Salah satu pencapaian esensial agama Hindu adalah mengimplementasikan agama sebagai cara hidup. Agama ini telah berhasil menetapkan seperangkat prinsip moral dan etika yang menjadi pedoman perilaku para pengikutnya, tanpa memandang kasta atau status sosial mereka.
Prinsip-prinsip ini mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesucian dan pengendalian diri, yang dianggap sebagai kewajiban abadi bagi semua umat Hindu. Hal ini membantu menciptakan rasa kebersamaan dan tujuan bersama yang kuat di kalangan umat Hindu, apa pun latar belakang mereka masing-masing.
Tujuan itu jugalah yang kemudian menjadi energi positif bagi sebuah yayasan agama dan sosial Hindu, bernama ‘Yayasan Widya Daksha Dharma’ yang digagas oleh sosok tokoh agama bernama Ida Sinuhun Siwa Putra Prama Daksa Manuaba.
Dengan niat luhur untuk membentuk pendekatan pendidikan pada komunitas Hindu dan juga menumbuhkan tradisi intelektual keagamaan yang kaya dan beragam. Yayasan ini pun kemudian diwujudkan dengan kekuatan keguyuban lintas semeton pada tahun 2013 dengan visi untuk menjadikan ‘Yayasan Widya Daksha Darma’ sebagai yayasan Hindu terbaik di Indonesia dalam membina umat.

Dalam hal ini, sosok putra daerah sekaligus putra dari mendiang Ida Sinuhun Siwa Putra Prama Daksa Manuaba, bernama I Gede Sugata Yadnya Manuaba menjadi generasi penerus yang melanjutkan gagasan-gagasan dari sang kakek (Ida Sinuhun Prama Daksa) dan Ida Sinuhun Siwa Putra Prama Daksa Manuaba sebagai pendiri Yayasan Widya Daksha Dharma dan Koperasi Maha Daksa Sandhi.
Bagi I Gede Sugata Yadnya Manuaba, yayasan ini telah menyiapkan program-program penting untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan sastra keagamaan dan filsafat, juga sebagai pusat pendiklatan umat Hindu untuk mengembangkan aliran pemikiran yang membantu membentuk wacana keagamaan dan filosofi Hindu.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Telah berjalan satu dekade, perjalanan dan perkembangan ‘Yayasan Widya Daksha Dharma’ telah memberikan kontribusi penting terhadap pendirian landasan keagamaan dan sosial, termasuk pemajuan agama Hindu sebagai pandangan hidup.
Prestasi-prestasi ini telah membantu membentuk masyarakat dan budaya Hindu, serta berkontribusi terhadap pengaruh dan relevansi agama yang bertahan lama.
Sebagai pimpinan yang menahkodai Yayasan ini, I Gede Sugata Yadnya Manuaba selalu mempersiapkan yayasan ini dengan suasana kekeluargaan. Dengan itu semua akan dapat berjalan dengan rasa saling memiliki.

Ia pun berkeinginan kuat kedepannya, yayasan ini akan dapat mewujudkan sekolah dan rumah sakit khusus Hindu, agar laju pertumbuhan yayasan ini dapat terus menciptakan generasi umat hindu yang sehat dan berkualitas.
Untuk menopang tujuan bersama itu, maka didirikanlah sebuah lembaga keuangan bernama ‘Koperasi Maha Daksa Sandhi’ yang sampai saat ini mampu membuktikan fitrahnya sebagai lembaga intermediasi keuangan yang akan terus bersanding dengan sendi-sendi kehidupan, kebudayaan juga spiritual masyarakat.
Dengan semangat keguyuban, ‘Koperasi Maha Daksa Sandhi’ dapat terus bergerak dinamis menjadi lembaga keuangan kokoh yang terus memberikan asas manfaat bagi para anggota dan semeton Hindu.
Lewat tangan dingin I Gede Sugata Yadnya Manuaba ‘Koperasi Maha Daksa Sandhi’ terus menjadi gerbong garda depan yang mendorong pembangunan ekonomi masyarakat dan juga yayasan yang dikembangkan, sesuai dengan tujuan awal koperasi ini dibentuk pada tahun 2012.
Baca Juga : BERANI MENABUR MIMPI: Syukur & Tekun Jadi Benih Untuk Tumbuh
Tantangan demi tantangan pun harus dilewati satu per satu. Bagi I Gede Sugata Yadnya Manuaba hal yang menjadi tantangan saat awal terbentuknya lembaga koperasi dan yayasan ini adalah bagaimana mensosialisasikan fungsi dan tujuannya di tengah masyarakat yang masih awam.

Namun dengan komunikasi baik, maka hubungan emosional pun dapat terjalin, sehingga dengan langkah silahturahmi, I Gede Sugata Yadnya Manuaba kemudian dapat menjalin interelasi semua lapisan masyarakat untuk dapat bersinergi dengan lembaga.
Nyatanya membangun hubungan emosional merupakan sikap fundamental yang dilakukan oleh I Gede Sugata Yadnya Manuaba hingga dapat gemilang mengorganisir suatu lembaga keuangan dan yayasan berbasis keagamaan yang menoreh kepercayaan dan animo masyarakat.
Lebih jauh, I Gede Sugata Yadnya Manuaba mengabdi atau ngayah untuk tanah kelahiran tercinta sebagai upaya untuk melaksanakan suatu dharma dalam hidup bermasyarakat dan beragama, yang pada hakikatnya jika dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh maka akan menghasilkan karma yang baik.
Dalam perjalanannya menahkodai lembaga keuangan dan yayasan keagamaan yang mempunyai visi dan misi luhur di tengah masyarakat. Semua energi dan dharma yang dijalaninya tak lain sebagai bentuk bhakti kepada leluhur dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.