Secara terus terang drh. Ni Luh Made Ika Yulita Sari Hadiprata, M.Si atau biasa dipanggil drh. Lita memilih profesi dokter, khususnya dokter hewan atau disebut juga dengan veterinarian karena asuhan dan didikan orangtua, terutama ayah, drh. I Ketut Hadiprata yang memiliki jam terbang dengan profesinya selama 30 tahun. Namun, saking keduanya disibukkan dengan praktek mandiri, cita – cita untuk pengembangan klinik yang lebih modern “Hadiprata Vet” pun akhirnya baru terealisasi di masa pandemi ini dengan fasilitas yang lebih lengkap, seperti praktek dokter hewan bersama, vaksinasi, pet shop, test laboratorium dan yang teranyar memiliki fasilitas rawat inap.
Karir ayah dan anak asal Canggu ini, dalam menekuni pendidikan maupun sampai di profesi dokter hewan jelas berbeda, drh. I Ketut Hadiprata mengawali masa praktek mandirinya sejak tahun 1992, sedangkan drh. Lita resmi menyabet gelar dokter hewan di tahun 2014, drh. Lita kemudian melanjutkan fase yang semakin membuktikan kinerja profesionalnya ke masyarakat, teristimewa bagi pecinta hewan dengan membuka praktek mandiri dikawasan Jl. Yudhistira, Kuta.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Tentunya tidak seperti kisah film klasik “Dr. Dolittle”, seorang dokter yang diceritakan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hewan, drh. Lita mengungkapkan harus banyak berinteraksi dengan pemilik hewan peliharaan dalam hal ini, sang owner pun harus memberikan penjelasan detail gejala – gejala yang dialami hewan sebelum mendiagnosa penyakit dan keputusan terapi yang akan dilakukan. Setelah penyakit sudah ditentukan, pemberian dosis obat pada hewan peliharaan pun tak bisa sederhana, misalnya hewan yang dianggap masih satu lingkungan ekosistem, seperti anjing dan kucing, dalam pemberian takaran obat, tetap tak bisa disamakan.
