Kinerja Lembaga Perkreditan Desa / LPD sebagai tonggak perekonomian wilayah memang menjadi bukti kongkrit bahwa lembaga keuangan desa merupakan suatu elemen fundamental yang substansial untuk membangun desa yang otonom dan mandiri. Dalam menjalankan programnya Lembaga Perkreditan Desa selalu memfokuskan arah kebijakannya untuk memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menunjang sumber daya desa agar dapat mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki krama desa untuk membangun perekonomiannya.
Hal itu juga yang menjadi landasan LPD Desa Adat Ponggang berdiri, dengat tujuan untuk kesejahteraan desa dan masyarakat.
Baca Juga : Terus Bergerak Masif Membentuk Lingkungan Masyarakat yang Produktif
Adalah seorang putra desa bernama I Made Swaka yang menjadi sosok pimpinan LPD Desa Adat Ponggang. Dengan niat tulus untuk membangun desa tercinta, ia pun turut terjun langsung mengelola lembaga kemasyarakatan ini sejak tahun 1996.
Lebih dari dua dekade lamanya mengabdikan diri, menjadikan integritas dan kredibilitasnya itu sebagai kaki pondasi yang mengokohkan jalannya LPD ini hingga sekarang. Amanah dari krama desa yang menunjuknya sebagai pemegang roda kemudi LPD Desa Adat Ponggang, ia jadikan sebagai bakti untuk bekerja dengan sepenuh hati demi tujuan kesejahteraan bersama membangun desa tercinta.
Membangun lembaga keuangan desa seperti LPD Desa Adat Ponggang ini bukanlah hal yang mudah dan tanpa hambatan. Karena seingat I Made Swaka di tahun awal berdiri, LPD sebagai lembaga baru yang hadir di tengah masyarakat memang masih mendapat respon yang sangat minim.
Maka dalam hal ini I Made Swaka langsung bermanuver untuk membuat program sosialisasi yang masif, dengan turun langsung ke lapangan bertemu dan bertatap muka langsung dengan krama desa. Menurut I Made Swaka, bertemu dan bertatap muka secara langsung akan lebih memberikan nilai kedekatan emosional. Karena dengan itu komunikasi dapat berjalan dua arah, dan dapat melihat kondisi lapangan secara langsung.
Wujud sosialisasi ini pun ia lakukan secara berkelanjutan, memaparkan fungsi LPD kepada masyarakat dan juga landasan lembaga ini berdiri untuk bersama mensejahterakan perekonomian desa yang selaras dengan bertumbuhnya taraf hidup masyarakat.
Pembenahan dari segi kinerja juga dilakukan dengan sangat progresif agar terciptanya lingkungan kerja yang efektif dan optimal dalam memberikan pelayanan masyarakat. Alhasil, lewat tangan dingin I Made Swaka, LPD Desa Adat Ponggang dapat terus bersinergi dengan krama desa dan jajaran pemerintah desa untuk tetap bisa solid menghadirkan proram – program yang menegena dan dirasakan manfaatnya secara langsung bagi masyarakat.
Karena sudah menjadi fitrahnya LPD untuk menjadi lembaga fasilitator dan lembaga sosial yang berkontribusi membantu masyarakat. Apalagi di warsa terakhir Indonesia di landa pandemi yang membuat segala lini dan sektor industri merosot, tentu peliknya dirasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tak terkecuali Bali yang merupakan induk dari komoditi pariwisata Indonesia, di mana mayoritas masyarakat yang menekuni profesinya di bidang pariwisata banyak yang dirumahkan atau bahkan gulung tikar.
LPD Desa Adat Ponggang segera beradaptasi dengan isu nasional yang ada, hal itu dibuktikan dengan memberikan dukungan penuh untuk turut berkontribusi menstabilkan perekonomian wilayah, dengan pemberian dana sosial dan sembako bagi krama yang terkena dampak dari pandemi tersebut. Dan hal – hal lain terkait regulasi kucuran dana bagi nasabah terus digalakan agar dapat terus menggeliatkan perekonomian desa.
Baca Juga : Berani Keluar Dari Zona Nyaman dan Sukses Berdikari Dengan Bisnis Properti
Secara umum, Indonesia sudah secara aktif menapaki era baru yang ditandai dengan bergeraknya berbagai sektor kehidupan ke arah digital yang serba otomatis dengan informasi dan data yang dapat dengan cepat di akses dalam genggaman.
Hal tersebut juga terus menjadi fokus I Made Swaka agar lembaga ini dapat terus mengimbangi arus digitalisasi dan industri global saat ini. Sehingga jalannya LPD ini dapat melahirkan masyarakat yang lebih produktif dan berdaya saing.
Membicarakan tumbuh kembangnya LPD Desa Adat Ponggang, maka tak lengkap rasanya jika tidak membahas latar belakang kehidupan masa kecil sosok I Made Swaka yang menjadi dasar penempaan karakter kepemimpinannya.
I Made Swaka merupakan putra daerah yang lahir ditengah keluarga dengan ekonomi rendah. Orang tuanya berprofesi sebagai buruh kasar bagunan. Dengan keadaan ekonomi yang serba pas – pasan, maka sedari kecil I Made Swaka telah terbiasa untuk terjun langsung dalam pergulatan ekonomi keluarga agar dapat menyokong dan mencukupi hajat hidup keluargnya. Alhasil sedari kecil I Made Swaka telah terlatih untuk dapat hidup berdikari dan mandiri.
Lembar kehidupan inilah yang mungkin tanpa sadar membentuk karakter I Made Swaka tumbuh menjadi sosok yang ulet dan gigih. Karena baginya menjalani hidup akan lebih terasa mudah jika kita sudah pernah merasakan hidup susah.
Ia pun percaya jika Tuhan cepat atau lambat akan menjawab doa – doanya dan akan memberikan lebih dari apa yang telah dimintanya, maka dari itu ia terus meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak menyerah dalam mencapai semua tujuan dan cita – cita.
Dari perjalanan dan pengalaman jatuh bangun sosok I Made Swaka dalam mencapai kehidupan yang ia inginkan, kita belajar bahwa setiap insan pasti mempunyai tujuan dan pengharapan hidup. Tujuan hidup itu dapat dilihat dari kesuksesan yang telah dicapai selama menjalankan prosesnya. Kesuksesan tersebut tidak hanya dilihat dari nilai finansial yang diperoleh, namun juga dapat dilihat dari keberhasilan seseorang dalam mengontrol diri, berguna atau bermanfaat bagi orang lain.