Kutus Kutus, Buah Hasil 60 Tahun Perjalanan Spiritual Saya

Kutus Kutus, Buah Hasil 60 Tahun Perjalanan Spiritual Saya

Servasius Bambang Pranoto – PT. Kutus Kutus Herbal

Tidak semua orang mengalami perjalanan spiritual, yang secara bertahap memperoleh pencerahan demi pencerahan, setelah kondisi kita yang mampu terhubung dan menemukan Tuhan dalam diri kita. Salah satunya Servasius Bambang Pranoto, sosok visioner dari Kutus Kutus Herbal, yang meski tak lahir di tengah keluarga religius, ia secara mandiri menemukan dirinya yang sejati dan belajar mengenal dan mencintai Sang Pencipta.

Servasius Bambang Pranoto atau yang biasa dipanggil Bambang Pranoto, sosok perintis produk herbal ternama di Bali “Kutus Kutus” di bawah bendera PT. Kutus Kutus Herbal yang menarik untuk disimak. Tak hanya perjalanan karir, perjalanan hidupnya pun sukses melahirkan jiwa spiritual dalam dirinya, yang tidak banyak orang, mudah untuk memahaminya.

Pria kelahiran Klaten, 19 Mei 1955 ini, menyatakan dirinya sudah mencintai Tuhan sejak kecil. Ia aktif mengikuti kegiatan keagamaan, bahkan tak hanya kegiatan yang sesuai dengan keyakinan yang dianut. Mungkin karena ayahnya yang seorang militer, seolah tidak memiliki “ruang” yang cukup untuk memberikan putranya pelajaran tentang agama, khususnya katolik.

Kepindahan Bambang Pranoto ke Jakarta, menjadi awal sejarah ia memiliki dorongan untuk mengenal Tuhan lebih jauh. Ia mengungkapkan, bahwa di usianya sekitar tujuh tahun, ia justru tertarik dengan orang-orang yang mengenakan sarung, yang tampak keren di matanya atau pertemuannya dengan pendeta, membuat ia ingat salah satu film favoritnya.

Cukup sederhana alasan Bambang Pranoto, bagaimana awal mula ia menjalin kedekatannya dengan Tuhan, bahkan ia belum bisa membedakan apa perbedaan masjid dan gereja. Yang ia tahu hanyalah, bahwa dua tempat tersebut, sama-sama merupakan rumah Tuhan.

Selama 12 tahun, hidup Bambang Pranoto jauh dari kata sukses seperti sekarang ini, tak hanya harus melewati beberapa tantangan hidup untuk menata karir, dalam keluarga pun, kesetiaanya dan kepercayaannya untuk selalu berada di jalan Tuhan benar-benar diuji.

Salah satunya, ia ingat saat mengantarkan istri yang akan melakukan proses persalinan ke rumah sakit, tanpa memiliki uang sepeser pun. Dengan hanya mengandalkan kekuatan doa, yang disertai dengan hati yang terus percaya dan berserah kepada Tuhan, keajaiban itu datang menyertai ia, istri dan buah hati tercinta.

Semangat Bambang Pranoto dalam menjalani masa-masa sebelum kejayaan Kutus Kutus, secara nyata tidak ia peroleh dari sosok siapapun, baginya ia adalah mentor bagi diri sendiri, dan hanya berbekal dari hobi membaca buku-buku menginspirasi tokoh-tokoh dunia, seperti Albert Einstein dan Isaac Newton.

Dari karya-karya yang mereka temukan, Albert Einstein dan Isaac Newton telah memberi pengaruh yang besar sepanjang sejarah, khususnya pada dunia pendidikan. Tentu pencapaian tersebut, tidak datang dengan cuma-cuma, Bambang Pranoto pun menarik kesimpulan, bahwa bukan hanya karena ilmu yang mereka miliki, hingga mereka menjadi ilmuwan terkenal, tapi juga dikombinasikan dengan experience yang tak luput dari proses kegagalan.

Tak semua orang beruntung, bagaimana memahami pentingnya menemukan jati diri kita yang sebenarnya. Seperti itulah Bambang Pranoto, dalam 60 tahun bergulat dengan perjalanan spiritualnya, ia bisa menyatakan kesuksesannya tak hanya persoalan ia menemukan produk herbal Kutus Kutus. Tapi proses spiritual dibalik produk tersebut.

Salah satu kesuksesannya, bagaimana ia menginvestasikan waktu untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, dan mulai mengenal dan mencintai apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya. Dengan mengenal diri sendiri, maka secara tidak langsung, kita akan mengenal Tuhan, sebagai pencipta kita dan mencerminkan sikap untuk mencintai diri sendiri, sebagai bentuk cinta kita kepada Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *