Sejak tahun 2009, I Nyoman Sudana dipercaya sebagai pemimpin lembaga keuangan “LPD Desa Adat Pohgading” Denpasar yang berdiri sejak tahun 12 November 1986. Ia pribadi mulai bergabung dengan LPD, dua tahun setelah pendiriannya yang beralamat di Jalan Tunggulametung III No. 21, Denpasar Utara tersebut. Menyaksikan rentang sekian waktu yang dibutuhkan untuk mencapai posisi tersebut, bisa ditarik kesimpulan, bahwa bukan sesuatu yang instan untuk ia berada di pencapaian terbaiknya saat ini. Ia harus merangkak dari posisi bawah, dengan menimba ilmu sebanyak – banyaknya dan belajar dari pengalaman tentunya, agar menjadi pribadi yang berdedikasi dalam karir.
Di Denpasar, pada 31 Desember 1966 Nyoman Sudana lahir dan dibesarkan dari orangtua petani sederhana. Seperti anak – anak petani pada umumnya, ia juga tak luput dari membantu kegiatan orangtua dalam bekerja yang sudah ia lakukan sejak usia enam tahun. Meski juga dilibatkan dalam bekerja, bukan berarti orangtuanya lalai dalam mendidiknya, agar menjadi anak yang disiplin dan mengutamakan kejujuran dalam setiap sendi kehidupan.
Baca Juga : Pendidikan dan Tindakan yang Berbuah Kesuksesan
Seiring bertambahnya usia, didikan tersebut terus berlaku dalam diri Nyoman Sudana. Mulai memasuki usia remaja dan menempuh pendidikan, hingga tiba saatnya ia tanpa sengaja terjun ke bidang LPD, padahal setamat SMA, ia hanyalah bekerja sebagai kuli bangunan, yang kesehariannya hanya berjibaku dengan debu dan keringat demi membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Karena tak sanggup melanjutkan pendidikan sarjana, Nyoman Sudana memilih untuk langsung mengambil peluang pekerjaan apa saja yang ada saat itu. Hingga dibukanya LPD Desa Pohgading, ia tertarik untuk mencoba dan bergabung dengan lembaga keuangan tersebut dan bersyukur, kesempatan tersebut, namun bukan posisi bagian kantor yang ia ajukan, melainkan sebagai tukang sapu. Namun, seiring ketekunan dan kejujuran Nyoman Sudana bekerja, rupanya Nyoman Sudana mendapatkan perhatian dari pihak LPD, ia pun mendapat kesempatan untuk mencoba beberapa posisi, dari collector, kredit hingga sebagai pimpinan LPD Desa Pohgading.
Nyoman Sudana tak pernah henti mengucapkan syukurnya, telah dipercaya menempati posisi yang tak sedikit diimpikan banyak orang. Sadar akan pentingnya membanguni citra tak hanya sebagai pemimpin, tapi juga role model seluruh staf, ia kemudian mengambil kesempatan untuk melanjutkan pendidikan D3 Ekonomi Akuntansi di Akademi Keuangan dan Perbankan (AKABA).
Baca Juga : Pelayanan Internasional Dengan Improve Skill Para Generasi di Ranah Kesehatan
Menyikapi kondisi pandemi, LPD Pohgading yang membawahi 12 banjar adat ini, berupaya menstabilkan kinerja yang dipengaruhi oleh perekonomian masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata. Bahkan wujud kepedulian pun dilakukan, dengan berbagi sembako pada tahun 2020 lalu, kepada 951 kepala keluarga dengan total 102 juta rupiah. Selain itu, LPD Pohgading juga berpartisipasi memberikan dana lainnya meliputi dana duka yang mengalami kedukaan atau meninggal dunia senilainya 1 juta rupiah dan pelaksanaan upacara agama seperti metatah/potong gigi massal.
LPD Pohgading yang senang bisa berbagi kebahagiaan melalui pembagian doorprize di hari jadi atau agenda tutup buku, saat ini masih memberikan kepercayaan penuh pada dana likuiditas di BPD Bali di Capem Monang Maning dan juga Ubung, baik itu setoran maupun penarikan dana. Atas pencapaian segala hal positif LPD Desa Adat Pohgading sampai di akhir tahun 2021 ini, sangat mengapresiasi kinerja LPD Adat Pohgading yang mampu meningkatkan kualitas aset dan juga laba ditengah pandemi Covid-19, yang tercatat cukup baik. Nyoman Sudana tak lupa banyak-banyak berterimakasih atas kerja keras seluruh karyawan LPD yang sudah bahu membahu menunjukkan kinerja yang luar biasa dan masyarakat Desa Adat Pohgading yang sampai saat ini masih mempercayai LPD, sebagai pengelolaan keuangan mereka. Semoga di tahun depan, menjadi tahun yang lebih bersinar lagi untuk kita semua dan pariwisata Bali bangkit kembali dan ekonomi berjalan lebih stabil.