Muncul dari Kawasan dengan Corak Agraris yang Kuat “Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu” Sukses Menjadi Pendorong Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Wilayahnya

Muncul dari Kawasan dengan Corak Agraris yang Kuat “Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu” Sukses Menjadi Pendorong Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Wilayahnya

Lembaga koperasi dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat pedesaan, memberikan banyak manfaat bagi desa dan anggotanya. Karena koperasi didirikan berdasarkan prinsip gotong royong, dimana para anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi bersama.

Lebih lagi di masyarakat pedesaan, koperasi dapat memberikan akses terhadap barang dan jasa penting, menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Selain itu, koperasi dapat membantu memberdayakan individu dan masyarakat, meningkatkan kemandirian dan ketahanan dalam menghadapi tantangan ekonomi. Maka dengan membangun koperasi yang sukses, desa dapat memanfaatkan kekuatan tindakan kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya dan masyarakat luas.

Sama halnya dengan lembaga koperasi bernama Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu, yang di organisir langsung oleh sosok putra daerah bernama I Wayan Sutika, S.S. Berlandaskan niat luhur untuk menaiktingkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dilingkungannya yang mayoritas merupakan peternak dan petani, lembaga koperasi ini pun kemudian hadir memfasilitasi intermediasi keuangan masyarakat di wilayahnya.

Kawasan Uluwatu, Pecatu dari dulu memang dikenal dengan corak agrarisnya yang menitik beratkan perekonomian masyarakatnya pada sektor pertanian dan peternakan. Hal ini juga didukung oleh lahan pertaniannya yang masih mempunyai porsi besar dari total penggunaan lahan desa. Sehingga dengan sumber daya tersebut, mayoritas mata pencaharian penduduknya juga terkait pada sektor komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan.

Seiring meningkatnya mobilitas di era digital, maka segala lini industri pun harus mampu beradaptasi dengan akses informasi dan teknologi yang masif. Untuk mendukung hal tersebut, pembangunan infastruktur desa pun harus bisa terpenuhi agar bisa mengimbangi derasnya arus globalisasi teknologi, di mana saat ini industri-industri mikro mulai bertumbuhan.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

Dalam hal ini peran lembaga Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu memang dinilai sebagai lembaga paling substansial dalam memfasilitasi krama untuk menaiktingkatkan perekonomian wilayah, sehingga kesejahteraan dapat terwujud seiring dengan perekonomian mandiri yang kuat.

Sosok manajer I Wayan Sutika pun menjadi bagian paling fundamental dalam 3 tahun terakhir. Ia terjun langsung menumbuh kembangkan lembaga koperasi ini di saat-saat genting terkait pandemi covid 19 yang meluluhlantakkan setiap sektor yang ada di Indonesia, tak terkecuali di Bali.

Namun berbekal niat baik yang berorentasi untuk menguatkan perekonomian masyarakat di wilayahnya, I Wayan Sutika pun kemudian membulatkan tekad untuk terjun langsung mengorganisir pertumbuhan koperasi ini yang ia mulai sejak tahun 2021.

Niat baik memang akan berbuah manis pada waktunya, dalam menjalankan kinerjanya I Wayan Sutika pun membuktikan lembaga Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu dapat terus bergerak dinamis walau diterpa masa pandemi yang berat di warsa terakhir. Pembenahan dari segi pelayanan, hingga program-program yang dapat membantu meringankan masyarakat yang terkena dampak pandemi juga terus digalakkan dan berjalan beriringan.

Alhasil, hingga kini laju pertumbuhan Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu terbukti dapat menjadi garda depan yang mendukung pembangunan ekonomi di wilayahnya, sesuai dengan tujuan awal koperasi ini dibentuk.

Tentu saja di masa awal transisi mengorganisir lembaga ini ada banyak hal yang menjadi tantangan bagi I Wayan Sutika yang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Sastra yang jauh dari dunia ekonomi dan perbankan.

Namun bagi I Wayan Sutika yang terpenting adalah bagaimana lembaga dapat bisa bersinergi dengan anggota dan komponen masyarakat, sehingga keberadaan koperasi ini akan dapat selaras dengan urgensi masyarakat.

Tantangan itu kemudian perlahan dapat teratasi dengan mensosialisasikan kembali program-program koperasi ini secara masif agar dapat meningkatkan lagi animo masyarakat untuk tergabung membangun ekonomi mandiri melalui koperasi.

Baca Juga : Sosok Pengusaha Muda “Ajik Viveka” yang Menyulam Semangat dan Tekad Untuk Masa Depan Keluarga dan Desa Tercinta

Dengan cara kerja berkomunikasi dan tatap muka langsung dengan masyarakat, maka hubungan emosional pun dapat terjalin, sehingga dengan langkah silahturahmi, I Wayan Sutika dapat memantau produk-produk dan kebutuhan apa yang dibutuhkan krama untuk dapat bersinergi dengan lembaga.

Strategi itu nyatanya sangat vital dan membawa dampak positif yang menuntun program-program yang ditengahkan Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu sehingga dapat mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarat di wilayahnya.

Menurut I Wayan Sutika dahulu sejak awal koperasi ini berdiri, persoalan utama yang harus dihadapi adalah menggalang jaringan kerjasama dengan masyarakat desa melalui sosialisasi yang berkelanjutan dan yang tak kalah penting adalah bagaimana mengubah seluruh pelaku sosial, baik secara individual maupun pelaku ekonomi produktif menjadi satu kesatuan instrumen yang mempunyai tujuan yang sama untuk membangun kesejahteraan di wilayahnya.

Terbukti dengan langkah sosialisasi secara berkala, kini Koperasi Ternak Tri Mitra Pecatu terus bergerak dinamis dan meraksasa dengan proses yang organik. I Wayan Sutika pun meyakini bahwa hal tersebut dapat terjadi karena dalam setiap prosesnya lembaga ini harus terus beradaptasi mengimbangi isu-isu nasional dan perubahan perilaku masyarakat dari waktu ke waktu

Wujud kerja nyata itulah yang menjadikan animo masyarakat kian menggeliat, seiring dengan pertumbuhan aset lembaga yang melesat signifikan dari tahun ke tahun. Hingga kini Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu telah memiliki gedung operasional milik sendiri untuk melayani kebutuhan intermediasi keuangan masyarakat.

Dengan sumber daya desa di wilayahnya yang melimpah, I Wayan Sutika yakin bahwa koperasi sebagai lembaga perekonomian berwatak sosial ini akan dapat mendorong persaingan usaha masyarakat yang mempunyai daya saing.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

I Wayan Sutika merupakan putra daerah yang terlahir dari keluarga yang amat sederhana dan bisa dibilang perekonomian keluarganya saat itu sangatlah pas-pasan.

Karena seingatnya dahulu tak jarang sosok ibunda tercinta memanfaatkan bonggol pisang hasil berladang untuk dimasak dan disajikan kepada anak-anaknya sebelum berangkat ke sekolah. Hal itu menyiratkan betapa pelik keadaan ekomomi keluarganya.

Meski harus dihadapankan dengan kehidupan yang berat, baginya hal itu merupakan perjalanan kehidupan penuh pelajaran yang membentuk pribadinya terus positif menjalani kehidupan.

Alhasil sedari kecil telah terpatri di didalam sanubarinya agar kelak dapat menjadi orang yang berguna dan berilmu agar dapat merubah garis takdir hidupnya dan keluarga tercinta.

Dibesarkan oleh suri tauladan sosok orang tua yang bersahaja dan pekerja keras, menjadikan I Wayan Sutika tumbuh dengan landasan tekad yang kuat dan membentuk sikap gigih juga jiwa berdikarinya.

Sehingga dengan kegigihan orang tua dan dorongan dari saudara yang terus mendukungnya mengejar pendidikan, ditambah dengan semangat darinya untuk terus belajar, I Wayan Sutika pun akhirnya dapat menyelesaikan gelar S1 Ilmu Sastra di Universitas Udayana.

Baginya berbagai masalah dan hambatan dalam lembar kehidupan masa kecilnya inilah yang menjadi ujian pendewasaan nyata dalam membentuk karakternya menjalankan pekerjaan yang ia jalankan saat ini.

Memang butuh proses dan adaptasi ritme kinerja dalam mengorganisir lembaga keuangan yang saat ini ia jalankan, terlebih dengan latar belakang ilmu dan pengalamannya yang berbeda.

Namun dengan kegigihan dan komitmen yang kuat, I Wayan Sutika membuktikan bahwa doa dan niat yang dileburkan dengan kerja keras akan berbuah manis pada waktunya.

Ia pun meyakini bahwa perjalanannya hingga sampai di titik ini tidaklah lepas dari campur tangan Tuhan yang selalu membuka pintu kesempatan baginya.

Dengan tanggung jawab dan amanah yang ia pegang saat ini, I Wayan Sutika masih mengingat akan wejangan ibunda tercinta. “Bahwa hidup harus kaya akan wawasan ilmu agar dapat bekerja dan bermanfaat bagi masyarakat”.

Sebagai sosok yang menahkodai jalannya lembaga tersebut, I Wayan Sutika berfokus untuk terus mendorong langkah-langkah progresif, agar Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu selalu menjadi fasilitator yang masif menggeliatkan ekonomi mandiri para anggota dan masyarakat dengan semangat kebersamaan menuju kesejahteraan.

Baca Juga : Menghidupkan Harapan dengan Pola Pikir Positif Owner UD. Yugatama Mandiri Mendorong Semangat Masyarakat untuk Berdikari

Dalam hal ini, yang dimaksud I Wayan Sutika adalah bagaimana lembaga Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu mendorong berkembangnya sistem jaringan ekonomi kerakyatan di suatu wilayah agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap segala perubahan yang terjadi, baik ditingkat lokal maupun nasional.

Dari perjalanan sosok I Wayan Sutika mengorganisir sebuah lembaga keuangan yang hebat dan sehat. Maka proses, kerja keras dan integritas memang menjadi faktor utama seorang insan membangun ketahanan diri dan mengutamakan kepentingan untuk tujuan bersama, sesuai dengan nilai-nilai dasar dan prinsip luhurnya koperasi.

Lembaga koperasi menjadi tumpuan bagi desa untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi industri. Dalam menjalankan kinerjanya, I Wayan Sutika meyakini bahwa lembaga keuangan yang dapat berjalan selaras dengan sumber daya di wilayahnya merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pengembangan infrastruktur dan industri yang dikelola oleh masyarakatnya.

Di mana tugas utama lembaga koperasi ini kemudian dapat menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada peminjam untuk kemudian digunakan dan ditanamkan pada sektor produksi atau investasi, di samping digunakan untuk aktivitas membeli barang dan jasa-jasa.

Sehingga aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar kehidupan.

Alhasil, sistem atau lembaga keuangan seperti Koperasi Ternak Tri Mitra Karya Pecatu dinilai memiliki peranan yang sangat kuat dalam menggeliatkan perekonomian dan taraf kehidupan masyarakat di wilayahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *