“Ngayah Untuk Desa” Sosok Bersahaja I Wayan Sukasana Dapat Mengembalikan Animo Krama Untuk Merevitalisasi Lembaga Keuangan Desa Demi Kesejahteraan Bersama

“Ngayah Untuk Desa” Sosok Bersahaja I Wayan Sukasana Dapat Mengembalikan Animo Krama Untuk Merevitalisasi Lembaga Keuangan Desa Demi Kesejahteraan Bersama

Tujuan utama lembaga keuangan desa adalah mengembangkan infrastruktur dan kemampuan ekonomi masyarakat di wilayahnya, sehingga laju pertumbuhan lembaga akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan semangat keguyuban, lembaga keuangan seperti LPD memang memiliki karakter yang didefinisikan sebagai badan hukum berdasarkan asas kekeluargaan. Fokusnya pada pembangunan ekonomi desa adalah hal yang membedakan LPD dari jenis lembaga keuangan lainnya.

Dalam perjalanannya, banyak LPD yang terus melaju dinamis dengan pertumbuhan yang masif, namun ada juga yang meredup dan mati.

Dengan tekad dan niat untuk kesejahteraan bersama, sebuah lembaga keuangan desa bernama ‘LPD Desa Adat Cempaga’ kemudian berhasil direvitalisasi dengan semangat dan energi baru pada tumpuan pondasinya.

Lewat tangan dingin sosok I Wayan Sukasana, S.Sos., M.Pd.H, ‘LPD Desa Adat Cempaga’ yang dahulu sempat meredup, kini dapat kembali gemilang dan semakin bersinergi dengan perangkat pemerintahan desa untuk menjadi satu kesatuan instrumen yang mewujudkan berbagai programnya untuk kesejahteraan masyarakat dan desa tercinta.

Sosok I Wayan Sukasana merupakan tokoh masyarakat yang sudah aktif terlibat dalam pengorganisiran desa sebagai prajuru. Pengabdiannya juga berbuah pada kepercayaan masyarakat yang menunjuknya secara mufakat untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan ‘LPD Desa Adat Cempaga’.

Baca Juga : BERANI MENABUR MIMPI: Syukur & Tekun Jadi Benih Untuk Tumbuh

Demi tujuan luhur untuk membangun desa tercinta I Wayan Sukasana pun melaksanakan semua kewajibannya dengan penuh integritas. Memang dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan ritme kinerja LPD, dikarenakan basic I Wayan Sukasana adalah petani dan pedagang yang jauh dari dunia perbankan. Namun dengan niat belajar dan tekad yang kuat untuk memajukan desa, I Wayan Sukasana membuktikan niat yang baik akan menghasilkan karma yang baik.

Seiring berjalannya waktu, dengan sosialisasi yang masif dan berkelanjutan, langkah kepemimpinan I Wayan Sukasana dalam membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, membuahkan hasil berupa apresiasi dan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat.

Sehingga buah dari kerja keras bersama itu ‘LPD Desa Adat Cempaga’ dapat terus bergerak signifikan menjadi ekosistem penggerak ekonomi di wilayahnya, sesuai dengan visi dan misi awal lembagai ini dibentuk.

Bagi I Wayan Sukasana, tujuan utama ‘LPD Desa Adat Cempaga’ adalah untuk meningkatkan kesejahteraan krama. Ini termasuk memastikan kebutuhan ekonomi, standar kesehatan, kondisi hidup yang layak dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan ekonomi mandiri.

Dengan bekerja sama, LPD dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi dan memberikan kemandirian dan kemampuan bersaing kepada masyarakat luas. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi dasar landasan terwujudnya program-program kinerja ‘LPD Desa Adat Cempaga’.

