Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Drs. Sugianyar Dwi Putra SH. MSi. (IST)
Dua bulan bertugas sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Brigjen Pol Drs Gde Sugianyar Dwi Putra, SH. MSi, sukses ungkap 9 kasus besar di Bali. Jenderal bintang satu di pundak ini dikenal cerdas dan memiliki segudang prestasi. Termasuk strategi memerangi peredaran gelap narkoba di Pulau Dewata. Sang Jenderal pun selalu menampilkan sisi humanis dan smart power mengedukasi bahaya narkotika kepada masyarakat.
Sosok putra Bali asal Pandak Gede, Tabanan ini dikenal ramah dan santun dengan masyarakat luas, influencer serta awak media massa. Berbeda dengan polisi lainnya, suami dari Ny. Lina Dewi Sugianyar ini juga memiliki kegemaran di bidang fotografi hingga menelusuri keindahan alam dengan sepeda gowes.
Sebagai Lulusan 10 besar AKABRI tahun 1987, karier kepolisian Brigjen Sugianyar terbilang gemilang. Mulai dari Polda Jateng dan hingga kini menakhodai BNNP Bali. Smart power ini diwujudkan antara lain lewat pemanfaatan media sosial (medsos) instagram yakni @infobnn_provinsi_bali melalui konten-konten menarik dan kekinian.
BNNP Bali ikut serta menggandeng para influencer dan selebgram Bali untuk lebih memperkenalkan BNN dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. BNNP Bali bahkan memiliki studio podcast dan mengelola program Sapa Semeton. Program ini bisa dimanfaatkan dan terbuka untuk masyarakat, khususnya generasi muda untuk belajar tampil di kamera.
Sementara itu, dari sisi hardpower selama 2 bulan menjabat, BNNP Bali berhasil mengungkap 9 kasus narkotika dengan barang bukti bervariasi. Salah satu tangkapan terbesar sepanjang tahun 2021 yakni pengungkapan bandar narkoba 44 kg ganja kering dari Medan dengan tersangka Gawo alias Carlo.
Pria asal Banyuwangi Jawa Timur itu dibekuk di Terminal Mengwi Badung, Sabtu 12 Juni 2021 lalu yang bersinergi dengan Lembaga Permasyarakatan Kelas 2 Kerobokan. Kasus teranyar, yakni penangkapan selegram cantik Jessica Adeola Forestar yang kedapatan mengonsumsi sabu di vila bersama seorang manager Diskotik LX Bali, 9 Juli 2021 lalu. Disusul penangkapan WNI asal Rusia yang memasok narkotika jenis DMT (dimetyhltriptamine) sebanyak 194,42 gram pada 19 Mei 2021. Barang bukti DMT ini merupakan salah satu jenis narkotika yang berbahaya di dunia karena memiliki efek halusinasi tinggi. Dua pelajar SMA asal Tabanan dengan barang bukti 120,29 tembakau gorilla yang dipesan melalui medsos instagram dari Makassar Sulawesi Selatan juga berhasil diungkap.
Selain itu, BNNP Bali juga membongkar penyelundupan 1 kg sabu yang dibawa 2 orang kurir dari Aceh melalui Bandara Ngurah Rai, 22 Mei 2021 lalu. Modus para pelaku yakni menyembunyikan sabu di dalam sandal yang dimodifikasi. 3 pengedar 5.791.99 gram ganja kering di Jalan Mahendradata hasil pengembangan ke Lapas Kerobokan juga diungkap 10 Juni 2021.
Freddy asal Jalan Asahan Pematang Siantar dengan barang bukti 1.471.25 gram ganja kering juga berhasil diciduk. Terakhir, pengungkapan 100 gram sabu di dalam kompartemen tas wanita melalui jasa pengiriman barang ekpedisi, pada 30 Juni 2021 dengan tersangka GA alias Dede. “Keberhasilan pengungkapan kasus narkotika ini berkat analisis dan kinerja keras jajaran Tim Berantas Narkotika,” papar mantan Direktur Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur ini, pada Minggu 18 Juli 2021.
Melalui program humanis, smartpower, dan hardpower tersebut, Brigjen Sugianyar menegaskan pihaknya akan terus menyampaikan kepada masyarakat bahwa BNN selalu hadir melindungi masyarakat dan rumah yang ramah dan melayani bagi siapa saja yang memiliki agenda anti narkoba. “Mari bersama melindungi negeri ini dari ancaman bahaya laten narkoba,” imbuh mantan Kepala BNNP Nusa Tenggara Barat ini.
Sumber : Radar Bali