Januari 2020 tepatnya, Ni Made Intansari Tri Buana, S.Ft, M.Fis, Ftr memutuskan membuka lapangan pekerjaannya sendiri sesuai dengan profesinya, dengan berbekal pengalaman magang. Mendirikan “Klinik Fisioterapi”, sesuai dengalan latar belakang pendidikan di Universitas Udayana yang mengambil jurusan fisioterapi pada jenjang Sarjana, Magister dan Progam Profesi.
Apa itu fisioterapi? Mungkin masih banyak yang asing dengan pengobatan satu ini. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk memelihara, mengembangkan dan memulihkan gerak fungsi tubuh. Kondisi yang membutuhkan fisioterapi, diantaranya keluhan saraf dan otot (stroke, ischialgia, kesemutan,low back pain) keluhan otot dan tulang (nyeri otot, kaku otot, kram kaki, keseleo, pasca operasi patah tulang) cedera olahraga (cedera ligament dan pasca operasi ligament seperti ACL, PCL, MCL, LCL) Keluhan pada anak seperti (down syndrome, cerebral palsy) serta pemeriksaan postur tubuh yang berkaitan dengan gerak fungsi.
Baca Juga : Lakukan Healing dan Cintai Diri Sendiri Niscaya Memancarkan Aura Positif dari Hati
Sekilas membahas tentang ilmu fisioterapi secara umum, penanganan ini memang memiliki peran penting untuk mengembalikan dan menjaga kondisi tubuh dapat berfungsi dengan optimal, setelah mengalami cedera atau penyakit. Namun saat sebelum Ni Made Intansari Tri Buana membuka kliniknya, tak semudah yang dibayangkan. Perempuan asli Sanur ini, menceritakan masih datang ke rumah – rumah, itu pun mengunjungi mereka yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Hingga kemudian mengandalkan rekomendari dari mulut ke mulut dan cukup memberikan respon positif dengan menerima pasien demi pasien yang membutuhkan jasanya.
Klinik Fisioterapi resmi dibuka di Jl. Bypass Ngurah Rai No. 350, Sanur, Denpasar, namun adanya kasus pandemi, memaksanya untuk menutup klinik selama enam bulan, karena krisis masker yang sulit dicari. Kaget campur khawatir, dirasakan oleh perempuan kelahiran 29 April 1992 ini. Setelah kondisi dirasa cukup aman, dilengkapi dengan protokol kesehatan, akhirnya sepakat bersama tim untuk membuka klinik yang dilengkapi dengan beberapa alat/modalitas penunjang, dan penanganan yang diberikan juga seperti terapi latihan, terapi manual dan edukasi kepada pasien untuk mencapai tujuan target yang diinginkan.
Sebelum memilih karir sebagai fisioterapis, Ni Made Intansari Tri Buana sempat dihadapi pada dua pilihan, antara sebagai tenaga kesehatan atau guru. Orangtua pensiunan hotel dan pensiunan guru, memberikannya kepercayaan untuk mengambil keputusan tersebut. Diberikan kebebasan untuk memilih, ia pun terjun sesuai dengan passion-nya, yakni di dunia Fisioterapi.
Baca Juga : Bersama Kita Bangkit Hadapi Tantangan di Masa Depan
Keluhan yang memerlukan penanganan fisioterapi, biasanya banyak datang dari orang dewasa, ataupun lansia, tapi anak – anak pun tak menutup kemungkinan memiliki keluhan seperti kelainan tulang, salah satunya adalah kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.
Keluhan yang dapat dideteksi sejak dini, yaitu skoliosis. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang ditandai dengan adanya kelengkungan abnormal berbentuk C atau S. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa keluhan salah satunya yaitu ketidakseimbangan kerja otot. Penanganannya pun ditentukan dengan drajat skoliosis dan keluhannya.
Kemudian memasuki era, dimana orang – orang gemar bermain gadget, juga akan menyebabkan ketegangan otot pada leher dan pundak serta nyeri dan kaku pada jari tangan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hari sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat dengan cara datang ke Fisioterapi.
Untuk pemulihan setiap kondisi pasien membutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung dari keluhannya. Progres pasien serta evaluasi tetap dilakukan oleh seorang Fisioterapis untuk mencapai tujuan target yang diinginkan. Kalau hanya mengalami ketegangan otot, sekali melakukan fisioterapi akan langsung terasa perubahannya. Para dokter ahli dalam penanganan beberapa kasus selain memberikan obat, juga menyarankan agar melakukan Fisioterapi bagi kondisi yang membutuhkan.
5 thoughts on “Deteksi Sejak Dini Upaya Terbaik Menjaga Mobilitas Sendi”