I Wayan Sukasana meyakini bahwa untuk meningkatkan produksi dan ekonomi rakyat di daerah pedesaan maka perlu dibangun suatu lembaga keuangan yang dikerjakan secara gotong royong, saling merangkul sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian masyarakatnya.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

Harapannya laju pertumbuhan lembaga keuangan desa ini akan dapat menjadi tulang punggung perekonomian wilayah dan membantu program pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial.

Membangun sistem kerja yang solid memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan, terlebih dalam hal pengorganisirannya sebagai lembaga baru yang hadir di tengah masyarakat.

Tentu ada beberapa faktor yang harus berjalan dan berbenturan juga dengan keadaan dan urgensinya. Hal itu juga menjadi tantangan yang harus di hadapi I Wayan Sukasana dalam menjalankan amanahnya sebagai pimpinan.

Namun dengan learning by doing, beberapa kali transisi kepengurusan pun menjadi bagian perjalanan ‘LPD Desa Adat Cempaga’ dalam membentuk kinerja lembaga menjadi lebih baik dan dapat menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi keuangan yang sehat dan solid.

Hingga saat ini I Wayan Sukasana terus mencondongkan arah kebijakannya untuk dapat memfasilitasi kebutuhan pelayanan simpan pinjam, perkreditan, untuk menumbuh kembangkan sarana pertanian dan juga menaiktingkatkan UMKM lokal untuk memaksimalkan segala sumber daya yang ada di desanya.

Karena menurutnya pembenahan dan program-program yang dijalankan LPD harus lah sesuai dan sejalan dengan kondisi sumber daya masyarakat yang ada, sehingga dengan itu program yang dijalankan akan fokus dalam mendorong segala potensi desa dan dirasakan manfaatnya dengan optimal.

Dengan sumber daya yang berkompeten dan seiring dengan sistem pelayanan yang terpadu, ‘LPD Desa Adat Cempaga’ terbukti mampu mengendalikan isu nasional terkait pandemi yang tentu juga menjadi tantangan setiap lini industri di Indonesia.

Alhasil manuver-manuver dan program-program yang dijalankan dapat mengena dan bisa membantu krama yang terkena dampak dari siklus pandemi, dalam wujud manifestasi berupa dana sosial. Kontribusi tersebut tentunya digalakkan untuk terus menstabilkan perekonomian di desanya.

Baca Juga : Sosok Pengusaha Muda “Ajik Viveka” yang Menyulam Semangat dan Tekad Untuk Masa Depan Keluarga dan Desa Tercinta

Berbicara tentang tumbuh kembangnya ‘LPD Desa Adat Cempaga’, maka tidak lah lepas dari latar belakang dan penempaan hidup I Wayan Sukasana yang membentuk karakter integritasnya dalam menjalankan kinerja lembaga ini sehingga dapat bertumbuh dinamis.

I Wayan Sukasana merupakan putra daerah yang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah. Orang tuanya berprofesi sebagai pekerja serabutan yang biasanya mendapat pesanan anyaman dan pertukangan.

Meskipun keadaan perekonomian keluarganya saat itu serba pas-pasan namun kegigihan orang tuanya untuk terus memprioritaskan pendidikan anak-anaknya menjadi suri tauladan dan energi positif bagi I Wayan Sukasana untuk terus disiplin, bersungguh-sungguh dalam menuntut Ilmu.

Bagi sosok orang tuanya, sesusah apapun kehidupan yang dijalankan, jika tetap berpegang pada nilai-nilai pendidikan maka akan selalu ada jalan dan pintu kesempatan untuk berkembang.

Sejak dini I Wayan Sukasana pun telah ditempa untuk menjalani hidup mandiri. Untuk memenuhi hajat hidup dan kebutuhan pendidikannya, ia tak segan untuk terjun langsung membantu memutar roda perekonomian keluarga dengan bekerja serabutan selepas sekolah, mulai dari membantu orang tuanya menggergaji kayu, hingga menyelesaikan tugas anyaman kandang ayam.

