Merespon Daya Cipta

Merespon Daya Cipta

Ni Ketut Dewantini – UD. AR 1 Bangunan

Memang benar untuk mendapatkan kesuksesan seorang insan harus melewati jatuh bangun terlebih dahulu dalam perjalanannya. Namun perjuangan yang sesungguhnya bukan terletak pada saat ia berjuang mendapatkan kesuksesan, akan tetapi perjuangan yang sesugguhnya terletak pada saat ia dapat mempertahakan apa yang telah diraihnya sesulit apapun keadaannya. Karena apapun yang terjadi seorang pebisnis hebat harus tetap dapat mempertahankan kerajaan bisnisnya. Hal itu juga dirasakan oleh seorang pebisnis material bangunan bernama Ni Ketut Dewantini saat diberikan tongkat estafet bisnis yang telah di kembangkan oleh orang tuanya sejak dulu.

Tanggung jawab besar tentu dirasakan oleh Pengusaha wanita asal Bali ini. Namun dengan kemauan yang keras untuk belajar, Ni Ketut Dewantini mampu untuk berinovasi di pergelutan bisnis penjualan material bangunan yang di mulainya sejak tahun 2013 hingga tetap memegang kendali bisnis bernama ‘UD AR1 Bangunan’ dapat terus mennggurita dengan beberapa outlet yang massive menghasilkan.

Pepatah yang mengatakan bahwa ‘Mempertahankan Lebih Sulit Dari Pada Mendapatkan’ memang terbilang tepat untuk menggambarkan sosok Ni Ketut Dewantini. Betapa tidak, tanggung jawab untuk menjaga pelanggan lama orangtuanya agar tetap setia pada produknya adalah salah satu dari sekian tantangan yang harus dihadapinya dalam persaingan ketat penjualan produk digital saat ini. Itu berarti ia harus tetap bisa menjaga ritme kerja yang stabil dan meng-convert bisnis yang telah dipercayakan dengan menjadi pemimpin yang bisa memberikan suatu tampilan dan visi berbeda, namun tetap memberikan kenyamanan para pelanggan yang sejak dulu menjadi komuditasnya.

Maraknya orang yang menekuni bisnis bahan bangunan ini membuat banyak toko – toko bahan bangunan menjamur di segala tempat. Memulai usaha dengan toko bahan bangunan memang banyak dilirik banyak kalangan sehingga persaingan dalam bisnis ini juga cukup tinggi. Namun bagi Ni Ketut Dewantini hal itu tidaklah menjadi masalah ketika kita dapat memberi pelayanan prima kepada setiap konsumen dan dapat mendistribusikan barang pesanan tepat waktu.

Memanfaatkan media digital yang ada juga tentu merupakan gambaran sederhana bagaimana seorang pebisnis harus dapat beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Setelah mengemas dan tahu target pasar yang akan di bidiknya, mulailah ia berkonsentrasi untuk membuat para calon pelanggannya menyukai produk yang ia tawarkan.

Dari waktu ke waktu, nilai properti tidak lekang digerus zaman, hal ini sangat berdampak positif untuk bisnis yang menjual kebutuhan kebutuhan materialnya. Maka dari itu, sebagai pebisnis Ni Ketut Dewantini sadar bahwa investasi dalam bisnis ini bisa diidentikkan sebagai kekayaan yang utuh. Karenanya ‘UD AR1 Bangunan’ di tangannya mempunyai visi untuk meyakinkan para pelanggan agar dapat menjadikan properti atau bangunan sebagai alternatif pilihan yang paling baik dan bijak untuk berinvestasi.

Perjalanan Ni Ketut Dewantini menuju kesuksesan tidaklah mulus begitu saja, namun kegigihan dan mentalnya sebagai pengusaha sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Jiwanya yang sangat berdikari menuntunnya untuk bekerja di sebuah pabrik percetakan bata secara diam-diam agar tidak diketahui oleh orangtuanya. Dari dulu Ni Ketut Dewantini memang tidak mau hanya berpangku tangan, ia sangat suka dan tertarik untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat, terlebih dalam dunia perdagangan.

Sering bergonta – ganti pekerjaan dan usaha dengan hasil kegagalan tentu pernah dirasakannya di saat sebuah doa merupakan satu-satunya sandaran yang ia punya. Namun hal itu tak membuat semangatnya surut, justru baginya berbagai kegagalan itu menjadi faktor yang meningkatkan kemampuannya dalam memenangkan sebuah bisnis agar mempunyai mental yang kuat dalam persaingan. Dengan semakin maraknya pebisnis di dalam industri ini, membuatnya harus berpacu cepat berinovasi untuk menciptakan berbagai perkembangan di era digital saat ini.

Sebagai pemutar tongkat estafet bisnis keluarganya, Ni Ketut Dewantini telah berhasil menjalankan visi baru dalam bisnis penjualan material bangunan ini. Satu hal paling esensial yang dapat kita petik dalam perjalanan hidup’Ni Ketut Dewantini’ adalah bahwa kualitas pembelajaran seseorang akan menjadi pembeda utama antara diri kita dan orang lain. Oleh karena itu jika hidup adalah perjalanan, maka kumpulkanlah bekal sebanyak-banyaknya untuk perjalanan itu dan pastikan semua bekal yang terkumpul itu akan berguna untuk mencapai tujuannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *