I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana, SH. & Landani Tirtaningsih – CV. Sinar Karya Sejati
Kadang kita sebagai manusia, terlalu cepat mengambil kesimpulan hanya melihat sesuatu dari permukaannya saja. Tanpa melihat bagaimana akar tersebut menahan kuatnya goncangan angin yang telah beberapa kali menerpa. Begitulah I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana, SH. mengibaratkan upayanya dalam membangun sebuah usaha di bidang toko bangunan, yang jauh dari kata instan.
Sejatinya kesuksesan adalah siapa yang konsisten bertahan dan mampu melewati tahap demi tahap sebuah proses. Terlepas apapun hasilnya, apakah sesuai dengan target kita atau tidak, itu merupakan bonus bagi mereka yang tidak mengenal kata menyerah dalam menjalaninya. Gusti Agus Yuda ini misalnya, di usia muda, ia sudah menghasilkan rupiah dari men-direct usahanya sendiri, setelah beberapa kali mengawalinya dengan kegagalan-kegagalan dari berbagai bidang usaha yang telah ia coba, bahkan ditipu orang pun harus ia lalui.
Ekspetasi – ekspetasi agar selalu berada di jalan yang mulus, memang hanya tinggal bayangan semu. Mau tidak mau Gusti Agus Yuda harus menghadapinya, semangat inilah yang ingin terus dipertahankan, seperti Sang Kakek yang awalnya seorang pengusaha obat tani, akhirnya sukses membangun sebuah usaha.
Dari usaha retail yang berhubungan dengan pertanian, namun gagal di tengah jalan. Kemudian mencoba di usaha material bangunan dengan modal kecil – kecilan, ternyata lebih menghasilkan, hingga membuka berpindah – pindah toko dari Pasar Beringkit, daerah Mengwi dan akhirnya fokus mengembangkan toko di Jalan Jepun, Dauh Peken, Kabupaten Tabanan pada tahun 1992 hingga 2018 oleh ibunya. Setelah Gusti Agung Yuda tamat S1 pada tahun 2014, ia pun langsung ikut terjun pada usaha dan mampu bertahan sampai saat ini sebagai direktur utama saat berusia 28 tahun di CV. Sinar Karya Sejati pada tahun 2019.
Berproses pada Kesuksesan, Bukan Hasil
Meski sering beradu mulut terutama berbicara soal usaha, diakui Gusti Agus Yuda ia lebih dekat dengan sosok Sang Ibu. Beliau pun menjadi pendukung nomor satu dalam usaha yang sudah ia jalankan meliputi retail, grosir, ekspedisi yang bekerjasama bersama kakak, dan saat ini tengah memulai dan belajar soal bisnis properti. Apapun kondisinya, bahkan saat dalam keadaan terjepit, ibu selalu mengekori Gusti Agus Yuda,sembari memberikan ia saran – saran yang membangun. Sebagai anak, ia pun mencoba menghargai berbagai masukan dan mengkolaborasikannya dengan sistem yang lebih fleksibel, terutama pada bisnis retailnya.
Dalam mengelola Sinar Karya Sejati, bila toko bangunan lain mengembangkan usahanya dengan sistem retail maupun grosir, Gusti Agus Yudha memilih cara mempertahankan luas toko sejak awal berdiri, namun dikembangkan dengan memiliki beberapa cabang di daerah Bali melalui suatu sistem seperti salah satu bisnis jaringan retail waralaba di Indonesia. Kerjasama dengan kontraktor pun dipererat dan dijaga hubungannya oleh Sinar Karya Sejati, baik swasta dan rekanan pemerintah.
Bila dlihat dari latar belakang S2 Ilmu Hukum Peradilan yang dimiliki Gusti Agung Yuda, memang sudah jelas tak sejalan dengan bisnisnya. Namun soal pola pikir, ia berani adu, apa yang ia tanamkan, belum tentu selalu sepaham dalam lingkungan pertemanannya. Begitu juga dengan cara dalam menyelesaikan suatu masalah, ia percaya ada jalan Tuhan yang terbuka, saat ia menemukan peluang, pengetahuan dan tahu cara mengatasinya.
Maka dari pengalamannya yang mewakili generasi muda, Gusti Agus Yudha mencoba berbagi pesan dan kesannya, agar menghargai sebuah proses yang harus dijalani beserta dengan segala tantangan yang ada di dalamnya. Bila yang terjadi justru sebaliknya, kondisinya akan membuat kita tak menghargai makna dari kesuksesan itu yang sebenarnya dan akan hanya membuang waktu saja.
Saling berbagi dan menerima ilmu, pun sudah menjadi kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial. Sebagai generasi muda yang masih enerjik dan memiliki banyak waktu untuk menggali informasi, terbukalah dalam hal ini, jadikan sebagai mentor untuk kita. Karena setinggi apa pun ilmu yang dimiliki seseorang akan kalah dengan mereka yang telah memiliki matangnya pengalaman jatuh bangun. Ingat, tidak ada orang hebat hanya karena pertolongan dirinya sendiri, semuanya butuh proses pengenalan dengan lingkungan dan orang – orang positif di dalamnya.