LPD sebagai lembaga keuangan desa harapannya dapat berperan dalam menaiktingkatkan pemberdayaan perekonomian masyarakat dengan sumber daya wilayah yang dimiliki.
Lembaga Perkreditan Desa/LPD merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi daerah, karena LPD yang biasanya diberdayakan langsung oleh desa adat terbukti mampu menyediakan akses modal dengan sumber daya yang dimiliki untuk dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat desa.
LPD juga menyediakan layanan utama seperti pelatihan dan pendidikan, yang dapat membantu menumbuhkan budaya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu, LPD milik desa tentunya mendukung penuh pertumbuhan bisnis lokal, infrastruktur hingga kegiatan sosial budaya di wilayahnya.

Sama halnya seperti LPD Desa Adat Liligundi yang hadir ditengah masyarakat dengan semangat swadaya untuk maju bersama menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan. Lembaga ini pun telah menjadi bagian fundamental yang mendukung berbagai program sosial dan pembangunan, yang perannya juga beriring dengan menggeliatnya perekonomian di wilayahnya.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Dipimpin oleh sosok putra daerah bernama I Wayan Sadri yang telah menahkodai lembaga ini sejak tahun 1996, ‘LDP Desa Adat Liligundi’ kini semakin bersinergi dengan berbagai lapisan masyarakat dan struktur pemerintahan desa agar segala program yang digalakkan lembaga ini dapat selalu berjalan beriringan dengan pemenuhan kebutuhan krama desa.
Sosok I Wayan Sadri sendiri memang telah memiliki latar belakang yang berkecimpung di dunia perbankan. Selepas dari pekerjaannya, ia pun kemudian mendapat amanah langsung dari kelihan banjar untuk turut berkontribusi mengembangkan LPD Desa Adat Liligundi yang baru ingin menggeliat.

Berbekal dengan pengalamannya di bidang perbankan, ditambah dengan berbagai pelatihan yang diberikan oleh pemerintah daerah, I Wayan Sadri pun dapat dengan cepat beradaptasi dalam pengorganisiran lembaga ini.
Namun tetap saja hal yang menjadi tantangan adalah membangun kepercayaan masyarakat yang pada saat itu minatnya untuk tergabung di LPD masih sangat minim.
Alhasil, untuk menyiasati hal itu I Wayan Sadri pun memulai sosialisasinya dari lingkaran keluarga dan kolega terdekatnya dahulu untuk menghimpun kekuatan awal LPD Desa Adat Liligundi.
Perlahan namun pasti, program demi program LPD ini pun dapat berjalan dengan langkah-langkah dinamis yang mengutamakan pelayanan krama desa dan anggota. Hal itu terus menjadi fokus I Wayan Sadri dalam menjalankan kinerjanya hingga saat ini.

Baca Juga : “RSUD WANGAYA” Transformasi Besar-Besaran Setelah Hampir Satu Abad Berdiri
Maka tak ayal jika ‘LPD Desa Adat Liligundi’ kini dapat meningkatkan antusiasme masyarakat untuk tergabung di LPD menjadi semakin terkonsolidasi.
Pembenahan demi pembenahan untuk lebih men-support mobilitas masyarakat yang semakin bergerak cepat di zaman serba digital saat ini pun terus menjadi fokusnya.
Sosok I Wayan Sadri yang selalu mensinergikan program dan langkahnya dengan kebutuhan para anggota dan krama, terbukti menjadi senjata efektif yang memupuk apresiasi dan kesadaran masyarakat untuk dapat tumbuh bersama membangun lembaga milik desa ini dengan rasa saling memiliki.

Dalam menjalankan amanahnya sebagagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan lembaga keuangan desa, I Wayan Sadri pun senantiasa untuk menjamin suatu perkembangan lembaga agar selalu selaras dengan nlai-nilai luhur dan kebudayaan di wilayahnya.
Alhasil peleburan sikap itu dapat menjadikan LPD Desa Adat Liligundi yang di nahkodainya terus bertumbuh dan bergerak dinamis dari waktu ke waktu. Integritas dan kredibilitas lembaga kemasyarakatan ini dalam menggerakkan pembangunan dan perekonomian krama desa pun sudah tidak diragukan lagi.
Hal itu terbukti dengan masa kepemimpinannya yang telah berjalan 27 tahun, eksistensi ‘LPD Desa Adat Liligundi’ masih tetap menjadi garda depan penopang perekonomian desa di tengah masyarakat.