Saat ini lembaga koperasi yang ada di Bali terus bertambah jumlahnya, Koperasi sebagai lembaga pengembang ekonomi dan infrastruktur wilayah memang secara konsisten menjalankan perannya sebagai lembaga kemasyarakatan dengan asas kegotongroyongan atau swadaya yang luhur yaitu “dari anggota, untuk anggota“ menuju impian bersama.
Diperlukan sinergi dan kolaborasi bersama dalam mewujudkan percepatan peningkatan ekonomi desa, salah satu caranya adalah adanya revitalisasi terhadap lembaga penggerak ekonomi desa yang dapat berkontribusi untuk memperluas kesempatan dan pendapatan desa dengan sumber daya yang ada.
Sama halnya seperti lembaga koperasi bernama ‘KSP Mandara Sedana Kuta’ yang dipimpin oleh sosok putra daerah bernama I Wayan Ratna Wijaya. Berawal dari pemikiran dari tokoh-tokoh pengurus Dadia Alit Bendesa Gerih, perlu melakukan pengembangan usaha yang sebelumnya sudah berdiri sebuah usaha akomodasi perhotelan di kawasan kuta yang notabene merupakan sentral industri pariwisata bali, dari pertemuan keluarga besar tersebut kemudian tercetuslah ide untuk mendirikan sebuah lembaga koperasi, dengan berbagai proses pelatihan dan penataran akhirnya pada tahun 2017 ‘KSP Mandara Sedana Kuta’ mulai berdiri dan menajalankan perannya sebagai lembaga pra-koperasi, sebelum akhirnya dapat resmi berbadan hukum pada 11 juli 2018 dan memantapkan langkahnya sebagai tonggak penopang laju perekonomian wilayah yang hingga saat ini dapat terus eksis dan bertumbuh positif.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Pembenahan demi pembenahan terkait pelayanan pun dilakukan I Wayan Ratna Wijaya untuk mengimbangi laju pertumbuhan industri global saat ini. Arus digitalisasi saat ini pun dimbangi dengan cermat meliputi sistem komputerisasi terpadu demi mempermudah pengorganisiran dan pengarsipan, hingga pelayanan dapat berjalan maksimal dengan produk – produk yang dapat dijangkau secara mobile.
Program – program yang dijalankan pun terus di pantau dan diselaraskan dengan isu – isu nasional yang ada, terlebih dalam warsa terakhir Indonesia harus berhadapan dengan situasi pandemi yang berdampak pada kemerosotan perekonomian di segala lini dan industri, termasuk Bali yang mayoritas masyarakatnya bergelut di industri pariwisata.
Hal ini tentu ditanggapi I Wayan Ratna Wijaya dengan sigap, program – program yang esensial dan berhubungan untuk membantu anggota yang terkena dampaknya pun digalakkan agar dapat terus menstabilkan kinerja dan fungsi awal ‘KSP Mandara Sedana Kuta’ dibentuk, yaitu sebagai garda depan yang membantu perekonomian para anggotanya.