Mengalir apa adanya dan menekuni pekerjaan apapun yang dipercayakan kepadanya. Begitulah I Gusti Alit Widana mengawali perkenalannya dengan dunia kerja tanpa pandang bulu, di sebuah manajemen hotel. Berkat kesiapsiagaannya, berbagai pengalaman pun dibekali yang mampu membangun kepercayaan diri. Bukan tidak mungkin, suatu saat nanti, ia akan terjun di situasi sistem pekerjaan yang berbeda, bahkan siap menjadi pemimpin di sebuah usaha maupun lembaga.
Profil perkenalan diceritakan saat I Gusti Alit Widana masih berusia 11 tahun, pada tahun 1970. Ia sudah harus ‘bersahabat’ dengan kenyataan yang pahit, bahwa telah ditinggalkan oleh ayah tercinta untuk selamanya. Ibunya pun otomatis menjadi orangtua tunggal untuk membesarkan 11 orang anak. Tak mudah memang, sehingga ia sempat tinggal bersama paman yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Karena tahu diri akan ‘numpang’ tinggal dan makan, ia pun turun tangan membantu pekerjaan rumah tangga apapun, seperti mencuci dan menyetrika pakaian beliau, sebelum waktu makan tiba.
Tamat SMA, pria kelahiran Jembrana 16 April 1961 ini, lantas bekerja di beberapa lokasi, sempat di supermarket dan di hotel selama 23 tahun. Awal ditempatkan di posisi kasir di restoran kemudian peralihan berbagai posisi, ia nikmati meliputi cost control, front office, accounting dan purchasing. Tiada penolakan berarti setiap tawaran pekerjaan yang tertuju padanya, ia berprinsip semua pekerjaan itu bisa dipelajari dan mahal pengalamannya bila tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya.