Tantangan Tanamkan Rasa Memiliki Dari Masyarakat Untuk Pasar Tradisional

Tantangan Tanamkan Rasa Memiliki Dari Masyarakat Untuk Pasar Tradisional

Pasar tradisional masih menjadi pusat perbelanjaan yang strategis dan bersahabat untuk berbagai latar belakang ekonomi. Kenyataan tersebut harus didasarkan oleh pemilik dan kepala pasar bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan pembinaan dan penataan, dengan merevitalisasi pasar tradisional.

Lahir di Denpasar, 31 Desember 1990, Wayan Sudiana mengaku ia bukan berasal dari keluarga yang mampu. Meski demikian tak menyulutkan semangatnya tetap bersekolah, bahkan ia menjadi siswa yang juga aktif sebagai Ketua OSIS saat SMA dan PASKIBRAKA pada tahun 2008. Lulus dari SMA Nasional Denpasar, ia mencoba membuka usaha counter sekaligus menyediakan teknisi handphone. Meski memiliki usaha, ia tetap mencari pengalaman kerja di perusahaan properti sebagai office boy. Karena memiliki keinginan kuat untuk belajar, setelah enam bulan, ia diangkat sebagai staff hingga dipercaya sebagai ketua marketing. Kerja kerasnya tersebut ia lakukan, demi impiannya memiliki rumah pribadi.

Baca Juga : Berkah Rezeki dan Umur Panjang Memberikan Jasa Pelayanan Kesehatan

Sejak tahun 2020, Wayan Sudiana dipilih sebagai Kepala Pasar Sri Kerthi Mandiri sekaligus KSU Sri Kerthi Mandiri yang berlokasi di Jl. Gn. Soputan No.92, Padangsambian Klod, Kec. Denpasar Barat, yang merupakan atas nama kepemilikan pribadi, Bapak I Made Srinata Kesuma. Sebelumnya sejarah dari Pasar Sri Kerthi Mandiri ini, sudah berdiri sejak 22 tahun lalu tepatnya di tahun 2000, pada periode awal 2022 sampai 2005 dengan luas area 23 are menjadi perintis pasar tradisional swakelola dikawasan ini. Pada awal tahun awal 2016 sampai dengan 2021 (periode kedua) area pasar menjadi 10 are saja karena kepemilikan lahan telah terbagi. Meskipun lahan pasar menjadi lebih sempit dari sebelumnya, pemilik pasar yaitu I Made Srinata Kesuma pun bertekad tetap melanjutkan pengelolaan pasar tradisional ini kemudian di tahun 2021 pemilik pasar menunjuk Wayan Sudiana sebagai kepala pasar dengan tujuan lebih memajukan dan merenovasi pasar.

Dimaklumi oleh Wayan Sudiana terkendala pada pemungutan iuran penanganan kepada masyarakat pengguna pasar, yang bertepatan dengan kondisi pandemi. Namun ia sekali lagi meyakinkan bahwa kebijakan ini adalah demi keberlangsungan pasar tradisional agar dapat terus ideal untuk digunakan sebagai transaksi jual beli serta menjaga kelancaran dan efisiensi distribusi barang kebutuhan masyarakat.

Baca Juga : Semangat Bergelora Untuk Maju Bersama

Selanjutnya kondisi lingkungan perbelanjaan yang baik, aman dan nyaman, tentu menjadi harapan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan mereka dipasar tradisional. Terlebih pasar tradisional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dijaga kelestariannya dan mampu mewujudkan pasar yang ramah kepada masyarakat, dapat berinteraksi saling tawar menawar secara ramah. Juga menyediakan kebutuhan bahan pokok masyarakat yang segar dan terjangkau.

Dalam pembenahan fisik Pasar Sri Kerthi Mandiri, disertai dengan pembinaan untuk meningkatkan rasa memiliki dan kekeluargaan kepada masyarakat, Wayan Sudiana sempat diremehkan. Beruntung, sebelumnya ia memiliki pengalaman aktif di beberapa organisasi dan komunitas sejak usia remaja, cukup memberikannya kesempatan mempelajari berbagai karakter orang dan bagaimana cara menghadapinya.

Selain itu, sebagai pimpinan yang tergolong muda di usianya, Wayan Sudiana pun sadar akan dirinya harus banyak belajar dari mereka yang lebih senior, terutama dalam pengalaman dan kematangan bersikap. Ia tak mau mengotak – ngotakan sesuatu hanya berdasarkan angka usia, yang baginya usia tak bisa menentukan kebijakan seseorang, yang muda belum tentu arogan, yang tua juga belum tentu bisa menjadi panutan. Pintar – pintar bagaimana kita mengambil pelajaran di setiap tantangan hidup, siapa yang tidak malu mengakui kesalahan dan memperbaiki diri, dialah yang akan terus berkembang dan diarahkan untuk bersiap membuka lembaran hidup yang lebih baik dan sepadan dengan pencapaian kita.

2 thoughts on “Tantangan Tanamkan Rasa Memiliki Dari Masyarakat Untuk Pasar Tradisional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *