Sinergi dan Transparansi Menjadi Wujud Eksistensi LPD Desa Adat Wanasari

Sinergi dan Transparansi Menjadi Wujud Eksistensi LPD Desa Adat Wanasari

Demi mencapai tujuan pengembangan perekonomian desa yang kokoh, maka sangat dibutuhkan sekali model pengawasan yang transparansi dalam pengelolaan keuangan desa yang baik. Model pengawasan ini tentunya melibatkan partisipasi dari pihak pengelola lembaga, pemerintah desa serta partisipasi seluruh krama desa.

Karena pada dasarnya lembaga keuangan desa merupakan lembaga kemasyarakatan yang berasas sosial untuk maju bersama membangun desa yang kokoh dan mandiri secara ekonomi, sampai pada tahap pertanggung jawaban dan pelaporan keuangan desa, sehingga terwujudnya tata kelola dan sistem lembaga keuangan yang baik .

Lembaga Perkreditan Desa / LPD Desa Adat Wanasari, sedari awal berdiri hingga dapat menjadi solid saat ini, tentu telah menghadapi berbagai lika – liku perjalanan yang mendewasakan bentuk pengorganisirannya.

Baca Juga : Bertindak Lokal, Berfikir Global dan Menjadi Lembaga yang Memberikan Asas Manfaat

Pada tahun 2004 LPD Desa Adat Wanasari memang sempat meredup eksistensinya, hal itu dikarenakan kurang terjalinnya komunikasi dengan baik antara lembaga pengelola dan krama desa, sehingga pengorganisirannya pun dirasa kurang mengena.

Alhasil dengan niat yang kuat untuk terus memajukan desa, di tahun yang sama, badan pengawas beserta krama desa pun kemudian melakukan perundingan dengan cara mufakat untuk membuat manuver baru dalam hal kepengurusan.

Adalah seorang putra daerah bernama I Putu Suarta yang kemudian mendapatkan amanah untuk menjadi sosok pimpinan LPD Desa Adat Wanasari dan melanjutkan tongkat estafet pengorganisiran lembaga keuangan desa ini untuk dapat kembali stabil dan menjadi tonggak perekonomian desa, sesuai dengan harapan dan tujuan awal LPD Desa Adat Wanasari dibentuk.

Terhitung pada tahun 2005 I Putu Suarta pun resmi menjabat sebagai sosok pimpinan LPD Desa Adat Wanasari, yang diharapkan memberikan nafas dan energi baru lembaga kemasyarakatan ini.

Tak menunggu lama, I Putu Suarta pun langsung bermanuver menghadirkan program – program pembenahan terkait sistem untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja serta mempermudah para krama desa dalam mengontrol dan mengawasi berbagai transaksinya. Alhasil lewat tangan dingin I Putu Suarta sistem konvensional pun langsung dirombak menuju sistem digitalisasi, di mana segala bentuk data dapat terarsip dan disimpan dengan baik.

Sinergi dan komunikasi antara badan pengawas dan krama desa pun ia jalankan dengan transparansi. I Putu Suarta pun meyakini bahwa hal yang paling fundamental dalam menjalankan lembaga keuangan desa adalah menyangkut komunikasi dan transparansi. Selain itu, dengan adanya komunikasi yang baik, kedekatan emosional pun dapat terjalin sehingga dengan itu program-program yang dirancang kemudian dapat mengena dengan kondisi masyarakat yang ada.

LPD sebagai lembaga keuangan komunitas adat di Bali memang memiliki peran penting dalam fungsi intermediasi keuangan. Pada dasarnya LPD dibuat sebagai komponen keuangan yang bertujuan untuk membangun perekonomian desa dalam bentuk dana pembangunan desa dan dana sosial. Fungsi dana sosial tentulah harusnya dapat meringankan beban masyarakat yang pada akhirnya bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian wilayah.

Bagi I Putu Suarta untuk mewujudkan sistem lembaga yang sehat maka peran penting tokoh masyarakat memang hendaknya dapat bersinergi dalam menggerakkan suatu perubahan dinamis yang dapat memberikan makna dan manfaat yang besar kepada masyarakat desa adat.

Program- program yang dijalankan pun terus di pantau dan diselaraskan dengan isu – isu lokal dan nasional yang lebih aktual, terlebih dalam warsa terakhir Indonesia harus berhadapan dengan situasi pandemi yang berdampak pada kemerosotan perekonomian di segala lini dan industri, termasuk Bali.
Dengan sumber daya Desa Adat Wanasari yang berlimpah, maka pengoptimalan infrastruktur adalah hal yang terus I Putu Suarta konsentrasikan arah kebijakannya, agar iklim usaha dapat lebih berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun daerah, sehingga dapat meningkatkan serta mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.

Dengan itu peran Lembaga Perkreditan Desa dan masyarakat pun dapat bersinergi mendorong pengembangan investasi dan usaha di Desa Adat Wanasari secara komprehensif terutama pada sektor-sektor produktif yang mengutamakan sumber daya lokal yang ada.

Baca Juga : Deteksi Sejak Dini Upaya Terbaik Menjaga Mobilitas Sendi

Perlahan namun pasti, LPD Desa Adat Wanasari yang dahulu sempat stagnan, kini dapat terus bergerak dinamis menyongsong kesejahteraan masyarakat dengan program-program yang diwujudkan. Hal tersebut tentu saja dijalankan selaras dengan tradisi budaya yang ada, sehingga nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dan juga sumber rujukan kehidupan tetap menjadi hal utama yang akan terus berdampingan dengan pertumbuhan LPD Desa Adat Wanasari.

I Putu Suarta merupakan putra asli tanah kelahiran Desa Adat Wanasari, ia dilahirkan di tengah keluarga yang amat sederhana. Ayahanda tercinta merupakan seorang guru dan ibunda berprofesi sebagai pedagang.

Dibesarkan oleh suri tauladan sosok orang tua yang bersahaja dan pekerja keras, menjadikan I Putu Suarta mendapatkan momen – momen indah yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang orang tua tercinta.

Meski keadaan ekonomi keluarganya saat itu terbilang pas – pasan, hal itu tak menjadi penghalang bagi kedua orang tuanya untuk terus berjuang mengedepankan kebutuhan pendidikannya. Alhasil, hal itu juga yang akhirnya menjadi landasan tekad I Putu Suarta dan membentuk pribadinya terus positif menjalani kehidupan, agar kelak dapat menjadi orang yang berguna dan berilmu bagi lingkungannya.

Setiap insan pasti mempunyai tujuan dan pengharapan hidup. Tujuan hidup itu dapat dilihat dari kesuksesan yang telah dicapai selama menjalankan prosesnya. Namun bagi I Putu Suarta kesuksesan tersebut tidak hanya dilihat dari nilai finasial yang diperoleh, namun juga dapat dilihat dari keberhasilan seseorang dalam mengontrol diri, berguna atau bermanfaat bagi orang lain.

Saat ini, dunia industri global sedang memasuki era baru yang dikenal sebagai revolusi digital, hal ini menyangkut akan fokus terhadap interkonektivitas, otomatisasi, dan juga real time data. Secara umum, Indonesia sudah secara aktif menapaki era baru yang ditandai dengan bergeraknya berbagai sektor kehidupan ke arah digital yang serba otomatis dengan informasi dan data yang dapat dengan cepat di akses dalam genggaman.

Sejalan dengan pertumbuhan industri global I Putu Suarta pun mengimbangi laju operasional pelayanan LPD Desa Adat Wanasari dengan sistem yang sudah terdigitalisasi. Kini animo masyarakat terhadap LPD Desa Adat Wanasari pun terus meningkat sejalan dengan pembenahan dan peningkatan kualitas layanan nasabah. Tak ayal dengan semua pembenahan yang dilakukan, LPD Desa Adat Wanasari saat ini dapat terus meraksasa dengan perkembangan dari tahun ke tahun yang signifikan.

3 thoughts on “Sinergi dan Transparansi Menjadi Wujud Eksistensi LPD Desa Adat Wanasari

  1. Right here is the perfect webpage for everyone who would like to understand this topic. You understand a whole lot its almost tough to argue with you (not that I really will need toÖHaHa). You certainly put a fresh spin on a subject that has been discussed for a long time. Wonderful stuff, just excellent!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *