujuran bagi I Ketut Rasna adalah sikap lurus hati, tidak curang atau melakukan hal-hal yang menyalahi fakta.
Sebagai seorang insan, I Ketut Rasna juga meyakini bahwa nilai-nilai kejujuran menjadi esensi kuat seorang individu untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal, selain kerja keras, usaha dan nasib baik.
Karena menurutnya sesuatu yang kita lakukan pada dasarnya itu semua berawal dari niat, apabila sedari awal sudah dilandasi dengan niat yang baik pasti hasil yang kita dapat nantinya merupakan hasil yang baik pula, begitupun sebaliknya apabila memiliki niat yang buruk maka hasil yang akan didapatkan bakalan menjadi buruk pula. Itu semua tergantung pada pola pikir individu dan karakter yang dimilikinya.
Baca Juga : Mengabdikan Diri Pada Kampung Halaman dengan Menyediakan Fasilitas Kesehatan
I Ketut Rasna terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, orang tuanya berprofesi sebagai petani. Meski keadaan ekonomi keluarganya saat itu serba pas – pasan, sikap gigih kedua orang tuanya tetap terus memprioritaskan kebutuhan pendidikan anak – anaknya.
Sadar akan keadaan ekonomi keluarganya yang tidak begitu baik, sebagai anak laki – laki yang ingin melaksanakan darmanya, I Ketut Rasna pun tidak segan untuk turut bekerja membantu pergulatan ekonomi keluarganya sedari kecil. Biasanya ia turut bekerja membantu orangtuanya, dengan disiplin bekerja dan mengurus ladang sembari menyelesaikan aktivitas pendidikan formalnya.
Sekiranya mungkin keseharian itulah yang membentuk sikap gigih dan disiplin sosok I Ketut Rasna, sehingga tanpa sadar membentuk konsistensi dan integritasnya dalam menjalankan pekerjaan.
I Ketut Rasna juga meyakini bahwa apapun pekerjaannya jika kita lakukan dengan bersungguh – sungguh akan membuahkan hasil yang baik, tapi tidak perlu juga memaksakan untuk hasil yang besar, karena semua yang dikerjakan bukan hanya soal perkara materi, melainkan juga berkah pengalaman dan pengetahuan.
Dengan program – program dan langkah konsolidasi yang terus masif dilakukan, maka tak heran dengan semua integritas dan kredibilitas tersebut, KSU Wira Darma hingga kini terus bertumbuh dan meraksasa memperluas gerakannya untuk bersatu mewujudkan kesejahteraan bersama.