KSP Madani Buktikan Diri Sebagai Koperasi Sejati Untuk Kesejahteraan Anggota

KSP Madani Buktikan Diri Sebagai Koperasi Sejati Untuk Kesejahteraan Anggota

Sempat disepelekan, namun dengan sikap berani I Wayan Suana, Ketua dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Dana Niaga (Madani), menunjukkan sikapnya dalam merealisasikan pembentukan koperasi di desa kelahirannya yaitu Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Dengan tegas ia mengatakan, bila dalam setahun koperasinya sudah melakukan permohonan dana kepada pemerintah, ia bersedia izin koperasi tersebut dicabut. Ia tak mau koperasinya menjadi ‘koperasi merpati’, alias hanya papan namanya saja dan tidak aktif, melainkan ‘koperasi sejati’, ada tidaknya bantuan pemerintah, koperasi akan tetap hidup.

Hal sebaliknya pun diajukan I Wayan Suana kepada Dinas Koperasi Kabupaten Bangli, apabila ia dan rekan – rekannya tak mendapat pembinaan tentang perkoperasian, mengingat mereka tak memiliki basic di bidang itu, I Wayan Suana yang akan pertama kali mengajukan tuntutannya kepada pemerintah.

Baca Juga : Wujudkan Visi Misi Desa Kelusa, Harus Ada Sinergitas Antar Perangkat Desa, Masyarakat dan Pemerintah

Ya, pria kelahiran Linjong, 30 April 1978 ini hanyalah tamatan SMA, ia sempat bekerja di perbankan, sebelum akhirnya merintis koperasi di Desa Tiga. Berawal dari obrolan sederhana kemudian mengarah ke pembicaraan semakin serius, saat menyaksikan fenomena lembaga keuangan yang bukan berasal dari desa mereka, hilir mudik menghimpun nasabah di Desa Tiga. Ia bersama tujuh orang rekannya pun berasumsi, lama – kelamaan mereka cenderung memperkaya lembaga keuangan dari luar desa.

Mereka kemudian mulai memikirkan bagaimana mengumpulkan dana hingga siapa yang pantas menahkodai koperasi tersebut. I Wayan Suana yang setidaknya pernah berpengalaman di perbankan, kemudian ditunjuk sebagai Ketua pada tahun 2012. Langkah selanjutnya, ia mengurus perizinan ke Dinas Koperasi yang akhirnya resmi berbadan hukum pada Agustus 2012. Disaat pengajuan tersebutlah, ia sempat ‘disenggol’, disebut-sebut bahwa perjalanan koperasinya nanti hanya akan muncul saat ada dana dari pemerintah saja. Mendapat komentar demikian panasnya, secara tegas ia menjawab tak akan menjadi bagian dari ‘koperasi merpati’ maupun koperasi tipe ‘pedati’ yang harus didorong dulu, baru bergerak maju.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *