Putu Sudarma – UD. Permata Rimba
Dari basic sebagai supir truk, Putu Sudarma ternyata mampu berlenggang menjadi wirausahawan di bidang toko kayu yang berlabel “UD. Permata Rimba”. Setelah sejak tahun 2000 hingga 2012 memegang pekerjaan tersebut, ia kemudian memberanikan diri, untuk membanting setirnya dan mengambil langkah pekerjaan yang lebih menjanjikan.
Sebagai supir truk antar pulau Jawa dan Kalimantan, bukan main stamina yang dibutuhkan Putu Sudarma pada agar dapat terus siap dan aman selama bekerja, terutama membawa kendaraan dengan bobot yang tidak main-main. Namun sayang, sebagai satu-satunya mata pencaharian saat itu, ia yang bekerja pada bosnya asal Jawa tersebut, memintanya untuk berhenti dari pekerjaan tersebut.
Bukan tanpa alasan, karena kecelakaan yang menimpa Putu Sudarma lah, membuat ia diminta untuk berhenti bekerja. Akhirnya dengan berat hati, setelah pekerjaan yang menemaninya setelah lulus SMA tersebut, ia harus bersiap mencari pekerjaan selanjutnya.
Latar belakang ayah yang bekerja sebagai supir dan ibu sebagai ibu rumah tangga, membuat hatinya tergerak untuk segera bekerja setelah lulus sekolah. Setelah kejadian malang tersebut menimpanya, ia diberhentikan oleh bosnya dan disarankan untuk membuka sebuah usaha saja, karena usianya yang masih muda saat itu.
Dari kenalan ayahnya pemilik sebuah pabrik kayu, ia pun mendapat perlakuan yang sama, ia tidak mendapat izin untuk membeli kayu, sebelum ia berhenti sebagai supir, bahkan meski dilakukan pembayaran secara tunai pun, permintaannya tak bisa dipenuhi.
Dari lingkungan yang terus memaksanya untuk keluar dari pekerjaan tersebut, akhirnya Putu Sudarma yang telah berumah tangga saat itu mulai merasakan kendala ekonomi setelah lepas dari pekerjaannya, ia sampai harus menjual cincin pernikahannya, demi membayar hutang. Ia kemudian segera mencari solusi dan memutuskan bekerja sebagai sales kayu.
Tahun 2015, Putu Sudarma mulai ambil tindakan untuk mengawali usahanya, dengan menjual truk yang ia miliki dengan membangun gudang. Ia juga mulai mencari pinjaman, hingga resmi mendirikan usaha toko kayu “UD. Permata Rimba yang beralamat di Jalan Celagi, Denbantas, Kec. Tabanan.
Lulusan dari STM Saraswati ini, berupaya bersikap jujur dan seadil-adilnya kepada para pekerjanya, dengan memberikan upah yang sesuai jerih payah mereka. Karena ia meyakini adanya “hukum alam” bahwa kriminal bisa timbul, salah satunya karena faktor kemiskinan. Hal ini sudah ia terapkan sejak masih sebagai supir truk dan sempat merasakan upah yang tidak sesuai dengan kerjanya, sehingga ada keinginan untuk bertindak yang melanggar hukum. Namun bersyukur ia tidak sampai ke arus negatif tersebut, maka sebagai mantan pekerja yang kini telah menjadi pemilik usaha, ia bisa merasakan posisi sebagai pekerja, yang sangat menggantungkan nasib perekonomian mereka dari gaji bulanan.
UD. Permata Rimba, bagi Putu Sudarma tidak hanya sebuah usaha yang sukses ia dirikan. Ia berharap lewat usaha ini, ayahnya mulai mengurangi kuantitas harinya sebagai supir. Mengingat usia yang sudah tidak muda lagi, stamina pun akan turut mengalami penurunan. Akan lebih aman bila beraktifitas di usaha yang ia dirikan, karena ayahnya yang terbiasa bekerja tidak mudah untuk berdiam diri begitu saja. Dan alangkah lebih lagi, UD. Permata Rimba menjadi usaha keluarga yang tidak hanya berkah agar ayahnya berhenti sebagai supir, tapi lebih memilih menikmati masa masa pensiunnya sebagai pekerja.