Tantangan dalam menahkodai LPD sekaligus merepresentasikan kinerjanya, syukurnya tak ada kendala yang berarti, karena ia pribadi bukanlah tipikal orang yang ‘neko-neko’ dalam keseharian bersosialisasi. Saking besarnya kepercayaan yang ada di pundaknya, membuat Ketut Sarinu bertanggung jawab dan pantang untuk berbuat di luar norma – norma bagaimana mekanisme roda LPD seharusnya bergerak dan berkembang.
Pengetahuan tentang LPD di kalangan masyarakat belum ter-cover secara keseluruhan, hal ini menjadi tantangan awal untuk Ketut Sarinu dan tim LPD mengedukasi benefit apa yang bisa mereka peroleh dalam hal kesadaran membangkitkan kesejahteraan ekonomi. Dari kesan di awal “Tak kenal, maka tak sayang”, berangsur – angsur konsistensi tim membuahkan hasil dengan terhimpunnya nasabah ke LPD. Sumber daya fisik seperti bangunan kantor mulai terealisasi selain tanah dari milik desa adat, sumbangsih untuk LPD Desa Pakraman Sema.
Baca Juga : Pemuda Berdikari Sukses Membangun Klinik Fisioterapi Dengan Niat Membantu Masyarakat Hidup Sehat
Melanjutkan dan melakukan beberapa pembenahan dilakukan yang Sarinu setelah terpilih sebagai ketua, tak dipungkiri awalnya ia ragu menerima penawaran tersebut, namun sesuai kenyataannya yang tersisa hanya dirinya dan satu rekan prianya yang mengetahui seluk beluk LPD dengan pasti. Tapi rekannya langsung menolak, tanpa pertimbangan apapun dan menganggap Ketut Sarinu lebih memiliki relasi yang luas. Alhasil yang tersisa hanya dirinya yang mau tak mau menerima posisi tersebut.
Tingkatkan Spiritualitas.
Dukungan yang didapat dari rekan satu tim LPD, Prajuru Desa dan Bendesa Adat Desa Pakraman Sema pun menghampiri, bahkan mendesak Ketut Sarinu agar segera mengisi kekosongan kepemimpinan di LPD Sema. Bagi mereka tak penting latar belakang pendidikan yang tinggi, melainkan kepercayaan masyarakat yang sudah terlanjur melekat padanya. Terlebih ia adalah bagian dari masyarakat Desa Pakraman Sema yang sudah mengenal bagaimana karakteristik mereka, terutama pernah merasakan lahir dari kondisi ekonomi sebagai anak petani dan pedagang.