“Integritas dan Kebersamaan” Kekuatan KSU Manik Sedana yang Berlandaskan Kekeluargaan

“Integritas dan Kebersamaan” Kekuatan KSU Manik Sedana yang Berlandaskan Kekeluargaan

I Nyoman Sukarta, S.E sang Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Manik Sedana, telah memainkan peran kunci sejak pendirian koperasi yang merupakan hasil dari rembug beberapa kerabatnya. Latar belakangnya di beberapa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) selama masa studinya telah memberikan wawasan yang mendalam dalam dunia keuangan dan koperasi. Ide untuk mendirikan koperasi muncul karena pemahaman I Nyoman Sukarta tentang tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat di Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Selama magangnya, ia melihat langsung bagaimana keberadaan koperasi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal akses ke layanan keuangan, pengembangan usaha kecil dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Didirikan pada bulan Maret 2011 di Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, KSU Manik Sedana memulai perjalanannya dengan fokus membangun kepercayaan masyarakat. Awalnya, upaya tersebut dilakukan melalui promosi produk Tabungan Sukarela, yang kemudian diikuti dengan penawaran produk Kredit Tanpa Jaminan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Sukawati semakin mempercayai lembaga ini, yang tercermin dari meningkatnya jumlah deposito hingga mencapai enam miliar.

Kepercayaan juga tercermin dalam penerimaan positif terhadap produk Tabungan Sukarela dan Tabungan Berjangka. Motivasi untuk membuka deposito ini dipengaruhi oleh keberadaan hari raya Galungan dan Kuningan yang jatuh setiap enam bulan sekali, di mana KSU Manik Sedana memberikan souvenir sebagai bentuk apresiasi. Selain berfokus pada aspek keuangan, lembaga ini juga mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan dalam operasionalnya. Pendekatan berbasis kekeluargaan menjadi landasan untuk terus melakukan perbaikan dan penambahan fitur layanan demi kepuasaan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

KSU Manik Sedana memiliki keunikan dalam struktur kepemilikannya, di mana siapapun termasuk dari berbagai golongan masyarakat, dapat menaruh saham di koperasi ini. Dengan nilai nominal saham sebesar Rp. 10 juta, setiap tahunnya pemilik saham berhak mendapatkan bagian dari keuntungan yang diperoleh. Keputusan ini tidak hanya menciptakan kesempatan investasi untuk berbagai kalangan masyarakat tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Demi menopang kesuksesan ini, setiap posisi di dalam manajemen memegang tanggung jawab tertentu, dan prinsip ini dijalankan dengan ketat untuk memastikan keteraturan dan kinerja optimal koperasi.

Baca Juga : BERANI MENABUR MIMPI: Syukur & Tekun Jadi Benih Untuk Tumbuh

Dalam hal ini, sebagai Ketua, I Nyoman Sukarta memastikan hak dan kewajiban semua karyawan terpenuhi. Ia mengambil peran penting dalam menjaga integritas koperasi. Ia memastikan bahwa seluruh karyawan memahami tanggung jawab mereka dan tidak menyalahgunakan posisi mereka, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan koperasi. Hal ini mencerminkan komitmen untuk menjaga transparansi dan etika dalam setiap operasi koperasi.

Pentingnya kesolidan di antara karyawan juga diakui, dengan upaya nyata untuk mencegah konflik yang dapat merambat ke lingkungan kerja. Keterlibatan dan komunikasi yang baik di antara anggota tim menjadi faktor kunci dalam menjaga atmosfer dan produktif di dalam koperasi.
Pengalaman Pribadi sebagai Pendorong

Profil singkat I Nyoman Sukarta menambah dimensi emosional pada pendirian KSU Manik Sedana. Ia mengungkapkan akar-akar kepedulian sosialnya dan keinginan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat tak lepas dari kisahnya di masa kecil di Banjar Dauh Uma, Desa Batuan Kaler. Ia menjadi bagian dari keluarga yang menghadapi tantangan ekonomi pada zamannya, Dalam kisah keluarganya, ia tumbuh dalam suasana banyak saudara, sementara orangtua hanya memiliki mata pencaharian yang terbatas sebagai petani penggarap. Dengan ketekunan dan semangat juangnya yang harus dipelihara dari diri sendiri, pria berzodiak Taurus ini, bersama tujuh saudaranya, harus menghadapi keterbatasan finansial keluarga untuk tetap melanjutkan pendidikan mereka. Kondisi ekonomi yang sulit pun menjadi pemicu untuk belajar dengn tekun demi menciptakan masa yang lebih baik.

Akhirnya, I Nyoman Sukarta tidak hanya berhasil lolos dalam ujian dan menyelesaikan pendidikannya, tetapi juga menggunakan pengalaman pribadinya sebagai pendorong untuk memberikan kontribusi positif pada masyarakat sekitarnya. Namun sayangnya, ketika ia dan saudara-saudaranya yang telah meraih kesuksesan di passion mereka masing-masing, sang ibu tidak sempat menikmati kebahagiaan tersebut. Didampingi oleh kakaknya, yang juga menjabat sebagai Bendahara KSU Manik Sedana, I Wayan Budastra, mereka berharap untuk melanjutkan warisan keluarga dan meneruskan semangat keberdayaan ekonomi ke anak cucu nantinya, lewat berbagi kisah tersebut kepada anak-anak mereka, agar lebih menghargai apa yang mereka miliki saat ini karena hidup dalam kondisi ekonomi yang lebih sejahtera.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

Dalam upaya menjaga keseimbangan antara duniawi dan rohani, KSU Manik Sedana secara rutin melibatkan diri dalam kegiatan persembahyangan. Praktik keagamaan ini menjadi bagian integral melibatkan dari budaya organisasi, menambah dimensi spiritual dalam operasional sehari-hari. Dengan melibatkan anggota dan karyawan dalam kegiatan persembahyangan secara teratur, KSU Manik Sedana menciptakan lingkungan yang harmonis, saling mendukung dan melengkapi aspek rohani dan duniawi. Praktik ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memperkukuh kesatuan dan kebersamaan di antara seluruh anggota dalam perjalanan bersama menuju kesejahteraan masyarakat.

Sebelum merebaknya pandemi COVID-19, I Nyoman Sukarta bersama tim KSU Manik Sedana, yang telah berhasil menghimpun aset sebesar Rp. 12 miliar memiliki rencana untuk membuka cabang baru. Namun, rencana tersebut harus tertunda akibat dampak yang tidak terduga dari pandemi yang melanda.

Meski demikian, KSU Manik Sedana tetap berkomitmen untuk mengevaluasi dan mengadaptasi strategi perluasan cabang sesuai dengan kondisi yang terus berubah. Dengan harapan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih luas kepada masyarakat setempat begitu situasi memungkinkan.

Keberlanjutan misi KSU Manik Sedana dalam mengembangkan layanan keuangan di tengah tantangan pandemi COVID-19 menggambarkan ketangguhan dan semangat beradaptasi. Meskipun rencana membuka cabang baru harus tertunda, I Nyoman Sukarta dan tim KSU Manik Sedana mempertahankan komitmen untuk terus mengevaluasi dan menyusun strategi perluasan yang responsive terhadap perubahan kondisi. KSU Manik Sedana berharap dapat segera melanjutkan rencana ekspansinya, memanfaatkan aset yang telah berhasil dikumpulkan untuk memberdayakan lebih banyak anggota masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *