Memilih di Bidang Toko Bahan Bangunan Dibandingkan Pariwisata Seperti Rekan – Rekannya

Memilih di Bidang Toko Bahan Bangunan Dibandingkan Pariwisata Seperti Rekan – Rekannya

Bekerja sebagai pedagang, bisa dikatakan menjadi skill yang tak butuh sekolah tinggi – tinggi, asal mau mengambil langkah perubahan dan tak pantang menyerah, kesuksesan pun akan diraih. Yang paling penting, tak berhenti terus memoles skill tersebut dengan ilmu dan pengalaman dari berbagai pihak yang berpengaruh dalam perjalanan usaha tersebut.

Seperti kisah I Wayan Mudiana yang lahir di Gianyar, 28 Februari 1971. Ia dibesarkan di tengah keluarga pedagang. Terutama datang dari sosok sang ayah yang merupakan perantau dan pekerja keras, yang menjadi panutan baginya, terutama soal usaha. Ilmu dan pengalaman beliau pun terbukti dengan memiliki sebuah kios di Goa Gajah. Tentunya tak berbeda jauh dengan orangtua, Mudiana sebelum tamat SMA sudah diperkenalkan dengan berdagang, sehingga dengan ia mengungkapkan dengan apa adanya bahwa keinginan untuk melanjutkan kuliah pun tidak ada, saking asyiknya berkecimpung dalam bidang tersebut.

Baca Juga : Berani Beradaptasi Menghadapi Segala Perubahan yang Terjadi Demi Laju KSP Sindujiwa Artha Jaya

Memasuki masa berumah tangga, jiwa Mudiana dalam berbisnis semakin menggebu – gebu, bersyukurnya ia memiliki pendamping yang juga memiliki passion di bidang yang sama. Bersama istrinya yaitu Ni Luh Wayan Puspayani, pertama kali ia merintis usaha di daerah Gianyar, tepatnya di Desa Teges pada tahun 1997. Mereka merintis sebuah usaha yang bergerak di bidang penyedia bahan bangunan, seperti besi, beton, semen, triplek, pasir, cat dan lain-lain. Respon yang didapatkan masyarakat, pun positif, sehingga usaha toko yang bernama UD. Ratna Karya tersebut, berjalan sukses hingga sekarang.

Singkat cerita berselang cukup lama, yakni 24 tahun, Mudiana dan istri memutuskan merambah ke bisnis selanjutnya sekaligus menjawab kebutuhan customer lainnya, yang masih berhubungan dengan bahan bangunan seperti perkayuan, yang berlokasi di Jalan Raya Bedulu, kab. Gianyar. Usaha yang bernama “UD. Putra Karya” mengkhususkan pada penjualan kayu Kalimantan pada tahun 2021. Pilihan membuka bisnis ini, bisa dibilang berbeda dari rekan-rekannya yang lebih memilih di bidang pariwisata. Ia pribadi, merasa tak berbakat di bidang tersebut dan akhirnya kembali memilih usaha bahan bangunan, atas dasar alasan pembangunan atau pun renovasi berbagai properti akan terus berlangsung, bahkan akan semakin gencar, baik di kota – kota besar maupun perdesaan.

Tantangan yang ditemui Mudiana dalam usaha yang berskala semakin besar, pun semakin tak main – main. Misalnya pada bidang penjualan kayu, terkadang jumlah yang datang tidak memenuhi permintaan, karena faktor musim hujan, minimal bisa dibawakan hanya dua truk. Jadi sebagai produsen, harus pintar – pintar mengatur strategi dalam kesiapan memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen sebagai perhatian yang utama demi menghadapi persaingan dalam menjalankan bisnis serupa lainnya yang semakin menjamur.

Jenis kayu yang dijual di UD. Putra Karya, diperkenalkan oleh Mudiana, diantaranya kayu kruing, meranti, merbau dan kamper. Masing-masing memiliki keistimewaannya sendiri, baik dari bahan dan harga. Pada kruing yang banyak ditemukan di Kalimantan, Sumatera, Lombok, Jawa, Bali dan tersebar di kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand, India, Malaysia dan Filipina. Kayu kruing ini sangat terkenal di pasar internasional. Sehingga banyak diekspor ke luar negeri karena memiliki nilai jual yang tinggi. Berikutnya kayu meranti, terdiri atas meranti merah muda dan meranti merah tua, biasanya cocok dijadikan sebagai material bangunan karena cukup kuat dan awet. Tidak mudah memuai atau menyusut oleh perubahan cuaca, dapat digunakan sebagai pembuatan rangka atap, railing tangga, kusen pintu atau jendela dan alas lantai rumah.

Baca Juga : Semangat dan Tekad Kuat Untuk Berdikari di KSU Nawa Eka Cita

Pada kayu merbau, sebagai solusi untuk kayu terkuat kedua setelah kayu jati dengan harga sedikit lebih murah dari kayu jati. Kelebihannya pada tingkat kekerasannya yang tinggi, tahan terhadap serangga dan cuaca ekstrim, tidak mudah menyusut dan retak, serta mempunyai tampilan yang sangat menarik. Warna kayu ini beragam mulai dari kuning kecoklatan, coklat kemerahan, dan abu kecoklatan sehingga memberi kesan modern. Untuk kayu kamper, memiliki serat yang bertekstur halus dan indah. Kayu ini juga kuat akan serangan serangga dan beratnya yang lebih ringan dari pada kayu jati menjadi keunggulan tersendiri bagi kayu jenis ini.

Mengikuti Jejak Orangtua sebagai Wirausaha.
Berbeda daripada orangtua kebanyakan, yang menginginkan anaknya memiliki pekerjaan yang menjanjikan di pemerintahan atau sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Mudiana sudah dididik menjadi pedagang yang handal. Ia pun otomatis tak memikirkan pekerjaan lainnya, selain berdagang yang secara tidak langsung diperlihatkan orangtua. Terlebih melihat mereka yang sukses di bidangnya, semakin membuat keinginannya untuk juga menjadi seorang wirausaha semakin menggebu-gebu.

Mudiana pun paham betul, pasti akan menemui tantangan-tantangan yang tak diduga, apalagi membutuhkan modal yang tidak sedikit. Beruntung ia memiliki keluarga yang selalu memberikan dukungan, terutama saat merintis usaha, yang masih sepi di masa-masa awal. Ia pun memiliki keberanian untuk meminjam modal, demi mewujudkan usaha yang tak hanya sekedar angan – angan saja.

Seiring bisnis properti yang semakin menggeliat dan pangsa pasar yang lebih luas, usahanya pun terus berkembang. Meski baru terealisasi 24 tahun kemudian pada bisnis kayu, berkat berlokasi di area yang strategis, berdampak positif dengan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam waktu yang singkat.

Saat ini, Mudiana sudah merasa cukup dengan jumlah usahanya yang hanya melayani retail, memilih tak bekerjasama dengan kontraktor. Ia kemudian lebih fokus pada prospek usaha ini kedepannya, untuk menambah jenis item lainnya dan terus mempertahankan kualitas. UD. Putra Karya sendiri juga tengah dipersiapkan untuk diwariskan kepada salah satu dari lima orang anaknya, berharap ada yang melanjutkan dan bisa berjalan lebih sukses lagi kedepannya.

2 thoughts on “Memilih di Bidang Toko Bahan Bangunan Dibandingkan Pariwisata Seperti Rekan – Rekannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *