Arif Akbar Perdana – UD. Kebun Sari
Kuat dalam doa, meski tidak seberapa dalam materi, itulah bentuk support yang paling melekat diberikan orangtua kepada Arif Akbar Perdana dan istri. Hingga pasangan asal Lumajang, Jawa Timur ini berani melangkah ke Bali untuk mempertaruhkan nasib mereka. Dan secara perlahan perjuangan hidup dengan membangun usaha pun gencar dilakukan, hingga tanpa tersadar kesuksesan pun mulai terlihat di ujung mata.
Setelah lulus SMA, Arif Perdana tak langsung dikuliahkan oleh kedua orangtua, sebagaimana mestinya. Ia diminta untuk membantu orangtua sekaligus digembleng soal usaha produksi jagung milik orangtua terlebih dahulu, misalnya ia dilibatkan dalam mengawal pengiriman barang ke area Bali.
Setelah mengenal ruang lingkup usaha tersebut, barulah ia melanjutkan kuliah. Namun kisahnya berubah, setelah sempat merasakan pekerjaan lapangan, antusias saat bekerja lebih tinggi dibandingkan menekuni pendidikan di kampus. Maka saat masuk semester IV, ia memutuskan mundur dari sebuah universitas di Jember.
Di kampus tersebut bisa dikatakan, hanya menjadi waktu dan tempat terbaik, pertemuannya dengan partner bisnis, yang tidak lain adalah Sang Istri yang berasal dari Banyuwangi. Di Bali, tepatnya di Sanggulan dengan tekad yang sama – sama kuat dari keduanya, Arif Perdana dan istri mulai memasang sasaran usahanya yang berhubungan di bidang produksi, sesuai dengan latar belakang usaha kedua orangtua mereka.
Diiringi dengan Kekuatan Doa Orangtua
Kejujuran sebagai wirausahawan, sudah menjadi komitmen sejak awal Arif Perdana dan istri, rasa kepercayaan pun timbul dari supplier, untuk menjalin bekerjasama dengan usahanya. Pasangan sejoli ini kemudian, mendatangkan produk hasil bumi dan pakan ternak seberat 3 ton dari Lumajang.
Agar mempermudah berjalannya proses usaha, Arif Perdana dan istri harus meminjam kendaraan operasional, namun karena mesin kendaraan tersebut sudah tua dan mengganggu proses operasional usaha, mereka mulai mengumpulkan uang untuk DP, dan mengkredit sebuah kendaraan.
Pria kelahiran Lumajang, 17 Juni 1991 ini, semakin merancangkan aksinya dengan terus menambahkan jumlah produk yang berkualitas menjadi 300an produk dan mendistribusikan hingga keluar Bali. Diiringi kerja cerdas dan doa yang kuat, Arif Perdana pun berani untuk mengakhiri masa kontrak lokasi usahanya selama enam tahun, demi membeli lokasi tanah tanpa bangunan yang stategis untuk mengembangkan usahanya.
Seperti keajaiban yang diberikan Sang Pencipta, dua tahun berselang bangunan usahanya, rampung diselesaikan. Dalam hal ini ia dan istri mengaku sempat tidak percaya dengan proses pembangunan yang mampu terselesaikan secepat itu, mungkin saking fokusnya ia dan istri dalam bekerja, tanpa terasa impian mereka dalam usaha UD. Kebun Sari yang berlokasi di Jalan Pulau Bawean, Kec. Kediri, Kabupaten Tabanan tersebut, secara perlahan terwujud satu-persatu.
10 tahun Perjalanan menapaki usaha hasil bumi dan pakan ternak, Arif Perdana mengakui adalah wujud nyata dari doa orangtua, dan tekad yang kuat dari istri demi mencapai perubahan perekonomian yang lebih baik dan mandiri. Bila tanpa orang-orang hebat yang memberi support penuh dari belakang, mungkin tidak akan mampu menjalani proses rintisan usaha hanya dengan mengandalkan diri sendiri saja.
Selebihnya, Arif Perdana meyakini akan kuasa Tuhan dalam setiap perjalanan hidupnya, hal ini sesuai dengan pengalamannya, bagaimana dari sebuah sedekah yang ia lakukan, telah menjadi timbal balik rezeki yang menjadi kekuatan saat usahanya jatuh.
Berani untuk eksekusi, jangan pernah takut gagal, justru jadikan kegagalan itu sebagai pembelajaran. Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh Arif Perdana, sebagai wirausaha yang sukses di usia muda. Selain faktor internal, hal lain yang patut ia syukuri adalah bentuk dukungan dari orangtua dan istri yang menjadi sumber kekuatan bisnis ini dapat terwujud dan diharapkan akan terus mengiringi perjalanan ke level usaha selanjutnya.