“Koperasi Sri Amertha Sedana” Berhasil Berkontribusi Membangkitkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dengan Rasa Kebersamaan dan Hubungan Sosial

“Koperasi Sri Amertha Sedana” Berhasil Berkontribusi Membangkitkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dengan Rasa Kebersamaan dan Hubungan Sosial

Koperasi dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian kolektif dengan meningkatkan akses terhadap sumber daya. Dengan bekerja sama, anggota koperasi dapat merencanakan perekonomian yang lebih baik dengan mengakses sumber daya yang lebih luas.

Dengan mendukung bisnis dan produsen lokal, koperasi menjaga sirkulasi keuangan di masyarakat, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Selain itu, koperasi dapat memberikan ruang bagi anggota masyarakat untuk berkumpul, menumbuhkan rasa kebersamaan dan hubungan sosial.

Rasa kebersamaan ini jugalah yang nyatanya meleburkan semangat kelompok dadia / kekerabatan yang berhubungan dengan adat dan keagamaan di wilayah Desa Metra, Bangli untuk menggeliatkan ekonomi mandiri bersama. Dengan meningkatkan kolaborasi dan dukungan, sebuah koperasi bernama ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’ pun kemudian terbentuk dan selanjutnya berkontribusi terhadap keberhasilan perekonomian kolektif yang membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Telah hadir memfasilitasi intermediasi keuangan anggota sejak 15 tahun yang lalu, putra daerah bernama I Ketut Genek merupakan sosok fundamental yang telah bersumbangsih melakukan kinerjanya sebagai ujung tombak pengelolaan lembaga keuangan ini sedari awal berdiri.

Lewat tangan dinginnya, koperasi ini pun kemudian dapat terus bertumbuh menjadi sebuah lembaga substansial untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan perekonomian masyarakat.

Bagi I Ketut Genek, bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasari pada nilai-nilai kejujuran menjadi suatu bentuk dedikasi dan integritas dalam menjalankan kinerjanya.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

Hal itu menjadi semacam sikap mental yang tegas pada diri, bahwa bekerja merupakan suatu amanah yang harus selaras dengan tujuan yang diharapkan. Nilai-nilai kejujuran itulah yang menjadi landasan fundamental ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’ dapat terus berjalan.

Secara keseluruhan, laju ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’ memang diharapkan untuk meningkatkan perekonomian kolektif, serta memperkuat perekonomian lokal dan ikatan masyarakat. Dengan bekerja sama, anggota masyarakat dapat menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan secara adil dan memberikan manfaat baik bagi anggota individu maupun kolektif secara keseluruhan.

Anggota koperasi mempunyai suara dalam proses pengambilan keputusan dan setiap anggota mempunyai hak suara yang sama. Struktur pengelolaan yang demokratis ini memastikan bahwa suara setiap anggota didengar dan keputusan diambil demi kepentingan terbaik kepada seluruh anggota. Selain itu, anggota berbagi tanggung jawab atas keberhasilan koperasi ini, sehingga menciptakan rasa kepemilikan dan akuntabilitas. Tanggung jawab bersama ini nyatanya meningkatkan motivasi dan partisipasi, yang selanjutnya berkontribusi terhadap keberhasilan ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’.

Terbukti dengan langkah itu hingga kini ’Koperasi Sri Amertha Sedana’ dapat terus eksis memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk menumbuhkembangkan basis perekonomian mandiri, juga untuk mendorong terpenuhnya sarana dan prasarana yang dapat membantu mengoptimalkan sumber daya masyarakat di wilayahnya.

Karena menurut I Ketut Genek, pembenahan dan program-program yang dijalankan ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’ harus lah sesuai dan sejalan dengan kondisi sumber daya masyarakat yang ada, sehingga dengan itu program yang dijalankan akan fokus dalam mendorong segala potensi masyarakat dan dirasakan manfaatnya dengan optimal.

Baca Juga : Sosok Pengusaha Muda “Ajik Viveka” yang Menyulam Semangat dan Tekad Untuk Masa Depan Keluarga dan Desa Tercinta

Dengan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai wirausaha, maka hingga saat ini I Ketut Genek masih memfokuskan arah kebijakannya kepada sarana di sektor usaha –usaha mikro yang semakin menggeliat dan kian bermunculan.

Tentu ada tantangan yang harus ia taklukan terlebih dahulu ketika di awal menjalankan lembaga keuangan ini. Terutama dalam memupuk kembali animo dan semangat masyarakat untuk bersama membangun koperasi ini dengan tujuan kesejahteraan bersama.

Namun lewat sosialisasi yang masif dilakukan dengan terjun dan bertatap muka langsung dengan masyarakat, alhasil laju perkembangan lembaga ini pun dapat berjalan dengan asas kekeluargaan yang kuat dan menumbuhkan rasa kepercayaan.

Strategi ini terbukti menjadi langkah fundamental, perlahan tapi pasti ‘Koperasi Sri Amertha Sedana’ berhasil membuka kembali jendela antusisme masyarakat desa secara organik.

Karena mengelola lembaga seperti koperasi menurutnya bukan menyangkut keuntungan individu, namun keguyuban untuk dapat maju bersama. Hal tersebut menjadi mindset dan juga visi bagi I Ketut Genek dalam menjalankan fungsi koperasi yang dijalankan.

Dapat terus gemilang menjalankan koperasi yang berwatak sosial ini, tentu perjalanan kehidupan I Ketut Genek juga turut menempa integritas kepemimpinannya.

Sosok I Ketut Genek lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang amat sederhana. Ayah dan ibunya berprofesi sebagai petani tulen. Maka, sedari kecil ia pun telah terbiasa turut dalam pergulatan ekonomi keluarga dengan membantu orang tuanya bertani.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

Dahulu seingatnya untuk mendapatkan layanan pendidikan, ia harus menempuh perjalanan 10km dengan berjalanan kaki untuk sampai ke sekolah. Panas terik hingga kehujanan telah menjadi hal yang mengiringi perjalanannya untuk dapat terus mengenyam pendidikan.

Meski terus dihadapkan dengan rutinitas yang berat, tak sedikit pun semangat I Ketut Genek menurun untuk menimba ilmu. Karena ia sangat yakin nilai-nilai pendidikan itulah yang kemudian akan membukakan jalan baginya untuk dapat merubah garis takdir hidupnya dan semangat itupun sejalan dengan prestasi akademisnya yang terus gemilang di sekolah, hingga dapat menyelesaikan pendidikannya di sekolah keguruan.

Aktivitas bertani, berladang, sembari bersekolah pun telah lekat dan menjadi kegiatannya sehari-hari. Rutinitas inilah yang mungkin tanpa sadar membangun semangat dan jiwa berdikari I Ketut Genek, sehingga semangat dan jiwa berdikari itu masih ia pegang teguh untuk menjalankan suatu lembaga kemasyarakatan yang diamanahkan kepadanya.

Berbicara tentang kunci suksesnya mengelola lembaga koperasi ini, I Ketut Genek tetap condong dan menyesuaikan arah kebijakannya dengan kondisi kebutuhan anggota dan masyarakat. Seperti prosedur yang sederhana, proses yang singkat dan pendekatan sosial maupun emosional yang menjadi faktor paling esensial agar pertumbuhan lembaga dapat terus dekat dan bersinergi dengan berbagai lapisan masyarakat.

Sehingga dedikasi dan integritas I Ketut Genek dalam menahkodai laju lembaga keuangan ini sudah tidak diragukan lagi. Visi dan semangat yang ia miliki terbukti dapat terus melesatkan lembaga koperasi ini menjadi gerbong garda depan yang mendorong pertumbuhan ekonomi mandiri masyarakat di wilayahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *