Lembaga perkreditan desa/LPD memang dibentuk sebagai tulang punggung pendistribusian keuangan desa yang dibangun berdasarkan asas gotong royong dan keguyuban untuk maju bersama. Pembentukan lembaga keuangan desa melalui LPD memang pada prakteknya memberikan dampak yang besar bagi pembangunan infrastruktur desa dan ekonomi masyarakat, seperti salah satu LPD yang ada di Kabupaten Karangasem yaitu LPD Desa Adat Duda.
Hal ini dikarenakan pada proses operasionalnya LPD bertindak sebagai pengatur pola hubungan kerja bagi para pelaku ekonomi wilayah, dan juga sebagai media penghimpun kekuatan untuk memobilisasi sumber daya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara optimal.
Sama halnya seperti keberhasilan strategi pembangunan ekonomi desa yang dilakukan LPD Desa Adat Duda yang telah melewati pasang surut gejolak ekonomi nasional. Dinahkodai oleh sosok putra daerah bernama I Wayan Suyasa, LPD Desa Adat Duda membuktikan laju kinerjanya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
Lembaga Perkreditan Desa/LPD Desa Adat Duda berdiri pada 14 Desember tahun 1991, kala itu memang lembaga ini diciptakan untuk mendukung pembangunan ekonomi pedesaaan, agar dapat menciptakan kesempatan yang setara bagi kegiatan usaha masyarakat tingkat desa.
Untuk meningkatkan tingat kemandirian desa secara otonom, maka LPD Desa Adat Duda pun menjadi suatu lembaga yang hadir di tengah masyarakat dengan niat dan semangat untuk menggeliatkan perekonomian desa dengan asas kekeluargaan.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
I Wayan Suyasa adalah angkatan pertama yang mengelola lembaga LPD yang baru hadir di tengah masyarakat, ia pun ditunjuk dan diamanahkan langsung secara musyawarah oleh desa adat untuk menahkodai jalannya lembaga ini.
Untuk menjalankan tanggung jawab itu, ia pun kemudian mendapat berbagai program penyuluhan dan penataran yang menjadi bekal penting untuk mengelola lembaga ini. Di awal memimpin, hal yang menjadi kendala tentunya terletak pada sosialisasi kepada masyarakat yang masih sangat awam dengan keberadaan LPD.
Akan tetapi I Wayan Suyasa meyakini dengan kerjasama yang kuat antara lembaga, krama dan juga jajaran pemerintah desa, maka lambat laun sinergitas yang dimiliki itu menjadikan LPD Desa Adat Duda semakin kokoh dan dapat melalui fase kritis itu.
Memang program sosialisasi terkesan sangat mudah dan enteng, namun jika tidak dijalankan dengan strategi yang jitu, maka banyak dari lembaga baru yang hadir ditengah masyarakat tidak mendapat respon yang positif, alhasil hal itu menjadi faktor krusial yang juga menjadi faktor penentu lembaga kemasyarakatan ini dapat berjalan.
Resiko saat membangun sebuah lembaga pastilah akan selalu ada, ibarat pribahasa “Semakin tinggi pohon, semakin lebat buahnya dan semakin kencang juga angin yang menerpanya” pepatah itu seperti kehidupan yang mungkin pernah semua orang rasakan, semakin kita tumbuh dewasa, maka semakin banyak pula pelajaran dan pengalaman yang kita dapat, begitupun juga dengan ujiannya.
Tapi kita akan selalu berada di posisi yang stagnan apabila selalu menghindari resiko yang ada, lebih jauh sebagai seorang pemimpin, I Wayan Suyasa terus bergerak dinamis menghubungkan keadaan sekitar dengan apa yang dibutuhkan. Setelahnya ia bermanuver, menata sistem kerja dan program untuk meningkatkan kualitas dan fungsi agar layanan LPD agar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
I Wayan Suyasa sangat meyakini bahwa koordinasi dan sinergi setiap lini lembaga perekonomian akan dapat turut serta meningkatkan momentum pemulihan perekonomian wilayah, apalagi di warsa terakhir semua sedang diuji dengan isu nasional terkait pandemi.
LPD Desa Adat Duda pun menjadi nilai penting sebagai sarana alternatif paling substansial yang mendorong percepatan pemulihan ekonomi krama desa melalui intermediasi keuangan fleksibel dan akuntabel, sehingga isu nasional ini pun dapat dilalui dengan baik.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Pengembangan demi pengembangan terkait dengan kualitas dan pelayanan pun terus digalakkan. Lewat tangan dingin I Wayan Suyasa yang mampu mendongkrak sinergitas multi lini, LPD Desa Adat Duda dapat terus optimal meningkatkan kualitas SDM pengelolanya.
Pelatihan dan pembinaan berkala pun terus dilakukan, sehingga dengan langkah itu I Wayan Suyasa meyakini integritas di setiap lini akan terbentuk dan kredibilitas kinerja pun akan didapat.
Karena tidak seperti lembaga keuangan lain, sebagai lembaga ekonomi sekaligus lembaga sosial, LPD Desa Adat Duda dapat tumbuh berkembang dari potensi para masyarakatnya untuk turut bergabung dan membangun sebuah ekosistem yang saling menguatkan dalam suatu wilayah atau daerah melalui program LPD yang dijalankan.
Menurut I Wayan Suyasa dahulu di masa awal LPD ini berdiri persoalan utama yang harus dihadapi adalah menggalang jaringan kerjasama dengan masyarakat desa melalui sosialisasi yang berkelanjutan, dan yang tak kalah penting adalah bagaimana mengubah seluruh pelaku sosial, baik secara individual maupun pelaku ekonomi produktif menjadi satu kesatuan instrumen yang mempunyai tujuan yang sama untuk membangun kesejahteraan bagi masyarkat desa.
Tentu saja tantangan yang ia hadapi tidaklah mudah, namun dengan langkah unifikasi dan pendekatan komunikasi secara langsung kepada masyarakat, akhirnya membuahkah kedekatan emosional yang menghadirkan kepercayaan dan animo masyarakat untuk tergabung memajukan desa melalui LPD.
I Wayan Suyasa pun terus mempersiapkan LPD Desa Adat Duda untuk menjadi suatu lembaga yang mempunyai nilai ekosistem yang sehat dan komprehensif dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Sehingga dapat efisien memberikan kemudahan dan rasa aman bagi anggota dan masyarakat.
Alhasil nilai-nilai itu jugalah yang kemudian dapat mengokohkan lembaga keuangan ini hingga dapat berjalan lebih dari 3 dekade, seiring dengan daya gabung masyarakat yang semakin terkonsolidasi.
Dalam menjalankan kinerja internal, I Wayan Suyasa juga selalu mensinergikan langkah dan program yang hendak dijalankan dengan sosok sekretaris bernama I Wayan Gede Sudiastawa yang menjadi ujung tombak penghubung masyarakat.
Sebagai sekretaris, I Wayan Gede Sudiastawa terus mengurgensikan program dan pelayanan yang dapat membantu roda perekonomian desa terus bergerak, biasanya selalu berfokus pada memahami kebutuhan masyarakat terlebih dahulu. Dengan itu juga program-program yang dihadirkan akan terus mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi krama.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Berbicara tentang kunci sukses gemilangnya lembaga keuangan desa ini, sosok pimpinan LPD I Wayan Suyasa meyakini bahwa hidup adalah pilihan, termasuk dalam bersikap. Jika kita mau memiliki, memelihara dan membangun sikap dan antusiasme yang tinggi, maka bagaimanapun keadaan, keterpurukan atau beratnya beban hidup dalam menjalankan lembar demi lembar perjalanan hidup akan bisa dilalui dengan tarian sukacita yang menjadikan setiap momen itu sebuah pelajaran berharga sebagai bekal untuk dapat menjalankan hari esok yang lebih baik lagi.
Hal itulah yang menjadi pijakan dan landasan hidup sosok I Wayan Suyasa dan sikap itu juga yang terus ia pegang dalam mengemban amanah sebagai pimpinan suatu lembaga kemasyarakatan yang ia jalankan.
Kinerja LPD Desa Adat Duda sebagai tonggak perekonomian wilayah memang menjadi bukti kongkrit bahwa lembaga keuangan desa merupakan suatu elemen fundamental yang substansial untuk membangun desa yang mandiri. Karena dalam menjalankan programnya, LPD harus selalu memfokuskan arah kebijakannya untuk memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang sumber daya desa agar dapat mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki krama desa untuk membangun perekonomiannya dan sudah menjadi fitrahnya LPD untuk menjadi lembaga fasilitator dan lembaga sosial yang berkontribusi membantu masyarakat.
Perlahan namun pasti lewat tangan dingin I Wayan Suyasa, kini LPD Desa Adat Duda dapat terus bergerak dinamis menyongsong kesejahteraan masyarakat dengan pengoptimalan infrastruktur serta mendorong persaingan usaha yang sehat.
Hal tersebut tentu saja dijalankan selaras dengan tradisi budaya yang ada, sehingga nilai – nilai luhur yang menjadi pedoman dan juga sumber rujukan kehidupan tetap menjadi hal utama yang akan terus berdampingan dengan pertumbuhan LPD Desa Adat Duda.
Berbicara penempaan hidup yang membentuk karakter kepemimpinan I Wayan Suyasa yang bersahaja, maka erat kaitannya dengan latar belakang dan kehidupan masa kecil yang ia jalankan.
I Wayan Suyasa adalah seorang putra daerah Desa Adat Duda, ia terlahir di tengah keluarga yang terbilang pas-pasan. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani penggarap yang mengelola lahan milik orang lain.
Sadar akan keadaan ekonomi keluarganya yang tidak begitu baik, sebagai anak laki laki yang ingin melaksanakan darmanya, I Wayan Suyasa pun sudah turut bekerja membantu pergulatan ekonomi keluarganya sedari kecil. Biasanya ia turut bekerja membantu orangtuanya, mulai dari mengurus hewan ternak hingga menggarap lahan pertanian.
Alhasil sedari kecil ia pun sudah menjalani kehidupan yang keras untuk mencukupi hajat hidup keluarganya. Namun baginya keadaan itu tidak membuatnya lantas patah arang. Meski harus dihadapankan dengan kehidupan yang berat, baginya hal itu merupakan perjalanan kehidupan penuh keajaiban yang membentuk pribadinya terus positif menjalani kehidupan.
Dibesarkan oleh suri tauladan sosok ibunda yang bersahaja dan pekerja keras, menjadikan setiap momen kehidupan I Wayan Suyasa tetap mendapatkan momen-momen indah yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang. Hal itu jugalah yang membangun kedekatannya dengan sosok ibunda, yang pada akhirnya rasa kasih dan sayang itu menjadi energi pendorong baginya untuk selalu berbuat baik dalam menjalankan sendi-sendi kehidupan.
Sekiranya mungkin keseharian itulah yang membentuk sikap gigih dan disiplin sosok I Wayan Suyasa, sehingga tanpa sadar membentuk konsistensi dan integritasnya dalam menjalankan setiap pekerjaan yang diamanahkan.
Hidup merupakan sebuah misteri yang tidak dapat kita duga-duga akan seperti apa dan bagaimana akhirnya. Pada dasarnya hidup adalah sebuah rahasia, begitu pula dengan doa. Maka sebagai seorang insan I Wayan Suyasa meyakini bahwa lika-liku perjalanannya hingga sampai di titik kehidupan saat ini tidaklah lepas dari campur tangan Tuhan yang melapangkan setapak demi setapak jalan yang dilewatinya.
I Wayan Suyasa juga meyakini bahwa apapun pekerjaannya jika kita lakukan dengan bersungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang baik, tapi tidak perlu juga memaksakan untuk hasil yang besar, karena semua yang dikerjakan bukan hanya soal perkara materi, melainkan juga berkah dan pengetahuan.
Memulai dan mengembangkan suatu lembaga memang tidak semudah apa yang dibayangkan, ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Mulai dari pengorbanan waktu, hingga pikiran yang dituntut untuk selalu fokus. Namun jika keseriusan sejalan dengan kerja keras dan doa, maka pantaslah seorang insan mendapatkan hasil yang gemilang. Hal itu dimulai dari fokus bekerja dan konsistensi dalam menjalaninya.