“Koperasi KAMI” Terus Beproses dan Berprogres Membangun Basis Ekonomi Mandiri Masyarakat

“Koperasi KAMI” Terus Beproses dan Berprogres Membangun Basis Ekonomi Mandiri Masyarakat

Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Jujur itu mahal harganya, orang yang merusak kejujuran sudah barang tentu akan mendapatkant sanksi sosial yang berat dan berlangsung lama. Karena pada kenyataannya kejujuran saling terikat dengan hati nurani manusia.

Sikap kejujuran itulah yang nyatanya dipegang teguh dan menuntun sosok putra daerah bernama Ir. I Nyoman Mawa untuk menjalankan amanah mengorganisir suatu lembaga koperasi bernama Koperasi Karya Anak Muda indonesia ‘KAMI’ yang dimulainya sejak tahun 2007 hingga kini menginjak usia 15 tahun dapat terus eksis dan meraksasa menjadi tonggak pembangunan ekonomi wilayah.

Lembaga keuangan seperti koperasi mempunyai peran strategis dalam pembangunan desa dan pengembangan usaha mikro wilayah. Hal ini terkait dengan fungsi lembaga keuangan koperasi sebagai bagian intermediasi keuangan.

Baca Juga : Optimis Membentangkan Layar Semangat Untuk Masa Depan Industri Pariwisata

Dalam hal ini, khususnya di Bali ‘Koperasi KAMI’ telah menjadi lembaga fundamental dalam membangun elemen perancangan pengembangan perekonomian masyarakat.

Langkah – langkah unifikasi yang dijalankan oleh I Nyoman Mawa terbukti dapat memupuk rasa saling memiliki dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama – sama membangun basis ekonomi mandiri dan kesejahteraan bersama melalui koperasi .

Alhasil, semangat optimisme yang dimilikinya itu menjadi kekuatan besar ‘Koperasi KAMI’ untuk bergerak maju dan kokoh meski dalam perjalanannya pasti dihadapkan dengan berbagai rintangan dan tantangan.

Namun bagi I Nyoman Mawa, berbagai rintangan dan tantangan itulah yang membuat ‘Koperasi KAMI’ menjadi semakin dewasa menyikapi berbagai isu yang ada. Integritas itu pada akhirnya membuahkan hasil yang signifikan pada tahun 2017 dengan dibangunnya sebuah kantor milik sendiri yang berlokasi di Jalan Tegal Permai No.63, Kerobokan Kaja, Badung. Sejalan dengan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi.

Hingga saat ini dalam menjalankan programnya I Nyoman Mawa pun semakin mendorong ‘Koperasi KAMI’ untuk lebih berfokus kepada pengembangan SDM dan UMKM, sehingga dapat terus menjadi lembaga penyokong kegiatan ekonomi masyarakat.

Dalam menjalankan kinerjanya I Nyoman Mawa meyakini bahwa fleksibelitas atau keluwesan dalam menjalankan tugas dan memahami lingkungan sosial masyarakat menjadi langkah penting dalam merancang program – program ‘Koperasi KAMI’ agar langkah – langkahnya selalu mengena dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan anggota.

Keberhasilan ‘Koperasi KAMI’ dalam membangun ekonomi kerakyatan dapat diukur dari peningkatan usaha yang semakin menggeliat di wilayahnya. Dengan demikian penduduk menjadi anggota, baik untuk menabung dan meminjam di koperasi, sehingga lembaga ini pun secara organik dapat tumbuh bersirkulasi dan berperan serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi mandiri masyarakat.

Baca Juga : Praktisi Kesehatan yang Bersinar Dengan Semangat Kepedulian, Kecintaan dan Kesetaraan Terhadap Hewan

Sukses dengan kinerja yang gemilang, perjalanan I Nyoman Mawa tentulah tidak lepas dari berbagai penempaan yang membentuk karakter dan integritasnya.

I Nyoman Mawa terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah. Kedua orang tua tercinta berprofesi sebagai petani yang harus mencukupi hajat hidup ke empat anak-anaknya.

Dengan keadaan ekonomi yang serba pas – pasan, maka sedari kecil I Nyoman Mawa pun telah dididik dan ditanamkan sikap mandiri. Sebagai anak yang ingin melaksanakan darmanya, ia pun tidak sungkan untuk turut serta membantu pergelutan ekonomi keluarganya.

Sedari SMP, I Nyoman Mawa telah turut bekerja demi mencukupi hajat hidup keluarga dan pendidikannya dengan menjadi buruh kasar harian, mulai dari ikut dalam proyek pembangunan hingga bekerja membuat barang-barang furniture dari kayu. Kehidupan masa kecil I Nyoman Mawa boleh dikatakan tidak seperti kebanyakan teman sebayanya yang dapat bermain bebas seusai sekolah.

Meski terus dibenturkan dengan pekerjaan yang berat sembari bersekolah, bagi I Nyoman Mawa lembar kehidupan inilah yang membuatnya selalu gigih dalam memperjuangkan sesuatu, hingga jiwa berdikarinya pun terbentuk.

Suri tauladan kedua orang tuanya yang seperti tanpa lelah dalam mencukupi kebutuhan hidupnya dan saudara-saudarinya itulah yang kemudaian menjadi energi pendorong baginya untuk terus postif menjalani kehidupan.

Alhasil, proses penempaan kehidupan itulah yang telah mengajarkannya banyak hal, sehingga dapat berada di titik kehidupan saat ini. Baginya setiap manusia pasti selalu memiliki kesempatan untuk dapat menggapai apa yang diimpikan, namun hal itu haruslah dijalankan dengan ketekunan dan kegigihan dalam prosesnya, sehingga pembelajaran demi pembelajaran dari kondisi yang sulit, akan dapat terus memberikan kita banyak skema untuk mengatasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *