Peran Lembaga Perkreditan Desa/LPD dalam pengembangan potensi – potensi ekonomi lokal dan infastruktur layanan umum bagi desa adat memang sudah tidak diragukan lagi. Sejak LPD didirikan hingga saat ini programnya tidak hanya berorentiasi pada keuntungan keuangan, namun juga berorentiasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Hal itu jugalah yang mendasari LPD Desa Adat Medahan berdiri, tepatnya pada tahun 1991. Dipimpin oleh sosok putra daerah bernama I Gusti Agung Ketut Utara, LPD Desa Adat Medahan melaksanakan fungsinya sebagai pelayanan jasa dan ekonomi desa.
Lewat sosialisasi yang masif, alhasil LPD Desa Adat Medahan dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya antusiasme yang tinggi oleh masyarakat untuk bersinergi tumbuh bersama membangun desa tercinta.
Baca Juga : Memaksimalkan Manfaat Produk LPD Desa Adat Sukahet Demi Laju Pertumbuhan Positif LPD
Era globalisasi dapat meningkatkan kehidupan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik, namun datangnya era globalisasi pada bidang ekonomi merupakan tantangan masyarakat Indonesia khususnya Bali yang merupakan induk dari pasar pariwisata. Maka para generasi saat ini mau tak mau harus dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global saat ini.
Menanggapi hal ini I Gusti Agung Ketut Utara meyakini bahwa laju pertumbuhan ekonomi nasional akan dapat bertumbuh, seiring dengan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi desa yang kuat. Dengan kokohnya desa dalam membangun kemandirian ekonominya, maka potensi serta kemampuan desa tersebut juga akan dapat memperkuat laju perekonomian nasional sehingga memiliki daya saing di tengah pasar global.
Sebagai lembaga ekonomi sekaligus lembaga kemasyarakatan, Lembaga Perkreditan Desa/LPD dapat tumbuh berkembang dari potensi krama desa untuk membangun sebuah ekosistem yang saling menguatkan dalam salah satu wilayah atau daerah. Karena pada dasarnya LPD memang dicita – citakan sebagai salah satu pelaku gerakan ekonomi dan menjadi gerbong pendorong perekonomian daerah dengan tujuan untuk mensejahterakan nasabah dan masyarakat desa.
Dedikasi I Gusti Agung Ketut Utara dalam menjalankan darmanya sebagai pengurus LPD Desa Adat Medahan sudah tidak diragukan lagi. Ia adalah generasi pertama yang menjadi motor penggerak dan kokohnya LPD Medahan berdiri hingga saat ini. Karena seingatnya dahulu kebanyakan orang – orang masih belum memiliki minat untuk tergabung mengembangkan lembaga kemasyarakatan ini.
Namun demi tujuan membangun desa I Gusti Agung Ketut Utara pun melaksanakan semua kewajibannya dengan penuh integritas. Seiring berjalannya waktu, kegigihan dalam hal sosialisasi dan program-program yang difokuskan untuk membangun desa pun dapat dijalankan dan terwujud.
Tak ayal langkah kepemimpinan I Gusti Agung Ketut Utara dalam membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat itu, membuahkan hasil berupa apresiasi dan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga LPD Desa Adat Medahan kini dapat terus meraksasa dan menjadi ekosistem pergerakan ekonomi di wilayah sekitarnya, sesuai dengan visi dan misi awal lembaga ini dibentuk.
Memang benar untuk mendapatkan kesuksesan seorang insan harus melewati jatuh bangun terlebih dahulu dalam perjalanannya. Namun bagi I Gusti Agung Ketut Utara perjuangan yang sesungguhnya bukan terletak pada saat ia berjuang mendapatkan kesuksesan, akan tetapi perjuangan yang sesungguhnya terletak pada saat ia dapat mempertahakan apa yang telah diraihnya sesulit apapun keadaannya.
I Gusti Agung Ketut Utara merupakan putra daerah Desa Medahan. Ia terlahir dari keluarga petani yang jauh dari kata mewah. Ia adalah anak ke 4 dari 7 bersaudara. Keadaaan ekonomi keluarganya yang cukup sulit itu menuntunnya untuk turut serta dalam pergulatan ekonomi keluarga. Sehingga sedari kecil I Gusti Agung Ketut Utara telah terbiasa bekerja dan berjuang untuk mencukupi hajat hidup keluarganya.
Baca Juga : Berakar Dari Kepercayaan Krama Desa Adat LPD Desa Adat Tigaron Dapat Terus Bertumbuh ke Arah Positif
Meski begitu, kedekatan emosional dengan kedua orangtuanya tetap dirasakan oleh I Gusti Agung Ketut Utara, ia merasa tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang dari sosok ayahanda dan ibunda tercinta. Baginya kedua orang tuanya adalah suri tauladan yang mengajarkannya untuk tetap gigih berjuang dan memiliki tekad kuat untuk mengubah garis takdir keluarganya.
Disadari atau tidak, nyatanya aktivitas keseharian masa kecil itulah yang membentuk sikap disiplin I Gusti Agung Ketut Utara. Baginya figur orang tua merupakan garda depan yang mengarahkannya untuk terus bisa hidup mandiri dan bertanggung jawab dengan kewajiban. Buktinya sikap bertanggung jawab akan kewajiban itu masih terpatri hingga ia menjabat sebagai pimpinan lembaga desa sekarang.
Sebuah darma dan dedikasi itu juga yang selalu menjadi pegangan dan prinsipnya dalam memimpin sebuah lembaga kemasyarakatan. Alhasil, LPD Desa Adat Medahan pun ditangannya terus berinovasi dan mengevaluasi program – program pelayanan terbaru yang dapat memudahkan para nasabah dan krama desa, sehingga dapat terus bergerak dinamis dan bersaing di segmennya.
Berbicara kunci sukses dalam mengorganisir sebuah lembaga, I Gusti Agung Ketut Utara mengatakan bahwa kejujuran adalah sikap paling fundamental yang terus dileburkan dalam kinerjanya.
Kejujuran baginya sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal, selain kerja keras, usaha dan nasib. Karena kejujuran sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua aktifitas yang dijalankan seorang insan dan juga merupakan sumber dari segala kebaikan. Dengan sikap itu, I Gusti Agung Ketut Utara meyakini bahwa karma yang baik pun akan mengikuti.