I Made Agus Mahardika Putra & Desi Nilamsari – UD. Akar Mas
Sejak tahun 1987, UD. Akar Mas yang menyediakan material bangunan dirintis oleh ayah dari I Made Agus Mahardika yang memiliki background di bidang kontraktor. Sebelumnya ayahnya bersama adik atau panggilan paman dari Agus Mahardika, bekerja di sebuah perusahaan, kemudian kompak memutuskan melepaskan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja, dengan membangun sebuah usaha yang awalnya berlokasi di Jalan Nangka, Denpasar, yakni berlabel “UD. Akar Mas”.
Di usaha perdana tersebut, produk berupa paku menjadi andalan dan satu-satunya yang ditawarkan, ucap Agus Mahardika sembari tersenyum. Kemudian semenjak direkomendasi oleh salah satu rekan ayahnya untuk bekerja di Kalimantan selama 10 tahun, ayahnya pun memperoleh relasi dari tempat bekerja, sehingga bisa mendatangkan produk kayu dari Kalimantan untuk menambah pilihan material di toko.
Tahun 1992, ayah dan pamannya mulai merasakan struggle-nya membangun sebuah usaha. Toko yang mereka dirikan di Denpasar, kemudian dipindahkan di Legian, Kuta, karena faktor internal dari pihak yang diberi kepercayaan, justru memanfaatkan ayahnya yang kurang detail dalam mengurus keuangan.
Tak hanya sekali kasus yang sama terjadi, sekitar tahun 2000an, ayahnya kembali mendapatkan masalah, yang tidak lain karena kurang kewaspadaan dalam mengambil tindakan, terutama dalam transaksi keuangan. Menyimak kejadian tersebut dan mengambil hikmahnya, kini Agus Mahardika yang mengambil alih usaha, berupaya memperbaiki manajemen dan memperkuat sistem perusahaan sebaik mungkin.
Anak kedua dari empat bersaudara ini, kemudian memutuskan untuk melanjutkan usaha orangtua, karena berpikir bila bukan putra kandung yang selagi mau untuk melanjutkan, mengapa tidak diteruskan. Dari ayah pun tak keberatan bahkan memberikan dukungan, melihat karakter daripada Agus Mahardika yang lebih detail dalam bekerja, meski tidak seberani ayahnya dalam mengambil resiko.
Setahun diawal, pengawasan dari ayah masih diterima oleh Agus Mahardika. Berselang beberapa tahun, ia kemudian diberikan kebebasan dalam menjalankan estafet perusahaan tersebut, agar mengetahui seberapa pemahaman dan kemampuannya yang dimiliki olehnya.
Proses pembenahan dari hal sederhana pun dilakukan sejak tahun 2008 oleh Agus Mahardika, dari mendesain tampilan fisik toko oleh rekannya yang memiliki latar belakang arsitektur, hingga pengadaan perluasan lahan parkir. Diungkapkan olehnya, ia begitu menikmati masa-masa kemandiriannya tersebut dibalut energi masa muda yang tengah menggelora. Tanpa terasa proses pun mampu berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh lulusan dari salah satu fakultas di Yogyakarta ini.
Tak berhenti sampai di sana, Agus Mahardika juga merombak toko yang sebelumnya masih bersifat konvesional, menjadi lebih modern, sesuai dengan permintaan generasi yang lebih muda. Itulah salah satu sasaran dan fokusnya saat ini, untuk terus membawa kemajuan usaha. Disamping itu, ia juga bekerjasama dengan beberapa kontraktor, demi terus bertahan diantara pemiliki usaha serupa dengan harga yang mampu bersaing di pasaran.
Dalam pelayanan, UD. Akar Mas, memberikan berupaya memberikan perfoma yang terbaik, dengan mencerna setiap permintaan customer, tanpa memiliki pandang yang berbeda dari kalangan manapun. Pria kelahiran Denpasar 24 Juli 1986 ini pun, menyatakan pentingnya menjaga kestabilan emosi, agar customer tetap nyaman dalam bertransaksi dan menjadi pelanggan yang setia.
Selain mengembangkan “UD. Akar Mas” yang beralamat di Jalan Nusa Kambangan No.50, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat. Agus Mahardika juga meng-explore dirinya dengan mengembangkan usaha di bidang yang berbeda, yakni perusahaan kontraktor berlabel “Akar Nusa Raya” dan coffee shop, yang masih ia rahasiakan namanya.
Menjadi Versi Terbaik dalam Mengelola Usaha
Didikan sejak dini, bagi Agus Mahardika menjadi penompang yang kuat untuk menjadi wirausaha dalam membangun bisnisnya saat ini. Namun terlepas dari didikan tersebut, baginya perjuangan dalam menemukan karakternya yang pas, khususnya dalam mengelola usaha adalah tugasnya, karena ia tak menampik, tak semua didikan maupun karakter dari orangtua bisa ia turunkan dan diaplikasikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan usahanya. Meski ada perbedaan cara, bagi Agus Mahardika yang terpenting ialah kita sebagai subjek yang menjalankan, tetap berada di jalur yang positif dan berani mempertanggungjawabkan apa yang menjadi pilihan kita.
Orangtua Agus Mahardika tak hanya mewariskan usaha, namun juga tantangan besar yang harus ia lalui. Dengan berbagai tantangan usahanya, ia sukses memperbaiki dan mempertahankan sisi positif usaha, ia pun bersyukur mampu bertahan, bahkan menjalankan usaha meski di tengah pandemi, setelah belajar dari kekurangan ayahnya dalam menjalankan usaha, tapi juga mengambil sesuatu dalam diri beliau yang sampai saat ini menjadi sebuah kebanggaan Agus Mahardika sebagai putra, yakni melandasi keyakinan kuat dalam menjalani setiap langkahnya dan selalu berpikir positif. Karakter inilah yang tengah diupayakannya, meski mungkin tak sepenuhnya seperti yang beliau terapkan.
Di usia yang tergolong muda, yakni 35 tahun, Agus Mahardika patut berbangga ia mampu berdiri atas kerja kerasnya sendiri. Dari pengalaman baik suka maupun duka yang telah sukses dilewati, ia harapkan akan mampu menyentuh generasi muda yang mungkin masih bingung untuk memilih, apakah akan membangun usaha dari nol atau melanjutkan usaha orangtua.
Setiap orang berhak menentukan jalan karirnya masing-masing, tapi satu hal yang harus selalu diingat, apapun jalannya, semuanya pasti butuh proses perjuangan, tidak ada sesuatu yang didapatkan secara instan. Jadi bagi generasi muda yang masih pengawal dini dalam suatu usaha, hargailah proses tersebut, adalah sudah menjadi bagian dari kerja keras sebelum memperoleh goal yang telah kita tentukan. Jangan biarkan diri sendiri untuk menyerah dan temukan orang-orang selalu memberikan kita dukungan, bila belum cukup percaya diri dalam mengawalinya, carilah partner yang bisa dipercaya dan memiliki passion yang tepat dalam bisnis kita.
Setiap orang berhak menentukan jalan karirnya masing-masing, tapi satu hal yang harus selalu diingat, apapun jalannya, semuanya pasti butuh proses perjuangan, tidak ada sesuatu yang didapatkan secara instan. Jadi bagi generasi muda yang masih pengawal dini dalam suatu usaha, hargailah proses tersebut, adalah sudah menjadi bagian dari kerja keras sebelum memperoleh goal yang telah kita tentukan. Jangan biarkan diri sendiri untuk menyerah dan temukan orang-orang selalu memberikan kita dukungan, bila belum cukup percaya diri dalam mengawalinya, carilah partner yang bisa dipercaya dan memiliki passion yang tepat dalam bisnis kita.