I Gusti Made Subasga & Nengah Purihati – UD. Suri Bali
Berdagang menjadi salah satu usaha yang bisa dikatakan, tidak membutuhkan skill khusus dalam melakoninya. Siapa pun bisa menjadi pedagang, asal ada niat dan kerja keras dalam proses menjalaninya, untuk menjadi pedagang yang sukses. Produk yang dipasarkan pun kini tersedia berbagai pilihan dan sistem penjualan, tergantung dari kesempatan dan seberapa resiko yang berani diambil oleh sang pemilik usaha.
UD. Suri Bali salah satunya, usaha kelontong milik I Gusti Made Subasga yang berlokasi di Jalan Dewi Candra No.10x, Batubulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar ini nampak luar begitu dipadati oleh pengunjung. Bagaimana tidak, produk yang dijual berupa kebutuhan sehari – hari yang mau tidak mau harus selalu dipenuhi, sebagai masyarakat modern. Pria kelahiran Subagan Karangasem, 12 Juni 1964 ini pun setuju dengan alasan tersebut, sekaligus menjadi faktor utamanya memilih toko kelontong sebagai produk utama dalam tokonya.
Bersama Sang Istri, Nengah Purihati, Gusti Made Subasga percaya diri, usahanya akan mendapat respon positif dari masyarakat, terlebih lokasinya yang strategis dan padat perumahan memudahkan siapa saja untuk menjangkau UD. Suri Bali. Produk – produk yang ditawarkan meliputi, kebutuhan dapur, jajanan, minuman dari berbagai merk, diharapkan memuaskan customer daripada UD. Suri Bali.
Seiring berjalannya waktu UD. Suri Bali pun memiliki penggemar setianya, meski diakui oleh pria lulusan dari Fakultas Peternakan, Universitas Udayana ini, kemunculan tampilan toko kelontong dengan desain yang lebih menarik, tatanan produk lebih tertata dan rapi, membuatnya sebagai pemilik toko kelontong yang “apa adanya” sempat gigit jari dan menggeser customer yang mulai berpaling muka dengan memilih toko kelontong modern.
Namun bukan pengusaha namanya, kalo tidak memiliki jiwa juang tinggi untuk menghadapi para rival bisnisnya. Gusti Made Subasga pun tak hilang akal untuk terus mempertahankan usaha yang telah ia dirikan dari nol UD. Suri Bali, ia kemudian kembangkan lagi yang berawal hanya menerima retail, juga tersedia barang yang bisa diangkut secara grosiran.
Mempertahankan memang nyatanya tak semudah saat mendirikan, bergantinya masa dan majunya teknologi, Gusti Made Subasga kini terus berupaya mengandalkan kelengkapan produk, pelayanan setulus hati dan kejujuran dalam setiap transaksi. Ia meyakini, apapun yang dilakukan dari hati akan menyentuh hati targetnya, dalam hal ini para customer, jadi jangan pernah untuk menyepelekan hal-hal sederhana dan konsisten dalam melakoninya. Dan benar saja, Gusti Made Subasga kini tak hanya sukses mengembangkan usaha di bidang toko kelontong tapi juga bidang lainnya yakni car wash, baliho, kuliner, percetakan dan toko bangunan.
One thought on “Jujur dan Pelayanan Sepenuh Hati Menjadi Modal Usaha yang Harus Terus Dipertahankan”