Hari-hari masa kecilnya pun banyak dihabiskan untuk menyokong perekonomian keluarga. Tak jarang pula seingatnya dahulu ia dan keluarganya harus berhemat untuk mencukupi semua kebutuhan.

Lembar demi lembar perjalanan kehidupan masa kecilnya itu pun ia lalui dengan penuh perjuangan, sampai akhirnya dapat menamatkan pendidikan formalnya dan menyelesaikan program sarjana ilmu sosial juga pendidikan.

Terus dihadapkan dengan perekonomian keluarga yang sulit, tak membuat I Wayan Sukasana patah arang, hal itu malah membuatnya semakin memantapkan diri dengan berjanji kepada diri sendiri untuk menemukan cara agar dapat berdikari dan bermanfaat bagi lingkungannya.

Memang rencana Tuhan tiada yang tahu, di masa pergejolakan hidup itu I Wayan Sukasana kemudian dibukakan pintu kesempatan untuk mengabdi kepada desa sebagai prajuru desa adat. Dari pengabdian ini jugalah ia perlahan dapat membuka pintu demi pintu kesempatan lain yang dapat membawanya menahkodai lembaga keuangan desa.

Baca Juga : Menghidupkan Harapan dengan Pola Pikir Positif Owner UD. Yugatama Mandiri Mendorong Semangat Masyarakat untuk Berdikari

Sampai akhirnya berbagai perjalanan hidupnya itu menjadi faktor esensial yang membawanya untuk terus mengabdikan diri kepada masyarakat, dan ‘LPD Desa Adat Cempaga’ menjadi salah satu lembaga yang diwujudkannya untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama.

Sosok I Wayan Sukasana telah melewati berbagai pelatihan terkait pengorganisiran LPD, hingga tahap demi tahap pun dilewatinya dengan baik.

Peningkatan baik dari segi pelayanan hingga sistem kinerja pun kini semakin bergerak progresif seiring dengan tumbuhnya daya gabung masyarakat yang semakin terkonsolidasi.

Berbicara tentang etos kerjanya dalam membangun kekuatan lembaga, I Wayan Sukasana meyakini bahwa sikap komitmen dalam bekerja adalah faktor utama yang menjadi modal penting dalam menjalankan kewajibannya.

Karena dengan sikap itu jugalah menurutnya seorang insan dapat terus tangguh, walau diterpa berbagai cobaan dan jatuh bangun dalam prosesnya.

Pembangunan ekonomi kerakyatan merupakan hal yang sangat sensitif. Karenanya pemberdayaan ekonomi desa tentunya membutuhkan peran masyarakat secara keseluruhan untuk dapat swadaya membangun ekonomi dengan semangat kemandirian.

Semangat I Wayan Sukasana melalui ‘LPD Desa Adat Cempaga’ mencerminkan bahwa kesejahteraan sosial akan tercipta dalam sistem masyarakat yang stabil dan mempunyai animo tinggi untuk senantiasa maju bersama.

Pembenahan demi pembenahan telah diwujudkan satu persatu sesuai dengan porsi dan urgensinya, terlebih pada bidang efektivitas pelayanan. Di era digitalisasi yang semakin cepat saat ini, ‘LPD Desa Adat Cempaga’ pun mengimbangi sistem informasi yang semakin cepat dengan bertransisi dari sistem konvensional menuju sistem komputerisasi yang terpadu, agar dapat memberikan kemudahan bagi pelayanan, juga membantu kinerja dan pendokumentasian agar lebih praktis.

Alhasil laju pertumbuhan ‘LPD Desa Adat Cempaga’ memiliki banyak manfaat bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Karena memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan pemerataan ekonomi. Lembaga keuangan ini berfungsi sebagai badan usaha dengan asas kekeluargaan yang mengutamakan kesejahteraan krama dan pengembangan infrastruktur desa, bukan hanya keuntungan individu semata.

Maka dengan aktif mempromosikan fungsi dan tujuan LPD, masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi mereka dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *