Lembaga keuangan desa, seperti LPD (Lembaga Perkreditan Desa) didirikan untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat pedesaan. Dampak lembaga keuangan desa terhadap perekonomian dan masyarakat lokal sangatlah signifikan.
Dengan menyediakan akses terhadap layanan keuangan, lembaga seperti LPD ini dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi, mendorong pertumbuhan UMKM dan menciptakan lapangan kerja.
Mereka juga dapat membantu meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan anggota masyarakat, memungkinkan krama membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengelola sumber daya mereka dengan lebih efektif.
Dari sekian banyak tumbuh kembang LPD yang ada Bali, adalah LPD Desa Adat Besan yang termasuk lembaga yang umurnya telah melewati tiga dekade dan hingga saat ini masih terus bertumbuh bergerak dinamis menjadi garda depan pendorong perekonomian di wilayahnya.
Tumbuh kembang lembaga keuangan ini membuktikan bahwa dedikasi, pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu lambat laun akan mendapatkan hasil yang gemilang dengan tujuan mulia.
Dipimpin oleh sosok bersahaja putra daerah bernama I Nyoman Sedana yang telah terjun langsung mengembangkan lembaga LPD ini sedari masa awal terbentuk. Maka dengan niat tulus untuk membangun desa tercinta, ia jadikan semua dedikasi dan kredibilitas yang ia miliki untuk meningkatkan produksi dan ekonomi rakyat, dengan terjun langsung membangun lembaga keuangan desa sebagai pusat pelayanan perekonomian masyarakat di desanya.
I Nyoman Sedana adalah sosok yang telah bersumbangsih melakukan kinerjanya sejak awal ‘LPD Desa Adat Besan’ dibentuk pada tahun 1990. Saat itu ia menjabat sebagai pengelola, hingga seiring berjalannya waktu pergantian kepala lembaga membuatnya kemudian terpilih secara musyawarah oleh prajuru desa adat dan krama untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan lembaga keuangan ini.
LPD yang telah menjalankan perannya selama lebih dari tiga dekade sebagai lembaga intermediasi keuangan di tengah masyarakat ini pun kemudian lewat tangan dinginnya dapat terus kokoh bertumbuh menjadi sebuah lembaga substansial untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan desa.
Bagi I Nyoman Sedana bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran menjadi suatu bentuk dedikasi dan integritas dalam menjalankan kinerjanya.
Hal itu menjadi semacam sikap mental yang tegas pada diri, bahwa bekerja merupakan suatu amanah yang harus selaras dengan tujuan yang diharapkan. Nilai-nilai kejujuran itulah yang menjadi landasan fundamental ‘LPD Desa Adat Besan’ dapat terus berjalan.
I Nyoman Sedana meyakini bahwa peran masyarakat lokal dalam membangun dan mempertahankan lembaga keuangan desa tidak bisa dipandang sebagai anggota saja. Dalam banyak kasus, anggota masyarakatlah yang nyatanya bersama-sama membentuk dan mengembangkan lembaga ini, menyumbangkan waktu, sumber daya dan keahlian mereka untuk memastikan keberhasilan lembaga ini.
Alhasil, tingkat kepemilikan dan keterlibatan lokal tidak hanya menjamin keberlanjutan lembaga tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kohesi sosial.
Terbukti hingga kini ’LPD Desa Adat Besan’ dapat terus eksis memasilitasi kebutuhan masyarakat desa untuk menumbuh kembangkan basis perekonomian mandiri, juga untuk mendorong terpenuhnya sarana dan prasarana yang dapat membantu mengoptimalkan sumber daya masyarakat desa.
Karena menurut I Nyoman Sedana, pembenahan dan program-program yang dijalankan ‘LPD Desa Adat Besan’ harus lah sesuai dan sejalan dengan kondisi sumber daya masyarakat yang ada, sehingga dengan itu program yang dijalankan akan fokus dalam mendorong segala potensi desa dan dirasakan manfaatnya dengan optimal.
Dengan mayoritas masyarakat di desanya yang berwirausaha, maka hingga saat ini I Nyoman Sedana masih memfokuskan arah kebijakannya kepada sarana di sektor usaha – usaha mikro yang semakin menggeliat dan kian bermunculan.
Tentu ada tantangan yang harus ia taklukan terlebih dahulu ketika di awal menjalankan lembaga keuangan desa ini. Terutama dalam memupuk kembali animo dan semangat masyarakat untuk bersama membangun LPD desa dengan tujuan kesejahteraan bersama.
Namun lewat sosialisasi yang masif dan tatap muka langsung dengan masyarakat, alhasil laju perkembangan lembaga ini pun dapat berjalan dengan asas kekeluargaan yang kuat dan menumbuhkan rasa kepercayaan.
Strategi ini terbukti menjadi langkah fundamental, perlahan tapi pasti ‘LPD Desa Adat Besan’ berhasil membuka kembali jendela antusisme masyarakat desa secara organik.
Karena mengelola lembaga seperti LPD menurutnya bukan menyangkut keuntungan individu, namun keguyuban untuk dapat maju bersama. Hal tersebut menjadi mindset dan juga visi bagi I Nyoman Sedana dalam menjalankan fungsi LPD yang dijalankan.
Berbicara gemilangnya pertumbuhan LPD Desa Adat Besan, maka tak lengkap jika tidak membahas lembar kehidupan masa kecil sosok I Nyoman Sedana yang turut membentuk karakter kepemimpinannya yang penuh dedikasi dan integritas.
I Nyoman Sedana lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang amat sederhana dan jauh dari kata mewah. Orang tuanya berprofesi sebagai petani penandu yang harus mencukupi hajat hidup sepuluh anaknya.
Maka dengan keadaan ekonomi keluarga yang tidak begitu baik, sedari kecil I Nyoman Sedana pun telah terbiasa membantu pergulatan ekonomi keluarga dengan membantu orang tuanya bertani. Aktivitas bertani dan berladang pun telah lekat dan menjadi kegiatannya sehari-hari.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Ia pun tak segan untuk mencari uang tambahan dengan menjadi buruh kasar pemanjat pohon kelapa. Apapun ia lakukan tanpa ada rasa gengsi untuk dapat membantu orang tuanya mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.
Lembar kehidupan masa kecil, serta suri tauladan orang tuanya yang gigih dalam memperjuangkan kesejahteraan keluarga, mungkin tanpa sadar turut membentuk semangat dan integritas I Nyoman Sedana.
Sehingga semangat itu pun tetap ia jalankan dalam menjalankan suatu lembaga kemasyarakatan yang diamanahkan kepadanya.
Berbicara tentang kunci suksesnya mengelola lembaga LPD ini, I Nyoman Sedana tetap condong dan menyesuaikan arah kebijakannya dengan kondisi kebutuhan krama desa. Seperti prosedur yang sederhana, proses yang singkat dan pendekatan sosial / emosional yang menjadi faktor paling esensial agar pertumbuhan lembaga dapat terus dekat dan bersinergi dengan berbagai lapisan masyarakat.
Setiap insan pasti mempunyai tujuan dan pengharapan hidup. Tujuan hidup itu dapat dilihat dari kesuksesan yang telah dicapai selama menjalankan prosesnya. Namun bagi sosok I Nyoman Sedana kesuksesan tersebut tidak hanya dilihat dari nilai finansial yang diperoleh, namun juga dapat dilihat dari keberhasilan seseorang dalam mengontrol diri, berguna atau bermanfaat bagi lingkungannya.
Fungsi dan peranan lembaga keuangan ini pun telah terbukti menjadi bagian paling esensial dalam menstabilkan perekonomian wilayah. Bantuan sosial untuk desa pun tetap menjadi fokus laju LPD Desa Adat Besan hingga saat ini, sehingga harapan atau keinginan masyarakat dapat terealisasi dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan.
Bencana Covid 19 di warsa terakhir pun dapat dilalui dengan baik, program-program sosial untuk membantu anggota dan masyarakat yang terdampak digalakkan untuk terus berupaya membantu setiap urgensi di wilayahnya.
Terhitung 33 tahun ‘LPD Desa Adat Besan’ masih tetap eksis di tengah masyarakat dengan aset yang terus bertumbuh secara signifikan. Bukti nyata dalam pengembangan infrasturktur dan kegiatan ekonomi desa menjadi poin utama untuk terus diwujudkan.
Sinergi dan komunikasi antara pengelola, badan pengawas dan para anggota pun ia jalankan dengan transparansi.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
I Nyoman Sedana menyatakan bahwa hal yang paling fundamental dalam menjalankan lembaga keuangan masyarakat adalah menyangkut komunikasi dan transparansi.
Selain itu dengan adanya komunikasi yang baik, kedekatan emosional pun dapat terjalin sehingga dengan itu program-program yang dirancang lembaga ini kemudian dapat mengena dengan kondisi masyarakat yang ada.
Memang pada hakikatnya pembentukan ‘LPD Desa Adat Besan’ dicita-citakan untuk menopang kekuatan ekonomi krama dan petani desa agar dapat terus berdaya saing baik skala lokal maupun nasional.
Sehingga pertumbuhan lembaga keuangan ini pun hingga kini bertumbuh beriring dengan landasan nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakatnya.
Selain menahkodai laju pertumbuhan LPD Desa Adat Besan, I Nyoman Sedana juga aktif menjadi bagian dari Badan Kerjasama (BKS) LPD Kecamatan Dawan Klungkung sebagai bendahara.