Lembaga Perkreditan Desa /LPD memegang peran penting dalam menyediakan akses layanan keuangan di desa adat. Banyak desa adat yang masih kekurangan infrastruktur hingga layanan intermediasi keuangan dasar layaknya bank, sehingga menyulitkan krama untuk mengakses layanan keuangan seperti pinjaman, rekening tabungan dan asuransi.
Maka LPD sebagai lembaga keuangan desa dapat menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan akses terhadap layanan-layanan yang dapat membantu individu dan keluarga mengelola keuangan mereka secara lebih efektif. Dengan memberikan pinjaman untuk berinvestasi dan juga akses kredit untuk keadaan darurat atau kebutuhan lainnya bagi masyarakat luas.
Namun jika berbicara sebuah lembaga LPD yang sukses menjadi intermediasi keuangan krama desa hingga lebih dari 3 dekade, maka lembaga keuangan seperti ‘LPD Desa Adat Depeha’ pantaslah mendapatkan penghormatan yang gemilang dalam memicu pertumbuhan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Lembaga ini telah menjadi sub fundamental dalam pertumbuhan infrastruktur dan basis ekonomi mandiri krama desa di wilayahnya yang tetap berjalan dengan menjunjung tinggi norma-norma kehidupan bermasyarakat.
Dipimpin oleh sosok bersahaja putra daerah bernama I Gede Supardi, S.E yang diamanahkan langsung oleh masyarakat untuk memutar tongkat estafet kepemimpinan lembaga keuangan ini sejak tahun 2014. Ia pun kemudian menahkodai jalannya LPD ini yang sedari awal memang berorientasi pada pembangunan desa dan pengembangan ekonomi masyarakatnya, sebagai lembaga keuangan yang memfokuskan berbagai programnya untuk perputaran kegiatan perekonomian masyarakat desa.
Gede Supardi adalah sosok esensial dalam tumbuh kembangnya lembaga keuangan ini. Ia telah mendedikasikan hidupnya dalam pengorganisiran LPD ini sejak tahun 1994 setelah 8 tahun lulus SMA di tahun 1986. Kesempatan untuk me-ngayah di LPD ini kemudian ia perjuangkan dengan sungguh-sungguh karena baginya lembaga keuangan ini memiliki fitrah yang mulia untuk dapat membantu melestarikan kekompakan antar masyarakat agar dapat maju bersama menjadi komunitas yang dinamis dengan rasa saling percaya dan saling memiliki.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Nilai-nilai keguyuban dan rasa memiliki dari krama desa itu jugalah yang nyatanya dapat menghantarkan ‘LPD Desa Adat Depeha’ tetap kokoh mempertahankan eksistensinya sebagai gerbong pendorong ekonomi di wilayahnya hingga sekarang.
Melalui komitmen itu, ‘LPD Desa Adat Depeha’ dapat membuktikan kontribusinya pada pengembangan komunitas dan sumber daya desa yang ada agar terus berkembang harmonis.
Tentu dalam perjalanannya ‘LPD Desa Adat Depeha’ telah melakukan banyak pembenahan dan proses untuk berada di titik gemilangnya saat ini, di mana animo masyarakat semakin meningkat dan terus bergerak progresif.
Karena seingat Gede Supardi, dahulu saat masa awal LPD ini beroperasi, hal yang menjadi tantangan adalah terletak pada sosialisasi tentang dasar dan tujuan dibangunnya lembaga ini, serta menumbuhkan inisiatif masyarakat untuk terlibat di dalamnya.
Tak dipungkiri memang hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan, mengingat lembaga ini adalah suatu lembaga yang berlandaskan untuk mengembangkan pembangunan desa dan mengakomodasi kebutuhan ekonomi masyarakat desa itu sendiri.
Tentu aspirasi masyarakat adalah hal paling fundamental dalam membentuk dan berjalannya lembaga ini. Maka dari itu Gede Supardi menyatakan bahwa lembaga keuangan ini harus benar-benar bisa bersinergi dengan krama desa untuk mewujudkan suatu program yang mengena dan sesuai dengan kondisi masyarakat di wilayahnya secara aktual.
Terlebih mengingat di warsa terakhir Indonesia harus berhadapan dengan pandemi yang meluluh-lantakkan semua sektor perekonomian masyarakat, tak terkecuali di wilayahnya yang kebanyakan masyarakat merupakan pelaku di industri pertanian dan pariwisata.
Menyikapi hal tersebut ‘LPD Desa Adat Depeha’ terus menggalakan fungsi dana sosial yang dimiliki dan juga memfokuskan programnya untuk merangkul masyarakat yang ingin berwirausaha ataupun menaiktingkatkat usahanya pasca pandemi.
Alhasil, lewat tangan dingin Gede Supardi pengelolaan internal LPD ini pun semakin terjaga dan kokoh menjadi tonggak penopang kestabilan perekonomian masyarakat desa. Sinergitas lembaga, krama, badan pengawas internal dalam hal ini Bendesa Adat dan Kelihan Banjar beserta jajaran pemerintahan desa adat maupun dinas inilah yang menjadi energi esensial dalam terciptanya ritme kerja yang sehat dan komprehensif.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Komitmen Gede Supardi untuk menjaga stabilitas LPD ini sebagai tumpuan perekonomian adalah sebuah keharusan, bukan sekedar slogan. Laju lembaga ini pun terbukti telah berkontribusi dalam menciptakan pasar baru, mendorong inovasi dan berkontribusi terhadap inklusi sosial yang mereduksi kesenjangan di wilayahnya.
Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan LPD ini, tetapi tidak ada keraguan bahwa ‘LPD Desa Adat Depeha’ sampai saat ini mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi wilayahnya di tahun-tahun mendatang.
Dengan sumber daya di wilayahnya yang berlimpah, maka pengoptimalan kontribusi yang dapat menaiktingkatkan usaha anggota dan masyarakat menjadi agenda penting yang terus Gede Supardi konsentrasikan arah kebijakannya agar iklim usaha dapat lebih berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun daerah, sehingga dapat meningkatkan serta mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.
Peran ‘LPD Desa Adat Depeha’ pun akan selalu berkaitan dengan sendi-sendi aktivitas masyarakat untuk mendorong pengembangan investasi dan usaha secara komprehensif terutama pada sektor- sektor produktif yang mengutamakan sumber daya lokal yang ada.
Bicara pelayanan, sistem perbankan telah menjadi tulang punggung ekonomi global selama beberapa dekade terakhir. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, perbankan mengalami transformasi besar-besaran yang mendorongnya menuju era digital.
Karena sistem digital dirasa penting untuk mewujudkan transparansi dan penghitungan yang akurat. Lewat tangan dingin Gede Supardi transisi sistem konvensional menuju sistem yang telah terdigitalisasi pun terwujud untuk mengoptimalkan pelayanan dan operasional yang efisien.
Bagi Gede Supardi transformasi digital juga akan memudahkan anggota memperoleh informasi terkait dengan produk atau jasa yang ditawarkan tanpa batasan waktu dan tempat. Pelayanan juga dapat dilakukan secara lebih optimal, baik dalam proses transaksi hingga pembukuan. Dengan begitu, adanya transformasi digital dalam pengorganisiran LPD ini akan mampu meningkatkan kepuasan bagi anggota dan masyarakat.
Dengan pelayanan prima, maka kepercayaan masyarakat pun didapat. Prinsip kepercayaan adalah pondasi utama yang terus dipertahankan Gede Supardi karena LPD memiliki karakteristik khusus, yaitu wajib menjaga kepercayaan masyarakat yang menjadi embrio keberadaan lembaga ini.
Alhasil, dengan sumber daya manusia yang berkualitas, ditambah dengan pelayanan yang baik dan regulatif, menjadikan animo masyarakat untuk turut serta tergabung dalam LPD ini kini semakin tinggi, seiring dengan pertumbuhan aset yang signifikan.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Menurut Gede Supardi, kinerja internal haruslah sehat dan selalu dalam layanan prima. Karena ini merupakan lembaga yang dilandasi amanah dari masyarakat, maka dari itu diperlukan adanya kepastian terhadap standar dan tata cara yang dapat digunakan untuk memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini sosok wakil ketua dan tata usaha bernama I Nyoman Agus Mandiarta menjadi energi penting dalam menjembatani pelayanan langsung dengan masyarakat. Dengan terus menjalin kerjasama yang bermuara ke arah persatuan untuk membangun kekuatan ekonomi mandiri, ‘LPD Desa Adat Depeha’ tetap dinamis merangkul seluruh lapisan masyarakat disekitarnya untuk maju bersama.
Semua peleburan sikap itu lah yang nyatanya dapat menjadikan ‘LPD Desa Adat Depeha’ terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Integritas dan kredibilitas lembaga keuangan ini dalam menggerakkan pembangunan dan perekonomian krama desa pun sudah tidak diragukan lagi.
Dinamisnya ‘LPD Desa Adat Depeha’ mengokohkan eksistensinya di tengah masyarakat, maka tak lengkap rasanya jika tidak membahas penempaan hidup dari lembar kehidupan masa kecil Gede Supardi yang menjadi ujung tombak pengorganisiran lembaga ini.
Tentu lembar kehidupan masa kecil yang dijalaninya sedikit banyak turut membentuk krakter bersahaja dan integritasnya dalam menjalankan lembaga keuangan ini.
Gede Supardi merupakan putra daerah, ia lahir dan dibesarkan di tengah keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani tulen yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Alhasil dengan kondisi perekonomian keluarga yang pas-pasan, Gede Supardi pun telah diajarkan nilai – nilai kemandirian sejak dini oleh orang tua tercinta. Sebagai anak laki-laki di keluarga, ia pun melaksanakan baktinya untuk turut terjun membantu perputaran ekonomi keluarganya.
Untuk memenuhi hajat hidup dan pendidikannya Gede Supardi pun tak sungkan untuk membantu pekerjaan orang tuanya di ladang, hingga mendapatkan rutinitas tambahan selepas sekolah untuk membantu orang tua.
Meski keadaan ekonomi keluarganya tidak terlalu baik, namun orang tua tercinta selalu menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan dan selalu gigih memperjuangkan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Suri tauladan itulah yang menjadi energi positif bagi Gede Supardi untuk menjangkau pendidikan setinggi mungkin, hingga meski tersendat-sendat ia pun kemudian berhasil menamatkan pendidikan S1 di bidang ekonomi manajemen.
Lembar kehidupan itulah yang membentuk karakter Gede Supardi menjadi pribadi yang dapat terus bertumbuh dan beradaptasi dengan segala kondisi yang ada.
Baca Juga : Lewat Tangan Kreatif Putu Mahendra Sukses Dorong Geliat Industri Pariwisata yang Bermanfaat Bagi Lingkungan
Meskipun masa kecilnya selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, bagi Gede Supardi hal itu memberikannya banyak pelajaran tentang pentingnya semangat kemandirian dan tujuan hidup yang memberikannya kekuatan dalam menjalankan sendi – sendi kehidupan.
Perjalanan itu jugalah yang kemudian menempa rasa kesadaran dan tanggung jawab dirinya dalam mengembangkan lembaga keuangan yang di amanahkan kepadanya hingga saat ini.
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, maka segala lini industri pun harus mampu beradaptasi untuk menumbuhkan pemberdayaan ekonomi dengan sumber daya yang ada. Untuk mendukung hal tersebut, peran lembaga seperti ‘LPD Desa Adat Depeha’ memang dinilai sebagai lembaga paling substansial dalam memfasilitasi masyarakat untuk menaik-tingkatkan perekonomian di suatu wilayah, sehingga kesejahteraan dapat terwujud seiring dengan basis ekonomi yang kuat.
Karena itu dalam menjalakan kinerjanya Gede Supardi meyakini bahwa kejujuran merupakan pilar penting untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan bersama, sesuai dengan cita-cita lembaga ini dibentuk.
Kejujuran baginya merupakan unsur penting dalam menjaga kredibilitas lembaga LPD ini. Karena pada kenyataannya masyarakat yang ada di wilayahnya perlu merasa yakin bahwa dana mereka ditangani secara bertanggung jawab dan etis.
Dengan demikian, kejujuran merupakan aspek mendasar dalam membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan yang ia jalankan.
Lebih jauh, ‘LPD Desa Adat Depeha’ merupakan lembaga keuangan masyarakat yang sangat lekat dengan nilai-nilai sosial dan gotong royong. Maka sudah sepantasnya lembaga ini dibangun berlandaskan akuntabilitas dan prosedur yang jelas secara konsisten.