Hampir setiap manusia memiliki impian dan cita – cita pribadinya masing – masing. Impian adalah nyawa yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini, memiliki impian tentu akan membuat kita punya tujuan jelas yang pada akhirnya mempengaruhi semangat untuk menjalani hidup di dunia ini. Mimpi itulah yang menjadi modal awal seorang pengusaha export import asal Bali bernama Anak Agung Ngurah Narendra Atmaja, hingga kini sukses membangun bisnis yang bernama ‘CV. Bali Export Import’ yang pasarnya terus berkembang dengan skala international.
Mengawali karirnya sebagai pekerja reservasi travel agent online di Bali, disitu keahlian komunikasi Narendra Atmaja diasah sehingga seiring berjalannya waktu ia pun lambat laun banyak memiliki koneksi pertemanan di luar negeri. Peluang besar itu itu dimanfaatkannya untuk dapat mendongkrak idenya untuk membuat sebuah bisnis ‘one stop shopping online’ di Bali. Berbekal relasi pengerajin lokal dan taget pasar internasional, ia pun akhirnya mantap meninggalkan pekerjaan lamanya dan mulai membuat bisnis yang diimpikannya sendiri.
Perlahan tapi pasti Narendra pun dapat membuktikan bahwa siapa saja yang memiliki mimpi dan tekad untuk sukses, maka jalan berliku dan kerikil-kerikil tajam yang menghambat perjalanannya, lambat laun akan terlewati. Walaupun semua orang berhak bermimpi besar, tapi pastikan kita memahami bahwa segala sesuatu yang bermakna tidak bisa didapatkan secara instan. Jatuh bangun dan pahit manis dalam bisnis ini pun berkali – kali ia rasakan, tapi hal itulah yang menjadikan sosok Narendra Atmaja menjadi seorang pebisnis yang memiliki insting tajam dan pandai membaca peluang. Terbukti di tangannya CV. Bali Export Import yang beralamat di jalan Jl. Denpasar – Singaraja, Banjar Denkayu Delodan No. 34, Werdi Bhuwana, Mengwi, Badung dapat meraksasa menjadi perusahaan dengan pasar skala global.
Baca Juga : Mandiri Sejak Kecil, Belajar Otodidak Hingga Sukses Mengelola Usaha
Saat ini peluang bisnis ekspor impor masih terbuka lebar, mengingat bahwa bisnis ini pasarnya tidak hanya berkembang di skala lokal saja. Jika diamati banyak produk-produk lokal yang justru banyak diminati di skala global. Contohnya seperti bisnis furniture atau tekstil yang ada di Bali yang hingga saat ini mempunyai target pasar yang masif di luar negeri. Peluang itulah yang dimanfaatkan Narendra Atmaja, dengan mengambil langkah pasti untuk mulai menekuni dan belajar membangun bisnis ekspor impor ini. Tentu saja pada awal pembuatannya ia sempat mengalami berbagai macam hambatan dan tempaan mental sebagai pebisnis baru. Salah satu dari sekian banyak hambatan yang dihadapinya ialah sepinya pembeli di awal meniti bisnisnya, tentu saja itu adalah hal yang biasa dalam menjalankan usaha, tapi hal ini jika disepelekan berkepanjangan menurut Narendra akan berakibat fatal, jika kita tidak mempunyai strategi yang canggih untuk menghadapinya, bisa-bisa bisnis yang baru saja dimulai akan kandas.
Tahun – tahun pertama dalam menjalankan bisnisnya memang diakui Narendra adalah titik terberat. Namun, alih – alih menyerah Narendra sebagai pebisnis pun harus cepat berinovasi dan bergerak dinamis mengejar laju promosi yang kian hari kian cepat di awal – awal era internet pada tahun 2002, ia pun dengan cermat membangun sebuah website profesional. Tentu hal itu menjadi sebuah tantangan kegigihan bagi Narendra dalam menjalankan website – nya, mengingat kala itu internet belum cukup ter-publish ke khalayak umum, dan semuanya mau tidak mau dilakukan oleh Narendra secara konvensional, mulai dari memfoto produk – produk lokal yang hendak di pasarkan hingga membuat tulisan perincian produk layaknya content writer dan digital marketing di era sekarang ini.
Website itu pun dijalankan Narendra dengan optimal sehingga perlahan tapi pasti pelanggan – pelanggan baru pun mulai bermunculan dan melakukan transaksi dengannya. Dan jika dipikir – pikir kita harus turut prihatin terhadap barang impor yang membanjiri pasar Indonesia. Pebisnis seperti Narendra pun bertekad untuk bisa turut membantu mengekspor produk – produk Indonesia, khususnya produk – produk lokal tanah kelahirannya, seperti produk Bali Garden Umbrella yang sudah tembus pasar ekspor ke beberapa negara seperti USA, Australia, UK, Italy, Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Israel, Jepang dan lain-lain. sehingga dapat menciptakan iklim ekonomi yang berkesinambungan. Pemikirannya sederhana, ”dari 7 miliar penduduk di dunia ini, mana mungkin tidak ada yang membutuhkan barang produk Indonesia.”
Narendra Atmaja terlahir dari keluarga petani. Walaupun kehidupannya sangat sederhana dan jauh dari kata mewah, ia tidak merasa kekurangan kasih sayang dari orangtua dan lingkaran keluarganya. Keseharian masa kecil Narendra banyak dihabiskan untuk membantu orangtuanya bekerja di ladang. Meskipun pada saat itu anak seusianya lebih memilih untuk bermain dengan teman sebayanya, namun karakter pekerja keras seorang Narendra Atmaja memang sudah terlihat sedari kecil. Hal itu tentu berkat suri tauladan ayahanda yang memiliki sifat teratur dan periang. Masih terngiang di telinga Narendra sebuah wejangan dari ayahanda saat mereka sedang berladang bersama,“ suatu saat jika kamu mempunyai pekerjaan yang lebih baik maka jalankanlah pekerjan itu dengan sepenuh hati, agar dapat mengubah hidupmu”. Kata – kata itu tersemat di dalam sanubari Narendra seperti sebuah mantra yang membantunya untuk tetap tegar dan terus bertahan, bahkan dalam masa – masa tersulitnya di mana doa merupakan satu – satunya tempat bersandar.
Baca Juga : Memotivasi Diri Untuk Terus Belajar dan Terbuka Pada Dunia Baru
Dengan semua pencapaiannya sekarang, Narendra Artmaja tak lantas cepat merasa puas dan mengendurkan langkah. Menurutnya masih banyak hal yang harus ditingkatkan di zaman serba cepat sekarang ini. Kita harus terus bergerak dinamis memantau produk – produk yang sedang trend di pasar dan tentu saja memantau peluang-peluang bisnis baru. Sebagai pebisnis Narendra Atmaja tahu betul bahwa perasaan cepat puas itu ialah perangkap yang lambat laun akan menggerogoti semua yang telah ia bangun.
Berbicara tentang kunci suksesnya, Narendra pun mengatakan bahwa modal terpenting dalam menjalakan bisnis ini adalah membangun kepercayaan, dimana ‘kejujuran’ merupakan faktor utama yang krusial. Menurutnya kejujuran dalam berwirausaha adalah sebuah etika bisnis yang merangkap sebagai identitas entrepreneur. Kejujuran merupakan ‘the mainly pillar’ dalam bisnis. Bagaimana tidak, menjadi seorang pengusaha harus memahami peran kejujuran di segala aspek. Kejujuran di sini bukan hanya terbatas dalam artian harfiah atau kamus KBBI. Kejujuran lebih lanjut diartikan Narendra sebagai poin ‘kebijaksanaan, kesabaran, dan tanggung jawab’ dengan itu bisnisnya hingga saat ini dapat terus bertahan ditengah siklus fast fashion dan trend di era digital saat ini.
Dari perjalanan seorang Narendra Atmaja dalam membangun bisnisnya kita dapat belajar bahwa dalam berbisnis, seseorang akan selalu dihadapkan dengan berbagai rintangan dan ujian. Salah satu diantaranya adalah upaya mempertahankan kejujuran pada diri sendiri. Kita harus terbiasa sejak dini untuk bersikap jujur, karena hal ini merupakan upaya pertama dalam pengendalian diri ‘self control’ yang menjadi poros dari kekuatan bisnis.
One thought on “Mempertahankan Kejujuran dan Membuat Mimpi Menjadi Kenyataan”