Ibarat peribahasa “Alah bisa karena terbiasa”, meski I Wayan Musnata, Ketua dari KSU Banjar Penulisan tak memiliki latar belakang di bidang koperasi maupun lembaga keuangan lainnya, ia akhirnya bersedia menjalankan amanat tersebut meski tertatih-tatih. Tak lepas juga dukungan tokoh-tokoh masyarakat dan para senior di KSU Banjar Penulisan yang ia dapatkan di tengah rutinitasnya juga sebagai petani dan berwirausaha.
Terpilih baru saja di tahun 2022 kemarin berdasarkan hasil rapat anggota, I Wayan Musnata harus mulai pandai memanajemen waktunya antara tanggungjawabnya sebagai ketua koperasi, wirausaha dan petani. Diakuinya ia sangat awam dengan koperasi, terlebih hanya tamatan SMA sempat membuatnya maju-mundur menerima tawaran tersebut. Sekali lagi, karena dukungan dari masyarakat yang mempercayainya menahkodai koperasi yang berlokasi di Desa Medahan, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar tersebut, ia berupaya menjaga kepercayaan dan mulai menjajal potensi diri.
Baca Juga : “Sebuah Dedikasi Untuk Desa Bongan” Maju Beriring Dengan Nilai-Nilai Luhur, Tradisi dan Budaya
Masih dalam situasi pasca pandemi yang dirundung ketidakpastian ekonomi, diakui pria kelahiran 1974 ini sempat mengalami kepanikan. Beruntung, ada tokoh – tokoh masyarakat yang memberikan motivasi dan semangat, ia juga belajar juga dari para senior atas problematika yang dialami koperasi. Sehingga badan koperasi ini mampu menghadapi turbulensi pasar uang dan bertahan sampai saat ini.
Koperasi yang didirikan tahun 2002 ini, terus berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat meliputi dana suka duka kendati nilainya tidak begtu besar, pujawali di pura-pura, dana pendidikan dan lain-lain. Sosialisasi perihal mekanisme kerja koperasi, informasi produk-produk, bahkan transparansi permasalahan koperasi bagi Musnata wajib dikemukakan kepada masyarakat. Terlebih para anggota, agar semakin teredukasi dan tidak terjadi salah kaprah yang bisa menimbulkan kesalahpahaman. Selain untuk kepentingan anggota, manajemen pun tak luput dari pembenahan, dengan mengikuti program diklat-diklat untuk meningkatkan tingkat kompetensi. Yang tak kalah pelik, permasalan kredit yang terus dalam proses penyelesaian atas upaya kekeluargaan.