Baik dari segi pendidikan maupun organisasi, I Ketut Kardiasa sama – sama memiliki passion dan tanggung jawab dalam mengembannya. Hanya saja karena terkendala ekonomi, orangtuanya tak kuasa mewujudkan keinginannya untuk melanjutkan ke S1, namun hanya puas sampai di D2 saja. Kondisi demikian adanya, bukan berarti pria asal Banjar Anyar, Kerobokan, Kuta Utara ini tak tercerahkan. Justru semangatnya semakin membara sukses di sektor lainnya.
I Ketut Kardiasa yang lahir 11 November 1969 ini, dibesarkan di tengah lingkungan keluarga yang memiliki keterbelakangan ekonomi. Kondisi tersebut, membuatnya jengah dengan bekerja sebagai penggali batu padas sejak kelas III SD. Ia pun bisa menyekolahkan dirinya dengan penghasilan dari pekerjaan tersebut sampai SMA. Sayangnya untuk ke jenjang selanjutnya, ia yang membutuhkan dukungan materi dari ayahnya, tak bisa melanjutkan pendidikan S1 sesuai harapannya, hanya tertahan di D2 Jurusan Matematika saja, dikarenakan ayahnya yang tengah sakit. Padahal, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Udayana ini, adalah siswa yang pintar, ia sukses lulus dari sekolah favorit, SMP Negeri 2 Denpasar dan SMA Negeri 4 Denpasar.

Setelah tamat kuliah, tanpa pengalaman berarti, Kardiasa bekerja di Hotel Puspasari. Kesungguhannya dalam bekerja berbuah manis, belum berapa tahun ia sudah diangkat sebagai supervisor, dari posisi sebelumnya pada house keeping dan bell boy. Namun tahun 1992, karena peristiwa Perang Teluk, pariwisata pun melemah sehingga ia beralih bekerja sebagai collector iuran cicilan TV.
Selang delapan bulan, Kardiasa melamar di cash & credit elektronik di PT. Bali Surya Makmur di Panjer yang dilakoni sampai 2001. Dari pengalamannya tersebut, ia mulai mengenal jati dirinya yang memiliki skill dalam komunikasi yang lugas, sebuah skill yang dibutuhkan dalam lingkup pekerjaannya. Handal dalam menghadapi berbagai karakter orang, ia pun terpilih sebagai analisis kredit. Hingga 24 tahun totalitas Kardiasa, ia juga diderek untuk menempati posisi staf bantuan, menangani kredit macet di cabang kedua perusahaan.