Dipercaya Dalam Waktu Singkat Inggrit Buktikan LPD Taman Berangsur – Angsur Alami Transformasi Nyata

Dipercaya Dalam Waktu Singkat Inggrit Buktikan LPD Taman Berangsur – Angsur Alami Transformasi Nyata

Selain tak umum secara gender dalam kepemimpinan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Inggrit Agusti Hertanto juga mengawali karirnya agak sedikit berbeda. Biasanya kebanyakan lahir dari karyawan hingga manager di beberapa lembaga keuangan, ia merupakan wiraswasta dalam bidang farmasi sejak tahun 2004, yang merupakan anak cabang dari salah satu apotek obat Cina ternama di Jalan Gajah Mada.

Masa belia Inggrit Agus Hertanto yang lahir di Jember, sudah terbiasa mendapat didikan keras dari orangtua. Sebagai kakak pertama apalagi perempuan, ia harus mencontohkan bahwa dirinya adalah pribadi yang mandiri, khususnya dalam berpenghasilan. Sehingga tidak akan dipandang remeh sebagai perempuan yang mengetahui urusan dapur saja, tapi juga mampu mengambil peran strategis dalam kehidupan socio masyarakat maupun berumah tangga.

Baca Juga : Kegigihan Menempuh Perjalanan Jauh yang Terjal dan Berliku Berbekal Sepotong Doa Dapat Wujudkan Hidup yang Lebih Bermanfaat

Setelah tamat SMA, Inggrit merantau ke Bali dan menikah dengan suaminya asal Bali. Disamping sebagai ibu rumah tangga, ia membuka usaha apotek obat Cina. Tak puas sampai di sana, ia tertarik menambah pengalamannya bekerja dengan mengikuti program magang yang diselenggarakan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja). Ia pun mendapat kesempatan magang di LPD Desa Adat Taman sekitar tahun 2005. Selang satu tahun, ia direkrut sebagai karyawan sejak Maret 2006, pada LPD yang berdiri sejak April 1991 tersebut.

Dalam waktu singkat alias di tahun yang sama, wanita kelahiran 1 Agustua 1976 tersebut, langsung diangkat sebagai pimpinan LPD, dikarena pimpinan sebelumnya mengundurkan diri untuk bekerja di lokasi berbeda. Dengan aset awal Rp. 200 juta, sebagai pimpinan Inggrit bertanggung jawab untuk membenahi beberapa sistem yang sudah tak ampuh lagi untuk diterapkan, demi pertumbuhan LPD sehingga manfaatnya lebih bisa dirasakan oleh krama Desa Adat Taman. Setelah berkoordinasi dengan Bendesa Adat Taman yang masih menjabat saat itu dan menemukan kesepakatan, mereka pun turun ke banjar-banjar dan dari pura ke pura untuk menemui krama secara langsung serta membangkitkan rasa memiliki terhadap LPD ini, dimana jika krama sudah mempunyai rasa memiliki atas lembaga desa ini, maka pertumbuhan maupun eksistensi LPD akan terus bertumbuh dan terjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *