Sudah berabad-abad diketahui dan dipahami oleh manusia bagaimana hewan menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sebagaimana yang terlihat pada gambar-gambar peninggalan kuno yang banyak melukiskan hewan dan manusia yang saling berinteraksi.
Seiring dengan perjalanan peradaban manusia, maka muncul pula hal-hal yang dipandang penting untuk mengatur masyarakat mengenai hukum dan juga etika terhadap hewan. Saat ini, hal itu telah dituangkan ke dalam aturan – aturan tertulis dan berkekuatan hukum untuk memberikan sanksi kepada manusia yang melanggar aturan – aturan tersebut.
Baca Juga : “KSP Satya Bhakti” Transparansi Dalam Informasi Sebagai Koperasi Panutan Desa Mambal
Nyatanya sebuah rasa kecintaan terhadap hewan, akhirnya menuntun sosok perempuan bersahaja bernama Drh. Ni Luh Ariani untuk menekuni profesi sebagai praktisi/dokter hewan. Bagi Ni Luh Ariani kecintaannya terhadap hewan akhirnya melahirkan moral dan etika sebagai bentuk pengabdian dan bentuk equality sesama mahkluk hidup, yang seyogyanya harus saling tolong menolong.
Setelah menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 1995, Ni Luh Ariani pun kemudian tidak menyia – nyiakan waktunya untuk langsung magang dan bekerja mencari pengalaman pada klinik-klinik hewan yang kredibel dibidangnya. Baginya bekerja dengan orang lain terlebih dahulu tidaklah masalah, hal itu ditekuninya dan ia jadikan pembelajaran agar kelak dapat mengorganisir sebuah klinik mandiri miliknya sendiri.
Selain menekuni profesi sebagai praktisi kesehatan hewan, sampai saat ini Ni Luh Ariani masih aktif berperan dalam kegiatan sosial seperti me-rescue hewan – hewan liar di jalanan yang sakit ataupun terluka, untuk kemudian ia rawat hingga sembuh, sampai akhirnya mendapatkan adopter atau keluarga baru yang ia seleksi dengan ketat.
Penyeleksian adopter menurut Ni Luh Ariani memang harus dilakukan dengan observasi penuh, hal itu bertujuan agar hewan – hewan yang diadopsi betul – betul akan mendapatkan jaminan kesejahteraan dan yang paling utama adalah tidak tertelantarkan.
Drh. Ni Luh Ariani terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, kedua orangtuanya berprofesi sebagai wirausahawan dan pedagang. Maka tak heran jika sedari kecil orang tuanya mendidiknya untuk bisa mandiri dan berdikari untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pribadi dan juga pendidikanya.
Baca Juga : Bekerja dengan Hati Untuk Mencapai Tujuan dan Mensyukuri Kehidupan
Namun siapa sangka, dari pola didik dan kebiasaan yang diterapkan orangtuanya itulah perlahan- perlahan membentuk karakter Drh. Ni Luh Ariani untuk tidak bergatung pada orang lain dan memiliki keyakinan kuat dengan tujuan, ide dan inovasi yang dimilikinya.
Setelah proses panjang itu, Drh. Ni Luh Ariani akhirnya dapat menjalankan usaha yang sejalan dengan profesinya. Hasilnya, sebuah klinik yang bergerak di bidang layanan kesehatan dan penyediaan produk bagi keperluan hewan bernama ‘Kasih Satwa Petshop’ yang terletak di jalan Wage Rudolf Supratman No.146 Kesiman Kertalangu, Sumetra Kelod, Denpasar, lewat tangan dinginnya dapat terus berkembang dan bergerak dinamis.
Tentu kesuksesan Drh. Ni Luh Ariani dalam menekuni profesinya sebagai praktisi kesehatan hewan ini telah melewati proses panjang yang setapak demi setapak jalannya pelan-pelan ia lewati dengan semangat kepedulian, cinta dan kasih terhadap hewan yang dalam hal ini ia junjung tinggi dengan kredibilitas dan integritas.