I Nyoman Subrana, perintis dari Koperasi Bali Amerta Nadi ini, mengakui kurang termotivasi melanjutkan kuliahnya di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Hingga hanya betah selama setahun, kemudian memutuskan pulang ke Bali. Ia kemudian memilih langsung bekerja di salah satu BPR yang berlokasi di Karangasem. Selama 20 tahun di lembaga tersebut, sampai di posisi terakhirnya sebagai Kepala Bagian Dana. Dengan aset yang dihimpun hanya sebesar Rp. 2 miliar, bank tersebut pun mengalami kebangkrutan dan akhirnya memaksa Nyoman Subrana harus pulang ke kampung halaman.
Kecintaan Nyoman Subrana pada bidang pelayanan keuangan, sudah terlanjur mendarah daging, ia pun memutuskan untuk mendirikan badan usaha koperasi di Banjar Munggu, Desa Mengwi, Kabupaten Badung. Dalam mekanisme perintisan, ia tak sendiri, berhubung kakaknya yang baru pulang dari Kalimantan, kemudian bersama-sama mendirikan koperasi berjenis Koperasi Serba Usaha (KSU) pada tahun 2008 yang masih berbentuk pra-koperasi. Sembari menunggu izin resmi keluar, Nyoman Subrana memantapkan di aspek kelembagaan, administrasi organisasi dan akuntansi peningkatan kinerja usaha dan aspek permodalan.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Satu tahun berselang, dengan nama “Koperasi Serba Usaha (KSU) Bali Amerta Nadi”, pun valid mendapatkan izin resmi beroperasi. Melalui sumber modal simpanan sukarela, KSU Bali Amerta Nadi, mampu mengumpulkan dana sebesar Rp. 65 juta dari merekrut anggota koperasi dari sanak keluarga. Tak hanya bergabung sebagai anggota, keluarga juga terlibat sebagai kepengurusan dan pengawas koperasi. Seiring berjalannya waktu, tentu modal sekian tak mumpuni untuk membawa koperasi ke perkembangan yang lebih maju lagi, Nyoman Subrana dan tim koperasi sepakat menambahkan modal melalui pungutan simpanan sukarela yang nominalnya ditambah secara signifikan. Polarisasi dalam rangka pengembangan koperasi yang cukup berjalan baik dan disadari oleh seluruh anggota, KSU Bali Amerta Nadi pun semakin produktif dengan mempekerjakan dua orang karyawan.