Di lingkungan Banjar Buahan Payangan Gianyar, sebelumnya tak terpampang satu pun lembaga ekonomi koperasi. Atas alasan ini Koperasi Serba Usaha (KSU) Sari Artha Buana pun dirintis pada tahun 2007 dengan jumlah anggota awal 40 orang yang berawal mula dari 1 kepala keluarga (KK) yang bergabung hingga berlanjut ke KK-KK selanjutnya. Koperasi yang tak sedikit diasumsikan masyarakat sebagai lembaga ekonomi yang rentan kepercayaan. Sebagai ketua, I Made Wedana lantas sigap memproses payung hukum KSU Sari Artha Buana dan terealisasi pada tahun 2008, sekaligus sebagai momentum jalinan kerjasama dengan lembaga ekonomi lainnya seperti bank daerah maupun swasta dan dengan lembaga koperasi lain yang mampu mengoptimalkan kinerja koperasi dalam melayani masyarakat.
Saat pandemi COVID-19 menerpa lembaga perkoperasian, menjadi lebih selektif dalam menyalurkan pinjaman adalah salah satu yang menjadi hak vital bagi koperasi, demi menjamin likuiditas kedepannya tetap terjaga. Tak luput dari rasa was-was tapi juga penuh kewaspadaan, bersyukurnya pasca pandemi ini, Made Wedana dan tim mampu membuktikan kinerjanya dengan persentase likuiditas sebanyak 25% dari aset. Wedana berharap seiring berjalannya waktu ekonomi akan kembali pulih, sehingga bisa memenuhi kewajiban dan apresiasi atas kepercayaan yang telah dilimpahkan kepada KSU Sari Artha Buana.
Selain kebijakan kepada anggota, kearifan lokal antar warga dan karyawan pun dilancarkan diantaranya berupa santunan sebesar Rp. 1 juta untuk karyawan, anggota dan keluarga yang bersangkutan tutup usia. Ada juga dana pendidikan, dana kegiatan keagamaan dan berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan di Banjar Buahan, Kecamatan Payangan-Gianyar, siap dikucurkan demi menunjang aktifitas warga.
Untuk memanajemen tim koperasi meliputi karyawan dan pengurus, agar terus bersinergi dan transparan, Wedana pun rutin mengadakan rapat dan audit internal. Agar koperasi terus layak menjadi koperasi yang sehat dan bermanfaat mensejahterakan anggotanya.
