Pengalaman Memimpin Banyak Lembaga, Jadi Bekal Memimpin KUD Artha Wiguna Gelgel ke Arah Positif

Pengalaman Memimpin Banyak Lembaga, Jadi Bekal Memimpin KUD Artha Wiguna Gelgel ke Arah Positif

Sejak 2004, I Gede Surya Atmaja diberi mandat oleh tujuh Perbekel dari satu kelurahan untuk memimpin di Koperasi Unit Desa (KUD) Artha Wiguna Gelgel, setelah sempat operasionalnya mengalami stagnan dua tahun belakangan. Ia pribadi memiliki pengalaman di bank umum swasta, tak banyak tahu soal koperasi. Setelah bergabung dan mengenal lebih jauh, ternyata memang banyak unit usaha yang perlu dikembangkan.

Pria kelahiran Desa Kamasan, 25 September 1965 ini, kemudian melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait dan melakukan revitalisasi secara internal maupun eksternal, meliputi SDM dan anggota yang masih aktif. Skala pembenahannya kemudian berkembang luas, kurang lebih tiga tahun, waktu yang dibutuhkan khususnya menghidupkan kembali bidang usaha meliputi simpan pinjam, konsumsi, produksi, pemasaran dan jasa. Yang terdiri atas pupuk, gabah, simpan pinjam dan pembayaran air & rekening.

Sebelum sampai pada tahap tersebut, Surya Atmaja sebenarnya baru empat bulan menginjakan kaki di KUD, sudah menerima penggusuran, karena statusnya sewa kontrak yang sudah habis. Kantor terpaksa dibongkar, akhirnya usaha bengkel miliknya ia tutup dan dijadikan KUD, setelah KUD mampu berjalan perlahan, seperti yang dijelaskan diatas, disusul menambah fasilitas mini market bagi anggota yang berjumlah 2.600 orang, maupun masyarakat.

Baca Juga : Afirmasi Hipnoterapis Mewujudkan Cita-Citanya Demi Mendomestikasi Penyembuhan Gangguan Pasca Trauma di Tengah Masyarakat Awam

Kini KUD Artha Wiguna Gelgel telah beraset sekitar Rp. 5 miliar, baginya pencapaian ini tidak akan tejadi tanpa dukungan perangkat desa, tim KUD, anggota dan masyarakat. Selain itu, pengalaman sebelumnya bekerja di bank umum swasta dan sebagai sales asuransi, memberikannya pembekalan yang amat penting, terutama menghadapi berbagai persimpangan karakter. Namun terlepas dari pekerjaan – pekerjaan tersebut, baginya di KUD lah yang paling besar tanggung jawab yang diembannya dimana dirinya secara langsung menghadapi dan melayani masyarakat.

Sejak 2002, Surya Atmaja sudah pernah terlibat dalam memimpin 16 kelembagaan. Namun dilembaga-lembaga tersebut, baru di KUD yang paling berat tanggung jawbanya ia rasakan, mulai merintis lagi dari nol, pembenahan di mana-mana hingga membangun koneksi lagi dengan anggota dan masyarakat. Lulusan S1 Hukum, Universitas Ngurah Rai ini pun menambahkan, ayahnya dahulu aktif di berbagai organisasi desa, karakter itu kini menurun padanya dan berupaya menjaga kinerjanya secara transparan, demi menjaga nama baik ayah dan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *