Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengguncang tiga provinsi di Pulau Sulawesi.
Hingga Jumat (15/1) pagi, telah terjadi dua kali gempa besar dengan yang pertama terjadi pada Kamis (14/1) dan mengguncang sejumlah daerah di Sulbar.
“Dampak gempa kemarin, yang pertama guncangan gempa dirasakan di Majene dengan intensitas 5-6 MMI, sedangkan di Mamuju-Majene 4-5 MMI, Mamuju Utara-Mamuju Tengah 3-4 MMI. Jadi benda-benda dapat terpelanting,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers daring, Jumat (15/1).
Gempa pertama itu juga mengguncang daerah-daerah di Sulawesi Selatan. Dwikorita menyebut Kabupaten Toraja merasakan gempa 3 MMI. Sementara Kabupaten Pinrang, Poso, dan Parepare merasakan 2-3 MMI.
Kemudian gempa yang terjadi dini hari tadi terasa di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
“Mamuju, Majene dalam skala intensitas 5-6 MMI. Jelas ini timbul kerusakan, sampai Palu terasa, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa guncanganya 3-4 MMI,” ujarnya.
Dwikorita menyampaikan masih ada potensi gempa susulan yang berpotensi disertai tsunami.
Ia pun meminta masyarakat di Sulawesi siaga serta segera mengevakuasi diri saat gempa susulan terjadi.
“Pusat gempa ada di pantai, memungkinkan terjadinya longsor bawah laut. Sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami jika masih ada gempa susulan berikutnya,” ujarnya.
Status Tanggap Darurat Tingkat Provinsi Diberlakukan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap status tanggap darurat tingkat provinsi atas bencana alam gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).
“Tadi pagi telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati secara virtual, Sabtu (16/1).
Gempa sebelumnya mengguncang Mamuju dan Majene di Sulbar selama dua hari berturut-turut. Gempa pertama pada Kamis 14 Januari sekitar pukul 14.30 WITA dengan magnitudo 5,9. Lalu gempa kembali terjadi Sulbar dan beberapa provinsi tetangga dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat 15 Jumat sekitar pukul 02.28 WITA.
Pagi tadi, gempa kembali terjadi di Majene namun dengan guncangan lebih lebih kecil, magnitudo 5,0. Sejauh ini sudah 46 orang dinyatakan tewas atas bencana tersebut.
Raditya mengatakan pihaknya terus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penanganan dan evakuasi terhadap korban. Pihaknya juga akan memfokuskan lokasi pengungsian di sekitar stadion dan area kantor gubernur.
“Dan saat ini proses evakuasi masih berjalan,” katanya.
Raditya bilang pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan dalam penanganan bencana ini.
Bantuan ini antaranya mengerahkan empat helikopter, delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan, tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, dan 1.002 paket lauk pauk.
Bantuan lain yakni 700 lembar selimut, lima unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500 ribu pcs masker kain, 700 pak mie sagu, dan 30 unit genset 5KVA.
“BNPB juga menyerahkan bantuan awal untuk kebutuhan pokok senilai Rp4 miliar,” kata Raditya.
Raditya menambahkan seluruh penanganan dan evakuasi bencana gempa ini akan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19.
Sumber: CNN Indonesia