“KSU Kerta Sari Sedana” Menjaga Konsistensi Kebersamaan Sebagai Lembaga Keuangan yang Paling Dekat di Hati Masyarakat

“KSU Kerta Sari Sedana” Menjaga Konsistensi Kebersamaan Sebagai Lembaga Keuangan yang Paling Dekat di Hati Masyarakat

Benih-benih Drs. I Ketut Serinama berkecimpung di bidang koperasi, sebenarnya tidak ada sama sekali. Ia merupakan tenaga pendidik mata pelajaran Agama Hindu di SMEA Negeri yang kini bertransformasi menjadi SMK Negeri 2 Denpasar. Dalam lika-liku profesinya sebagai guru, kemudian tanpa sengaja memperkenalkannya pada sebuah program studi di bidang bisnis pariwisata. Tak ada pergerakan masif dari rekan – rekannya untuk mengenal lebih lanjut program tersebut. Hanya ia seorang yang merasa tertantang dan antusias, pada ilmu yang masih awam bagi pekerja di lingkungan akademisi sepertinya. Hingga bertemu tahun 2013, masanya ia harus pensiun yang kemudian ia mendapat kepercayaan oleh Kelian Banjar, untuk menjadi ketua panitia dalam rangka kegiatan merintis koperasi di Br. Kertasari, Peguyangan.

Serinama lahir di Desa Subuk, Kec. Busungbiu, Kab. Buleleng. Sebagai anak desa, sulit dipisahkan dengan yang namanya lingkungan petani, tentu saja dengan pekerjaan ayahnya. Kendati juga merupakan kepala desa, namun saat itu tahun 1950an, beliau sama sekali tak mendapatkan gaji atau kata lainnya ngayah untuk desa, jadi kembali lagi hanya bisa mengandalkan penghasilan dari bertani saja. Tak terbayangkan kondisi saat itu, ia yang merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, langsung menyaksikan kakak-kakaknya hanya mampu disekolahkan sampai tingkat sekolah dasar yang dulu bernama SR (Sekolah Rakyat). Bersyukurnya, di usianya kian beranjak dewasa, ekonomi keluarga sudah mulai tertata hingga ia bisa melanjutkan sampai SMA.

Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa

Sebelum hijrah ke Denpasar untuk kuliah, Serinama mengungkapkan hasrat terdalamnya bila berbicara soal karir, ialah pada dunia tulis-menulis, sehingga ia sempat terobsesi menjadi seorang wartawan. Namun, saat itu untuk mencapai cita-citanya, hanya bisa ia lakukan sebatas berpartisipasi dalam majalah kampus dan luar kegiatan kuliahnya di S1 Program Studi Agama dan Kebudayaan di UNHI (Universitas Hindu Indonesia). Ketut Serinama sadar akan harus kembali ke kenyataan hidup, yakni wanti – wanti ibunya untuk tetap melanjutkan kuliah. Belum juga tamat kuliah, ia cukup beruntung sudah mendapat tawaran pekerjaan sebagai pemandu wisata di salah satu agen tour & travel. Seiring proses berjalannya waktu, setelah tamat kuliah ia pun cukup singkat diangkat sebagai tenaga pendidik berstatus Pegawai Negeri Sipil di SMK Negeri 2 Denpasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *