Pada Februari 2020, I Nyoman Mardiana memulai perjalanan baru dalam karirnya ketika bergabung dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Jero Kuta Batubulan . Namun, ia dihadapkan pada tantangan yang sangat besar di LPD karena sistem keuangan adat yang menjadi dasar LPD, berbeda secara signifikan dengan pengalaman sebelumnya ketika bekerja di lembaga keuangan konvensional.
LPD saat itu tengah mengalami perkembangan, tetapi juga menghadapi beberapa masalah serius yang mengakibatkan pergantian pengurus. Meskipun begitu, perjalanan I Nyoman Mardiana di LPD tidak hanya dipenuhi dengan rintangan, melainkan juga dicatat dengan berbagai prestasi yang cemerlang.
Dalam usahanya untuk mengembangkan LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan, I Nyoman Mardiana pertama-tama melihat ke dalam sumber daya manusia yang ada. Analisis sumber daya manusia yang cermat mengungkapkan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Dengan pendekatan yang bijaksana, I Nyoman Mardiana memulai dengan ritual sembahyang bersama sebelum mulai bekerja untuk menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara timnya, kemudian dilaksanakan briefing untuk mengevaluasi kinerja dan memberikan panduan agar kinerja mereka menjadi lebih maksimal. Selain itu, aturan-aturan yang berkaitan dengan pelayanan kepada nasabah juga ditata ulang agar lebih efisien dan efektif.
Selain aspek sumber daya manusia, I Nyoman Mardiana juga berfokus pada perbaikan sistem, termasuk sistem komputerisasi dan sistem akuntansi. Sistem yang digunakan di LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan diintegrasikan dengan baik dan tercatat secara detail guna memberikan kontrol yang lebih baik dalam mengelola keuangan.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Pada Maret 2020, pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Meskipun pandemi ini membawa banyak tantangan baru, LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan di bawah kepemimpinan I Nyoman Mardiana, berhasil bertahan dan bahkan mampu memenuhi permintaan nasabah, seperti memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, baik dalam bentuk dana darurat atau sembako. Ini adalah bukti keteguhan dan kepekaan LPD terhadap kebutuhan masyarakatnya, terlepas dari situasi sulit yang dihadapi.
I Nyoman Mardiana dengan tegas menyatakan bahwa kemajuan dan keberlanjutan LPD tidak hanya ditentukan oleh manajemennya, tetapi juga oleh dukungan dan partisipasi aktif masyarakat setempat. Ia memahami bahwa hubungan yang kuat antara LPD dan krama (masyarakat desa) adalah kunci keberhasilan mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk selalu bersinergi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan memberikan dukungan finansial untuk acara-acara adat seperti Odalan dan Ngaben masal, serta berkontribusi dalam kegiatan sosial, seperti pembagian sembako selama pandemi COVID-19. Bahkan, ada bantuan khusus bagi mereka yang terkena dampak COVID-19.
Kisah perjalanan I Nyoman Mardiana dalam mengelola LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan menggambarkan betapa pentingnya inovasi, kepemimpinan yang kuat dan keterlibatan aktif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia telah membantu LPD untuk berkembang, beradaptasi dengan perubahan dan menjadi pilar penting dalam mendukung kehidupan masyarakat setempat, baik dalam masa kebahagiaan maupun dalam tantangan yang sulit.
Dari Auditor Paruh Waktu hingga Direktur BPR
Dari setiap kisah sukses seseorang, tentu tak terlepas dari pengalaman yang telah dilalui. Begitu juga I Nyoman Mardiana, seorang lulusan ekonomi akuntansi pada tahun 2000 di UPN Veteran Yogyakarta, telah menapaki perjalanan karir yang luar biasa. Dalam kisahnya yang inspiratif, ia mencerminkan kemampuan untuk mengambil risiko dan beradaptasi dengan berbagai tantangan.
Perjalanan karir I Nyoman Mardiana dimulai pada tahun 2001 ketika ia memulai pekerjaan sebagai auditor paruh waktu di Kantor Jasa Akuntansi (KJA). Posisi ini memberinya pengalaman berharga dalam mengaudit berbagai perusahaan dan entitas keuangan, serta membantunya memahami seluk – beluk dunia akuntansi dengan lebih baik.
Tidak lama kemudian, pada tahun berikutnya, I Nyoman Mardiana memutuskan untuk mencoba peruntungannya di dunia perbankan. Dia bergabung dengan sebuah bank dan bekerja di departemen keuangan selama sepuluh tahun.
Pada tahun 2011, I Nyoman Mardiana memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya di bank. Keputusan ini didasari oleh dorongan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya, mengingat waktu sempit yang dia miliki selama bertahun-tahun bekerja di bank.
Keputusan tersebut membuka pintu peluang baru. I Nyoman Mardiana yang awalnya berniat untuk berwirausaha kemudian menerima tawaran menarik untuk menjadi seorang auditor di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Ia merasa sayang jika melewatkan peluang ini, karena merasa betul-betul memiliki minat dan bakat dalam bidang audit.
Tak berselang lama I Nyoman Mardiana kemudian menerima tawaran yang lebih besar, yaitu untuk menjadi Direktur di BPR lain. Ini adalah tonggak penting dalam karirnya yang mengubah jalan karirnya secara dramatis dan membawanya ke tingkat kepemimpinan yang lebih tinggi.
Melangkah Jauh dari Bali: Latar Belakang dan Perjalanan Pendidikan I Nyoman Mardiana
Salah satu aspek menarik dari kehidupan I Nyoman Mardiana adalah latar belakang keluarganya. Sosok pemimpin yang berusia 46 tahun tersebut mempunyai ayah seorang pematung. Karya-karya ayahnya yang indah dan penuh makna telah banyak terpajang di berbagai museum di Bali. Dari ayahnya, I Nyoman Mardiana mewarisi cinta dan apresiasi yang mendalam terhadap seni dan budaya Bali.
Sejak kecil, I Nyoman Mardiana adalah anak manja yang dikelilingi oleh kasih sayang orang tuanya. Impiannya selalu terpenuhi dan ia tumbuh menjadi pribadi yang bersemangat untuk meraih apa pun yang diinginkannya. Namun, titik balik dalam kehidupannya terjadi ketika ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta.
Merantau ke pulau lain adalah tantangan besar bagi I Nyoman Mardiana, tetapi ia percaya bahwa melalui pendidikan, ia dapat mencapai lebih banyak lagi dalam hidupnya. Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan yang akan membentuk karakter dan prinsip hidupnya.
Salah satu prinsip yang selalu dipegang teguh oleh I Nyoman Mardiana adalah, “Uang untuk biaya hidup pasti cukup, kalau untuk gaya hidup pasti tidak cukup.” Ia selalu memprioritaskan kebutuhan dasar dan hidup sederhana daripada hidup mewah dan berfoya-foya. Prinsip ini adalah cerminan dari nilai-nilai tradisional Bali yang mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan kehidupan yang seimbang.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Sebelum memulai karirnya di LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan, ayahnya memberikan pesan penting. Ia memperingatkan I Nyoman Mardiana untuk berhati-hati karena godaan di lembaga keuangan, seperti LPD, sangat tinggi. Namun, pesan terpenting yang disampaikan adalah untuk terus berbuat baik, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk masyarakatnya.
I Nyoman Mardiana adalah contoh nyata dari seseorang yang memiliki fondasi kuat dalam budaya dan nilai-nilai tradisional, namun juga terbuka terhadap perkembangan dan perubahan dalam kehidupan. Sebagai pemimpin LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan, ia mendedikasikan dirinya untuk melayani masyarakat dengan tekad dan semangat yang sama seperti ayahnya, sambil memegang teguh prinsip kesederhanaan dan kebaikan dalam hidupnya.
Sosok I Nyoman Mardiana Menurut Bendahara LPD Adat Jerokuta Batubulan: Seorang Pemimpin yang Tegas dan Teliti
I Nyoman Mardiana, seorang pemimpin yang menginspirasi, adalah sosok yang memiliki dampak besar dalam perkembangan LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan. Pandangan tentang I Nyoman Mardiana dari sudut pandang Bendahara LPD, Ni Kadek Yasmini, memberikan kesan yang mendalam tentang karakter dan kepemimpinan yang unik dari individu ini.
Dalam pandangan Ni Kadek Yasmini, I Nyoman Mardiana adalah seorang pemimpin yang tegas, disiplin, dan teliti. Kualitas-kualitas ini telah menjadi dasar bagi kepemimpinan yang efektif. Keputusan tegas, kedisiplinan dan kecermatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya adalah sifat-sifat yang membantu memandu LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan menuju kesuksesan.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Salah satu hal yang membuat I Nyoman Mardiana menjadi pemimpin yang luar biasa adalah kemampuannya dalam manajemen sumber daya manusia (SDM). Sebagai pemimpin, I Nyoman Mardiana selalu memperhatikan dan me-manage SDM yang ada di LPD. Ini bukan hanya tentang tugas-tugas administratif, tetapi juga tentang memahami dan merespon kebutuhan dan potensi individu dalam timnya.
I Nyoman Mardiana adalah sosok yang selalu siap mendengar. Ia sering berinteraksi dengan seluruh staf LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan dan aktif menanyakan kendala-kendala yang mungkin dihadapi oleh mereka dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sikap terbuka ini menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk berbagi ide atau solusi dari tantangan yang muncul.
Menurut Ni Kadek Yasmini, banyak perubahan yang terjadi dalam LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan ketika I Nyoman Mardiana memimpin. Kepemimpinan yang efektif dari I Nyoman Mardiana membawa perubahan positif dalam manajemen SDM, pengambilan keputusan dan pelayanan kepada masyarakat. LPD menjadi lebih efisien, responsif dan lebih mampu menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang muncul.
Dalam kesimpulan, I Nyoman Mardiana adalah seorang pemimpin yang memimpin dengan teladan. Kualitas kepemimpinan yang tegas, disiplin dan teliti, serta kemampuannya dalam memanajemen SDM dan sikap terbuka terhadap kendala, telah membawa banyak perubahan positif dalam LPD Desa Adat Jero Kuta Batubulan. Sosoknya memberikan inspirasi kepada semua anggota tim dan komunitas adat Jero Kuta Batubulan untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik.