I Gusti Putu Yogi Agustina & Dewi Ristiani, S. Farm., Apt. – Apotek Windu Sari Usada
Bukan berasal dari kalangan wirausaha, bukan tidak mungkin, timbul rasa keraguan datang dari orangtua pasangan suami istri I Gusti Putu Yogi Agustina & Dewi Ristiani, S. Farm., Apt. ini, saat akan memilih untuk berwirausaha. Di mana tentu akan memiliki pengalaman dan tantangan yang jauh berbeda dari hanya menjadi pegawai biasa.
I Gusti Putu Yogi Agustina yang sebelumnya memiliki latar belakang sebagai sales obat-obatan selama delapan tahun, mulai jenuh dengan rutinitasnya tersebut yang banyak menghabiskan waktu di jalan. Bersama istri, Dewi Ristiani, izin untuk mendirikan usaha di fasilitas kesehatan pun diwujudkan.
Pada satu tahun, delapan bulan lalu, Apotek Windu Sari Usada yang berlokasi di Jalan Anggrek No.32, Dauh Peken, Kabupaten Tabanan ini pun sukses didirikan. Bisa dikatakan saat awal kondisi pandemi, omset Apotek Windu Sri Usada mengalami kenaikan, karena banyaknya permintaan untuk memproteksi diri dari virus Covid-19, seperti masker dan multivitamin. Tiga bulan kemudian, permintaan menurun, setelah itu kondisi kembali stabil.
Bila suami jenuh dengan rutinitas pekerjaannya, Dewi Ristiani yang merupakan lulusan apoteker ini, memiliki alasan untuk membuka usaha, agar memiliki waktu yang fleksibel bersama keluarga. Karena alasan keluarga pula, yang memotivasinya untuk menggapai perekonomian yang lebih baik di masa depan.
Bila ada kesempatan, Dewi Ristiani memiliki keinginan untuk membuka cabang Apotek Windu Sari Usada kedua, mengingat anak-anak akan semakin besar nanti dan butuh biaya yang terus akan bertambah. Namun kini mereka memilih untuk fokus dengan pekerjaan yang ada di depan mata terlebih dahulu, agar bisa mengambil langkah selanjutnya.
Dibalik kisah wirausaha dalam mendirikan bisnis, ada pengaruh pola didikan orangtua yang berpengaruh didalamnya. Diungkapkan oleh pria lulusan SMAN 1 Selemadeg ini, ayahnya merupakan sosok yang tegas dalam menghadapi kelakuannya yang bandel. Sedangkan istri, ayahnya merupakan wiraswasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
Dari sosok ayah, diyakini oleh Dewi Ristiani, jiwa untuk menjadi wirausahanya muncul. Bagaimana semasa ia kecil, ia menyaksikan secara langsung ayahnya membangun usaha. Dimulai dari kejelian melihat peluang bisnis, tangguh menghadapi jatuh bangun usaha, dan mempertanggungjawakan atas pilihan yang telah diambil.
Hal tersebut pun tanpa disadari, menumbuhkan minat Dewi Ristiani untuk memanfaatkan latar belakang ilmu yang ia miliki. Ia pun bekerjasama dengan suami, yang juga memiliki pemahaman tentang obat-obatan, tepatnya di bidang sales.
Di tengah kondisi pandemi yang telah melanda dunia, khususnya Indonesia selama dua tahun lebih, Apotek Windu Sari Usada terus berupaya memenuhi kebutuhan protokol kesehatan, seperti hand sanitizer, desinfektan, face shield, masker medis, masker non medis dan hand glove. Tak hanya menyediakan, apotek ini juga senantiasa mengikuti peraturan dari pemerintah untuk menjaga jarak, menyediakan hand sanitizer bagi pengunjung dan pemasangan tirai plastik, agar ada sekat antara pembeli dan penjual.
Bagi Dewi Ristiani, memiliki visi misi, angan-angan atau mimpi, memang penting sebagai landasan kita untuk mengetahui jalan yang akan ditempuh untuk menggapainya. Namun, patut diingat, jangan hanya “keasyikan” bermimpi. Tapi harus mulai take action dan berusaha keras mengejar mimpi tersebut. Karena bila hanya bermodalkan mimpi, tidak ada gerak untuk melangkah, sebuah mimpi hanya akan menjadi mimpi belaka.
Meski langkah yang kita ambil masih kecil, tidak menutup kemungkinan akan memberikan hasil yang besar nantinya, yang terpenting jangan menyerah dan konsisten dalam menjalani prosesnya. Jangan lupa juga, untuk senantiasa menyertakan doa sebelum beraktifitas dan mengucapkan syukur, sebelum menuju hari esok, sebagai wujud rasa terimakasih kepada Sang Pencipta.