Mengubah kiblat menjadi wirausaha tentu tak memandang usia muda atau tua, berbeda dengan status sebagai karyawan atau pegawai di sebuah perusahaan atau instansi pemerintah, memiliki batasan waktu hingga harus siap dipensiunkan. Seperti halnya I Wayan Sutama, S.E., MM, di usia yang sudah tidak muda lagi yakni menginjak 56 tahun, ia yang merupakan pensiunan karyawan Perumda Pasar Kodya Denpasar di Unit Pasar Kumbasari sebagai petugas pungutan retribusi kepada pedagang yang berjualan saat malam hari dan sekaligus sebagai pensiunan manajer Koperasi Tri Tunggal Tuka, namun pilihannya untuk pensiun nyatanya tak benar – benar untuk beristirahat menikmati hari tuanya, justru ia semakin berkreatifitas dengan membangun Koperasi Suar Utama Mandiri, hingga merambah ke budidaya lebah klanceng (Trigona Sp).
Setelah mundur dari jabatan sebelumnya, pria kelahiran Badung 17 Juni 1966 ini tak mau menganggap ini sebagai jilid akhir dari karyanya di bidang koperasi. Melainkan sebuah awal baru, sebagai ketua sekaligus perintis dari koperasi bernama “Koperasi Suar Utama Mandiri” yang diwujudkan tahun 2013. Melalui koperasi ini, diharapkan tak hanya memberikan kesempatan masyarakat untuk mengelola manajemen keuangan, tapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang tertarik untuk berkarir di koperasi.
Penantian kurang lebih dua tahun melalui prosedur sebagai pra- koperasi, koperasi yang beralamat di Jl. Muding Buit No.9, Link. Muding Kelod, Kerobokan Kaja, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung ini, resmi berbadan hukum pada tanggal 12 februari 2015. Setelah berhasil memenuhi syarat – syarat diantaranya anggota awal berjumlah 20 orang dan koperasi harus layak secara ekonomi dan dapat memberikan keuntungan bagi seluruh anggota. Tak hanya bermodalkan materi untuk mengukuhkan koperasi ini, Sutama pun tertantang mengatasnamakan ilmu dan pengalaman yang ia bekali untuk mengembangkan Koperasi Suar Utama Mandiri.
Baca Juga : Siap Hadir 24 Jam! Layani Perawatan Intensif Hingga Aneka Kebutuhan Hewan Peliharaan
Dukungan keluarga merupakan hal istimewa yang dibutuhkan Sutama saat diawal perjalanan merintis koperasinya. Mereka pun tak segan untuk bergabung dengan koperasi yang masih bermodal minim. Bahkan salah satu putrinya dengan senang hati ditunjuk sebagai manajer koperasi, sang anak sebagai manajer tetap mengupayakan menjaga kepercayaan anggota yang telah menaruh dananya di koperasi dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Seiring proses waktu, berkat kepercayaan yang terus dibangun, berhasil terhimpun modal sebesar Rp. 200 juta dan memiliki bangunan operasional sendiri. Dengan bangga Sutama pun menambahkan, kini Koperasi Suar Utama Mandiri telah memiliki aset Rp. 5,9 miliar, setelah mampu melalui terjangan pasca krisis pandemi dan menjaga likuiditas koperasi. Dari hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Suar Utama Mandiri pun tak pernah mangkir dari keuntungan yang diperoleh, pencapaian ini tak lepas dari kerja cerdas aset sumber daya manusia yang solid dan handal di bidang koperasi dan masyarakat yang dengan suka rela menyimpan dana mereka di koperasi. Begitu juga saat anggota melakukan peminjaman di koperasi, Sutama berupaya memberikan kemudahan tanpa jaminan tertentu. Hal ini sangat kontras dirasakan bagi masyarakat menengah ke bawah yang terjadi ketimpangan ekonomi.