I Made Adi Wahyudi, dahulunya adalah seorang driver pariwisata. Sejak Bom Bali, kebingungan mulai ia rasakan karena kehilangan pekerjaan. Sempat sudah ada tawaran dari ayah, sebagai salah satu pendiri dari Koperasi Kredit Tri Tunggal, mengajaknya untuk bergabung dengan koperasi, namun saat itu ia belum memiliki ketertarikan. Karena saat itu masih menganggap tak ada penghasilan yang paling menjanjikan, selain Bali sebagai industri utama di bidang pariwisata.
Adi Wahyudi memang begitu menikmati pekerjaannya sebagai driver pariwisata, sembari jalan-jalan keliling Bali, ia bisa sekaligus mendapat uang, tentu sangat menyenangkan. Kemudian ditawarkan untuk bekerja di koperasi, karena pariwisata yang sempat kolaps, ia semula ragu – ragu menerimanya, karena ruang lingkup pekerjaan tersebut yang cenderung menjadi karyawan kantoran, yang khawatirnya tidak sesuai dengan kepribadiannya, yang lebih suka beraktifitas di luar. Namun pada akhirnya, sesuai bunyi peribahasa “Sekeras-kerasnnya batu, bila tertimpa hujan akan retak juga”, seperti itulah Adi Wahyudi, awalnya keras dengan pendirian akhirnya luluh juga untuk bergabung dengan koperasi. Setidaknya ia mau mulai mencoba, di lingkungan yang masih terbilang baru bagi pria kelahiran tahun 1976 ini.
Baca Juga : Bersatu Padu Menyongsong Masa Depan yang Gemilang Bersama KSU Hening Rahayu
Posisi bagian kredit, pertama kali dipegang Adi Wahyudi, sampai di tahun 2009 ada program mutasi karyawan, namun tak ada satu pun karyawan yang bersedia dipindahkan ke cabang koperasi lain, karena sudah terlanjur nyaman pada posisi masing – masing dan alasan lain, lebih dekat dengan tempat tinggal. Padahal jaraknya tidak jauh – jauh amat, hanya sampai di daerah Kerobokan. Akhirnya hanya dirinya dengan jiwa petualangnya, yang tertarik untuk dimutasi ke Kerobokan, karena berpikir ia akan mendapat pengalaman dan bertemu orang-orang di lingkungan baru.
Dua tahun berselang di Kantor Cabang Koperasi Kredit Tri Tunggal di Kerobokan, Adi Wahyudi dipindahkan ke KCP Sading tahun 2011, yang baru saja resmi beroperasi di masa itu, para staf pun otomatis masih fresh graduate, ia dipercaya untuk membina dan melatih karyawan baru. Ia pun sama sekali tak keberatan dengan tugas yang diberikan, karena semangat yang tersalurkan pada bidang yang ia geluti, padahal diakui olehnya ia sebenarnya bukanlah orang yang ahli, walau ia menghabiskan waktu selama tujuh tahun di Fakultas Ekonomi. Memang saat itu sempat ada terkendala faktor ekonomi, juga ada keinginan untuk tidak melanjutkan dan lebih baik langsung bekerja. Namun orangtua terus mendesaknya hingga ia berhasil lulus, sambil membiayainya kuliahnya sendiri.
Kepercayaan yang diberikan kepada Adi Wahyudi, puncaknya setelah 12 tahun berpindah – pindah lokasi cabang, di tahun 2019, ia resmi memimpin Koperasi Kredit Tri Tunggal. Meski sudah berdiri sejak 11 Juni 1990 dan memiliki 8.000 anggota, ia tetap melakukan kegiatan membangun kepercayaan masyarakat tentang badan usaha koperasi ini, yang masih memiliki stigma negatif. Ia pun mempertegas, bahwa Kopdit Tri Tunggal memiliki payung hukum yang sangat jelas dan menempatkan koperasi sebagai badan usaha dan dapat dikelola secara profesional.
Tumbuh Menjadi Koperasi Profesional.
Kopdit Tri Tunggal kini memiliki tiga cabang utama, yang berpusat di Jl. Raya Tuka No.30, Dalung, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung dan enam Kantor Cabang Pembantu, meliputi Tabanan, Sading, Jimbaran, Negara, Pejarakan dan Denpasar, untuk produk yang ditawarkan adalah “Simpanan dan Pinjaman”. Untuk Simpanan terbagi atas dua jenis. Pertama, Simpanan Pokok yang hanya diperuntukkan bagi anggota yang baru bergabung sebesar Rp 100.000. Produk ini akan mendapatkan Jasa Simpanan berupa SHU yang diperoleh Koperasi setiap akhir Tahun Buku. Kedua, Simpanan Wajib adalah simpanan yang harus disetor setiap bulan minimal sebesar Rp. 30.000.
Pada produk yang kedua adalah Pinjaman, meliputi Pinjaman umum/biasa, Pinjaman dengan Jaminan Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, Pinjaman dengan Jaminan Simpanan SISUKA, Pinjaman Pembelian Tanah atau Rumah, Pinjaman Pembangunan atau Renovasi Rumah, Pinjaman Pembelian Kendaraan Baru dan Pinjaman Pendidikan. Adapun syarat-syarat umum yang wajib dipenuhi untuk mengajukan pinjaman, diantaranya sudah menjadi anggota koperasi sekurang – kurangnya satu bulan, setiap pinjaman harus ditanggungkan dengan agunan/jaminan pinjaman (antara lain : BPKB, Sertifikat Tanah, Saham atau Sertifikat SISUKA), pinjaman dengan nominal Rp. 25.000.000 atau lebih, jaminannya diikat secara notariil dengan notaris, pinjaman sampai dengan 100.000.000 dilindungi dengan pertanggungan DAPERMA, dengan ketentuan apabila pinjaman yang diberikan pada saat anggota berusia 17 tahun sampai dengan ulang tahun ke-69 mendapat tanggungan penuh dari DAPERMA, sedangkan bagi anggota yang meninggal pada usia antara 70 tahun dengan tanggal ulang tahun ke 76 maksimal pertanggungan sebesar Rp. 10.000.000. Untuk selengkapnya dapat dicek di halaman website resmi https://www.tritunggaltuka.com.
Baca Juga : Menjadikan Koperasi Danakita Sebagai Instrumen Pemerataan Ekonomi yang Sehat dan Berkualitas
Koperasi Kredit Tri Tunggal memiliki visi sebagai lembaga keuangan yang terpercaya dan terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota melalui manajemen yang profesional berdasarkan nilai kasih dan misi, sebagai berikut meningkatkan jumlah anggota dan memperkuat struktur keuangan, memiliki produk dan kegiatan promosi yang berkarakter, menjalin komunikasi yang berkualitas dan mendekatkan diri dengan anggota, meningkatkan kualitas bisnis internal menuju access branding, terakhir meningkatkan kualitas SDM melalui proses pembelajaran.
Dari yang awalnya ogah-ogahan untuk bergabung dengan koperasi, yang dipikirkan hanya menghitung uang miliki anggota, Adi Wahyudi mulai mengenal koperasi lebih dekat, yang nyatanya badan usaha ini memiliki banyak manfaat untuk anggota, terutama pengelolaan keuangan. Kopdit Tri Tunggal juga membangun solidaritas antar anggota, dengan memberikan benefit berupa iuran duka atau sumbangan kepada para anggota.
Kedepannya, Adi Wahyudi berharap dapat terus membantu ekonomi para anggota, terlebih menumbuhkan potensi ekonomi dan kualitas yang dimiliki para anggota. Kerjasama antar para staf koperasi juga terus bersinergi dalam mewujudkan koperasi yang sehat dan aman untuk bertransaksi.