Sujana telah berkarir sebelumnya di sebuah perusahaan cargo sukses di Kuta pada tahun 2000, namun entah alasan apa, perusahaan tersebut akhirnya tutup. Ia pun akhirnya keluar dan mendapat tawaran untuk membangun usaha serupa bersama rekan – rekannya. Namun seiring berjalannya waktu, skemanya mulai berubah. Salah satu rekannya memilih untuk berdiri sendiri dengan usaha cargo yang akan dibangunnya. Sujana yang sudah terlanjur berada di tengah perjalanan perusahaan, akhirnya tetap menjalankan usaha tersebut, yang awalnya ia beri nama “Media Cargo” pada tahun 1999.
Sepeninggal rekan dan timnya, Sujana tak mau meratapi nasibnya begitu saja. Ia terpacu untuk terus semangat untuk meng-explore diri, demi mempertahankan usaha yang beralamat di jalan Gunung Salak No.235, Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat tersebut. Kesabaran dan ketekunan dalam menjalani prosesnya pun dibutuhkan dalam hal ini, hingga menemukan kematangan dan kestabilan perusahaan.
Sujana akhirnya menemukan orang – orang sevisi misi dalam mengembangkan usahanya secara bertahap. Mereka datang dari sebuah perusahaan cargo yang juga bernasib sama dengan perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya, hingga terbentuklah tim yang semakin solid. Pria asal Madiun, Surabaya ini pun percaya diri untuk hanya berkecimpung di dunia cargo, tapi juga perusahaan dalam pelayanan travel.
Baca Juga : Dari Supir Hingga Sukses Berwirausaha Mendirikan UD. SKN
Peluang untuk mengambil usaha di bidang di travel, berawalnya dari ketidaksengajaan. Teringat dari perusahaan sebelumnya ia sering berurusan dengan imigrasi dan ada sebuah produk bernama “Travel Pensiunan”. Ia pun mencoba menjalankan di perusahaan, yang awalnya hanya sebatas kepengurusan dokumen saja. Namun ternyata, fasilitas ini ramai oleh peminat, selain karena kebutuhan, tapi juga faktor karena sedikitnya kompetitor perusahaan mengambil kesempatan emas ini. Akhirnya secara resmi “Mas Travel & Media Cargo” juga memilih untuk fokus pada leisure management visa dan document service yang meliputi tour & travel, umrah dan haji, dengan perusahaan bernama “MAS Tours & Travel” yang didirikan pada tahun 2003 berlokasi di Bali dan Jakarta.
Tak hanya perusahaan “Mas Tour & Travel” yang berawal dari ketidaksengajaan, Sujana pun bergelut dalam kerajinan perak, karena adanya permintaan dari turis. Ia kemudian bekerjasama dengan perusahaan bernama PT. DMD ASIA yang berjalan hingga saat ini. Kepiawaiannya bergerak dalam bisnis ini pun tak bisa dianggap remeh, dan mendapat penghargaan tingkat dunia.
Bali sebagai Ladang Rezeki
Sujana lahir dan dibesarkan keluarga petani yang buta huruf di daerah Madiun, Jawa Timur di sebuah rumah tinggal berbahan kayu yang masih khas dengan tanah Jawa. Masa kecilnya diisi dengan masuk ke hutan mencari kayu bakar, untuk dijual dari kampung ke kampung, sesekali membantu orangtua di sawah.
Dari mengenyam pendidikan SD hingga SMA, Sujana menghabiskan waktunya di Madiun, sembari mendampingi orangtua yang begitu giat bekerja dan bertanggung jawab menghidupi keluarga, dibalik keterbatasan dalam nasib buta huruf yang mereka hadapi dan tubuh yang mulai mudah terserang penyakit.
Baca Juga : Bangun Bisnis Ritel Waralaba yang Bersahabat dan Terpercaya
Setelah lulus SMA, Sujana memutuskan untuk merantau ke Bali, di mana sebelumnya inspirasinya datang dari obrolan salah satu pengunjung bengkel tempat ia bekerja. Karena rasa penasarannya dengan pulau Bali itu seperti apa, ia segera berpamitan dengan orangtua, tanpa mereka tahu, kemana arah yang ia tuju.
Sesampai di Bali, Sujana masih luntang lantung mencari pekerjaan, namun kekhawatirannya tak terlalu ia perhatikan, karena telah merasakan bagaimana kerasnya hidup di kampung halaman, Ia pun sempat tidur di Pantai Kuta dan trotoar, karena tak memiliki sanak saudara sama sekali di Pulau Dewata. Akhirnya kemudian ia menemukan pekerjaan di penjual nasi goreng dan disediakan sebuah gudang untuk bermalam, sedangkan pagi harinya ia bekerja di bengkel.
Tepat di samping usaha bengkel tersebut, berdiri sebuah usaha cargo, Sujana pun mendapat tawaran pekerjaan, sebagai penjaga kantor. Cukup cakap dalam menjalankan tugasnya, ia kemudian berkesempatan untuk bergabung menjadi karyawan tetap. Tentu saja ia langsung setuju, karena membawa ke arah nasib yang lebih baik. Tak hanya bekerja, ia mulai bisa membiayai pendidikannya dengan melanjutkan kuliah di Jurusan Manajemen Keuangan.
Berbagi Ilmu untuk Terus Belajar
Perjalanan usaha Sujana, tak berjalan mulus begitu saja, ia pernah ditipu pada saat akan membayar hutang. Saat hendak membayar, entah bagaimana, istri yang dimintakan tolong untuk men-transfer, mengalami kesalahan. Satu – satunya jalan, ia harus bekerja lagi, mengumpulkan uang untuk membayar hutang.
Baca Juga : Bangun dari Keterpurukan, Menjadi Bijak Melalui Kebangkitan Spiritual
Mengalami kondisi demikian peliknya, Sujana tak berhenti mengandalkan Tuhan di setiap langkah yang ia ambil, dengan memohon petunjuk beliau di dalam doa yang ia panjatkan. Tak hanya disaat sulit, ia pun mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas pencapaian yang telah ia miliki, sehingga mampu memberangkatkan orangtua ke tanah suci.
Selain Mas Travel & Media Cargo, Mas Tours & Travel, Sujana yang juga merintis sekolah “Kalifa Nusantara Bali” yang meliputi pendidikan TK hingga SMK ini, ia dirikan bertujuan meningkatkan aksi sosialnya akan pentingnya proses pembelajaran pada anak sejak dini. Karena terbukti kesuksesan yang ia hasilkan dari beberapa usaha yang berbeda, dari cargo, travel hingga properti yang total mempekerjakan 300 orang karyawan, lahir dari keinginan yang kuat untuk terus belajar dan terbuka menerima pengetahuan-pengetahuan baru.
Dengan berbagi ilmu kepada 1000 anak didiknya, oleh 75 tenaga pengajar, Sujana berharap akan meluluskan anak – anak yang cerdas dan berbudi pekerti luhur, demi bekal di masa depan mereka. Tak hanya berhenti sampai di pendidikan formal, calon – calon generasi penerus ini, juga harus terus mengembangkan kreatifitas terutama saat tiba masanya untuk meniti karir. Jadi manfaatkan masa muda sebaik mungkin, dengan kegiatan – kegiatan positif dan berani mencoba hal – hal baru, agar kita semakin tahu di mana letak passion kita, yang bisa saja sekaligus akan membukakan pintu rezeki diri sendiri dan masyarakat luas.
3 thoughts on “Memotivasi Diri Untuk Terus Belajar dan Terbuka Pada Dunia Baru”