Lebih dari 3 Dekade Berjalan “LPD Desa Adat Tambahan” Terus Berkomitmen Menjadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Desa

Lebih dari 3 Dekade Berjalan “LPD Desa Adat Tambahan” Terus Berkomitmen Menjadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Desa

Menjalani lembar kehidupan memang membutuhkan usaha keras di setiap langkah. Tak cukup hanya dengan semangat, kehidupan harus dijalani dengan usaha yang keras dan konsisten. Sikap itu jugalah yang kemudian menjadi sebuah integritas sosok putri daerah bernama Ni Nengah Sariani dalam mengabdikan diri mengelola jalannya Lembaga Perkreditan Rakyat/LPD Desa Adat Tambahan yang ia mulai pada tahun 1995.

Hingga perubahan dan transisi kepengurusan yang terjadi pada tahun 1997 akhirnya menghadirkan perundingan dengan cara mufakat, Ni Nengah Sariani pun kemudian mendapatkan amanah untuk menjadi sosok pimpinan dan resmi melanjutkan tongkat estafet pengorganisiran lembaga keuangan ini. Dengan harapan agar laju lembaga tetap stabil dan menjadi tonggak pengaman pertumbuhan ekonomi di wilayahnya, sesuai dengan tujuan awal ‘LPD Desa Adat Tambahan’ dibentuk.

Visi dan semangat itu kini terbukti dapat terus melesatkan lembaga keuangan ini menjadi gerbong garda depan yang mendorong pertumbuhan ekonomi mandiri masyarkat di wilayahnya.

Dalam proses penitiannya Ni Nengah Sariani meyakini bahwa demi mencapai tujuan pengembangan perekonomian desa yang kokoh, maka sangat dibutuhkan sekali model pengawasan yang transparan dalam pengelolaan keuangan desa yang baik. Model pengawasan ini tentunya melibatkan partisipasi dari pihak pengelola lembaga, pemerintah desa serta partisipasi seluruh masyarakat.

Baca Juga : “Sebuah Dedikasi Untuk Desa Bongan” Maju Beriring Dengan Nilai-Nilai Luhur, Tradisi dan Budaya

Karena pada dasarnya lembaga keuangan seperti LPD memang merupakan lembaga kemasyarakatan yang berasas sosial untuk maju bersama membangun masyarakat yang kokoh dan mandiri secara ekonomi, sampai pada tahap pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan lembaga, sehingga terwujudnya tata kelola dan sistem lembaga keuangan yang baik.

Sinergi dan komunikasi antara badan pengawas dan perangkat pemerintahan desa pun ia jalankan dengan optimal dan berkala. Selain itu Ni Nengah Sariani meyakini bahwa komunikasi yang baik akan dapat menjalin kedekatan emosional pada multi-lini kepengurusan, anggota dan masyarakat. Sehingga dengan itu program-program yang dirancang kemudian dapat mengena dengan kondisi masyarakat yang ada.

Langkah itu pun kemudian terbukti dapat menumbuhkan animo dan kepercayaan masyarakat menjadi lebih luas, selaras dengan pertumbuhan ‘LPD Desa Adat Tambahan’ yang hingga saat ini terhitung telah lebih dari 3 dekade menjadi pilar perekonomian dan pertumbuhan desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *